Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini OBAT ASAL TUMBUHAN BANTU ATASI KECACINGAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

OBAT ASAL TUMBUHAN BANTU ATASI KECACINGAN

Salah dua dari obat asal tumbuhan untuk membantu mengobati kecacingan. (Foto: Istimewa)

Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit cacing yang bisa menyerang manusia maupun hewan yang dapat bersifat zoonosis. Lokasi penyerangan bisa di saluran pencernaan, jantung, ginjal, mata, otak, dan lain-lain.

Pada manusia, cacing yang sering ditemukan di antaranya cacing tambang (Ancylostomum sp.), cacing gelang (Ascaris sp.), cacing pita (Taenia sp.). Penularan biasanya disebabkan oleh tertelannya telur cacing yang kemudian menetas dan cacing pun tumbuh dewasa seiring berjalannya waktu.

Gejala dari kasus kecacingan adalah sakit perut hingga diare, mual, muntah, badan terasa lemas, rasa gatal pada anus, berat badan menurun drastis, gangguan pencernaan, terkadang buang air besar berdarah, perut buncit, dan diikuti nafsu makan menurun.

Dewasa ini jika ada kasus kecacingan, sering diberikan obat kimiawi dan jarang menggunakan obat berasal dari tumbuhan atau bahan nabati. Bahkan di pakan ternak pun belum banyak menggunakan bahan nabati.

Kali ini akan disampaikan pemakaian obat cacing yang berasal dari bahan nabati yang dapat digunakan sebagai terapi atau pencegahan untuk manusia maupun hewan/ternak:

• Bawang putih mengandung asam amino yang memiliki sifat anti-parasit, juga dapat membunuh mikroba di dalam tubuh secara cepat.

• Buah mangga merupakan buah favorit banyak orang, karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Di sisi lain, kulit mangga yang awalnya dibuang sebagai limbah ternyata dapat digunakan sebagai obat cacing karena mengandung AHA (Alpha Hydroxy Acid) yang bersifat antel mintik dan mampu membunuh bakteri dalam tubuh, yaitu pada kelompok asam alaminya. Jika diberikan untuk manusia, cukup merebus kulit mangga yang sudah dicuci bersih, lalu minum air rebusannya setiap hari sampai cacing keluar dari tubuh. Sedangkan untuk ternak, kulit mangga diolah bersama bahan pakan lainnya.

• Biji labu terdapat asam amino, senyawa berberin, asam lemak, palatine, cucuritine, cucurbitacin yang dapat melumpuhkan cacing di dalam perut dengan melepaskannya dari dinding usus dan mengeluarkannya melalui feses. Menurut International Journal of Molecular Sciences pada 2016, biji labu dapat membunuh parasit yang bersarang di dalam usus. Biji labu dikeringkan lalu dibuat serbuk menjadi kapsul atau diseduh dengan air hangat, sedangkan untuk ternak bisa dicampurkan dalam pakan.

• Biji pepaya yang sudah matang mengandung hentriacontane, carpaine, benzyl isothiocyanate, caricin, dan benzyl thiourea yang berperan sebagai senyawa pembunuh parasit. Mampu menurunkan risiko peradangan di dalam usus yang disebabkan oleh telur cacing dan cacing dewasa. Pada hewan ternak, biji papaya kering dapat dicampurkan pada bahan baku pakan.

• Daun pepaya juga mampu mengatasi penyakit kecacingan. Untuk terapi manusia, cuci selembar daun pepaya dan 15 gram akar pohon bunga melati sampai bersih, lalu rebus bersama 600 ml air. Didihkan air sampai terjadi perubahan warna dan berkurang hingga 50%. Air rebusan tersebut diminum dua kali sehari untuk hasil optimal. Selain membantu mengatasi kecacingan, air rebusan daun pepaya juga mampu mengobati penyakit pencernaan lainnya seperti diare, perut kembung, sembelit, peradangan usus, sakit ulu hati dan mual yang diakibatkan infeksi bakteri. Untuk ternak, campurkan daun papaya kering pada bahan baku pakan dalam jumlah secukupnya. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan komposisinya.

• Wortel kaya akan vitamin A yang bagus untuk kesehatan mata juga bisa membantu mengatasi penyakit kecacingan. Untuk manusia, lima buah wortel diiris dan dihaluskan sampai sarinya keluar. Diminum setiap pagi saat perut masih kosong. Untuk ternak, wortel bisa ditambahkan saat pembuatan pakan.

• Jahe telah dijadikan obat alami untuk berbagai penyakit. Senyawa yang disebut dengan gingerol dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu menghilangkan cacing dalam usus.

• Cengkeh mengandung senyawa eugenol yang merupakan agen antibakteri yang kuat. Cengkeh berperan sebagai zat germicidal dan antelmintik dapat memicu penghancuran parasit usus, termasuk larva maupun telurnya. Konsumsi larutan ini secara teratur dapat membantu menghancurkan cacing usus, larva, dan telurnya. Hanya diperlukan 2-3 siung cengkeh ke dalam secangkir air yang dididihkan selama lima menit dan disaring.

• Minyak jarak organik atau biji jarak dapat digunakan sebagai obat kecacingan, karena memiliki sifat laksatif yang kuat. Minyak ini dapat meningkatkan sekresi dari lendir usus apabila diminum bersama air hangat, yang dapat memaksa keluar racun dan parasit yang ada di dalam pencernaan.

• Kunyit mengandung zat curcumin memberikan banyak manfaat, termasuk kemampuan menyingkirkan cacing usus. Curcumin memiliki sifat antelmintik dan antimikrobial.

• Cabai bubuk mengandung zat capsaicin yang membantu membunuh parasit di dalam saluran pencernaan. Cabai juga dapat meningkatkan kerja pencernaan yang membuat proses penyingkiran cacing usus lebih mudah.

• Daun mimba membantu membunuh dan menghilangkan parasit dari dinding usus. Hal ini karena terdapat kandungan sifat anti-parasitik.

• Kayu manis dapat meningkatkan suhu di dalam usus, sehingga parasit sulit untuk bertahan. Hal ini juga dapat meningkatkan aktivitas pencernaan dan membuat ekskresi parasit lebih mudah.

• Lidah buaya adalah salah satu solusi terbaik untuk mengobati cacing usus, mempunyai efek pencahar yang membantu membersihkan semua racun serta parasit dari perut.

• Biji anggur mengandung oligomeric proanthocyanidin complexes (OPCs) yang memberikan sifat antimikrobial yang dapat membantu menyingkirkan cacing usus.

• Biji lemon dapat menghilangkan parasit dari perut dengan cara menghambat aktivitas cacing karena adanya kandungan vitamin C.

Obat anti-parasit nabati yang telah dipaparkan di atas dapat mempercepat proses pembersihan usus, sehingga sangat membantu mengeluarkan cacing dari dalam pencernaan.

Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebagai bahan campuran pakan ternak guna pengganti antelmintik berasal dari bahan kimiawi. Mungkin peternak bisa mencoba sendiri agar pengeluaran cost untuk obat-obatan bisa ditekan.

Sebagai langkah pencegahan cacingan pada manusia, dapat memperhatikan hal di antaranya, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, maupun dari toilet, hindari mengonsumsi ikan dan daging mentah/setengah matang, cuci dan kupas buah dan sayuran sebelum dimasak, sterilkan peralatan yang mungkin berhubungan dengan daging, hindari kontak langsung dengan tanah, dan selalu membawa pembersih tangan. ***


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer