Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MENGUBAH KOTORAN UNGGAS MENJADI BIOGAS DAN PUPUK HAYATI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENGUBAH KOTORAN UNGGAS MENJADI BIOGAS DAN PUPUK HAYATI

Green Poultry Farm adalah sebuah konsep dari Mozambik, yang khusus diciptakan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang terkait dengan peternakan unggas. Inovasi tersebut baru-baru ini diberikan penghargaan Wege Prize, kompetisi tahunan yang “mendorong solusi-solusi yang game changing di masa depan dengan menginspirasi mahasiswa di seluruh dunia untuk berkolaborasi melintasi batas-batas institusi, disiplin ilmu, dan budaya untuk merancang ulang cara kerja perekonomian”.

Green Poultry Farm adalah sistem biodigester inovatif yang mengubah kotoran unggas menjadi biogas dan pupuk hayati melalui pencernaan anaerobik. Dengan mengubah biogas menjadi listrik dan panas, kebutuhan energi dalam produksi unggas dapat terpenuhi. Dengan itu, pupuk hayati digunakan untuk menanam pakan unggas.

Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya produksi unggas sebesar 30%, mengurangi ketergantungan pada listrik dalam jaringan selama produksi unggas, dan biaya produksi tanaman sebesar 22%, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor pupuk. Hal ini berkontribusi pada ekonomi sirkular, penangkapan karbon, dan membantu menciptakan lapangan kerja.

Solusi unik dari Green Poultry Farm mengurangi dampak lingkungan dari peternakan unggas melalui desain melingkar yang menjaga agar polutan tetap ada. Solusi ini membantu mengatasi batasan-batasan planet dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Secara umum, biogas yang dihasilkan dalam reaktor anaerobik umumnya terdiri dari sekitar 50-70% metana dan 30-50% karbon dioksida – 2 gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, serta sejumlah kecil hidrogen sulfida, amonia, nitrogen oksida, dan uap air.

Agar dapat dianggap sebagai sumber bahan bakar yang layak, kandungan karbon dioksida dan hidrogen sulfida dalam biogas Green Poultry Farm perlu diminimalkan. Hal ini karena karbon dioksida bertindak sebagai pengencer dalam biogas, mengurangi konsentrasi metana dan menurunkan nilai kalor campuran biogas secara keseluruhan. Biasanya, kandungan karbon dioksida dan hidrogen sulfida diminimalkan dalam biogas melalui metode pemrosesan hilir yang mahal.

Pendekatan ekonomi Green Poultry Farm untuk menghilangkan karbon dioksida dan hidrogen sulfida dalam biogas menggunakan biochar, yaitu arang yang dihasilkan melalui proses termal tanpa oksigen, yang disebut pirolisis. Karena struktur berpori dan kimia permukaannya, biochar sangat efektif dalam menyerap dan menghilangkan karbon dioksida dan hidrogen sulfida, dengan solusi Green Poultry Farm menunjukkan bahwa biochar menyerap sejumlah besar karbon dioksida bersama dengan sejumlah kecil hidrogen sulfida dan uap air, secara efektif mengurangi keberadaan emisi gas rumah kaca.

Panel juri internasional Wege Prize memberikan penghargaan kepada Green Poultry Farm karena sistem ini menawarkan solusi nyata terhadap permasalahan global yang menantang mengenai sampah peternakan unggas dengan cara mendorong ekonomi sirkular yang regeneratif. Dengan mengubah kotoran unggas menjadi biogas, pupuk hayati, dan biochar, limbah dapat dikurangi dan keberlanjutan peternakan unggas ditingkatkan. Hal ini mendorong konsep dan prinsip ekonomi sirkular yang berupaya menghilangkan limbah dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan merancang sistem loop tertutup. Solusi ini menawarkan pendekatan yang terintegrasi dan dapat ditindaklanjuti dalam mengelola limbah unggas. (via Poultryworld)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer