Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini REGENERASI FORMULATOR MELALUI PELATIHAN FORMULASI PAKAN DENGAN ALLIX SOFTWARE DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

REGENERASI FORMULATOR MELALUI PELATIHAN FORMULASI PAKAN DENGAN ALLIX SOFTWARE DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pelatihan formulasi pakan Cita Indonesia di Universitas Brawijaya
Foto bersama pemateri dan peserta pelatihan. (Foto: Dok. Cita Indonesia)

Bekerja sama dengan Allix System, Cita Indonesia mengadakan pelatihan formulasi pakan di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada Jumat, (13/10).

Dekan Fakultas Perternakan Universitas Brawijaya, Prof DR Ir Muhammad Halim Natsir SPt MP IPM ASEAN Eng, ketika memberikan sambutan mengatakan ilmu formulasi pakan merupakan kompetensi yang sangat penting untuk mahasiswa peternakan. Dia berharap peserta pelatihan mampu menyerap ilmu formulasi pakan dengan baik.

"Kami sangat berterima kasih pada Cita Indonesia serta software WebAllix,” kata Halim. “Setidaknya ilmu formulasinya itu kena sehingga nanti menggunakan software apapun bisa beradaptasi.

Dasar Formukasi Pakan

Sesi pelatihan pertama diisi oleh Manager of Feed Technology PT Sinta Prima Feedmill, Bayu Sesarahardian SPt MP MSc, yang mengajarkan dasar-dasar formulasi pakan. Bayu mengatakan bahwa formulasi pakan penting untuk dipelajari.

“Karena jumlah nutrisionis profesional terbatas, masih sedikit. Formulator pakan mempunyai jenjang karir yang jelas dan terukur, dapat membuka usaha mandiri atau menjadi konsultan, dan memiliki peluang menguasai bisnis industri pakan ternak secara keseluruhan,” kata Bayu.

Formulasi pakan dilakukan oleh formulator dan nutrisionis. Kedua profesi tersebut sama namun nutrisionis berada pada jenjang yang lebih tinggi. Mempunyai wewenang yang lebih besar dari formulator terkait dengan pengambilan keputusan.

Menurut Bayu jumlah formulator dan nutrisionis tidak banyak, karena peluang kerja yang dibuka juga tidak banyak. Mereka memegang beberapa rahasia perusahaan seperti formula pakan, standar dan spesifikasi bahan baku dan pakan, serta proses produksi pakan dan sebagainya. Maka perusahaan pakan ternak sangat selektif dalam merekrut karyawan untuk posisi tersebut. Selain itu, juga butuh kompetensi tinggi dan pengalaman yang mumpuni.

Banyak hal yang diajarkan Bayu, antara lain bahwa formulasi pakan bukanlah resep yang mati, ia bisa berubah seiring perkembangan zaman. Dia juga memaparkan tugas nutrisionis dan formulator. Bagaimana mencari tahu komposisi nutrisi pakan yang baik, teknik dan alur penyusunan formulasi pakan, serta evaluasi formula pakan yang sudah diproduksi.

Praktik Menyusun Formulasi Pakan Menggunakan Allix Software

Sesi kedua pelatihan diisi oleh Feed Formulator Cita Indonesia, Nurfebrian Ahlul Bait SPt, yang mengajak para peserta untuk praktik menyusun formulasi pakan menggunakan WebAllix software. Allix adalah software formulasi pakan yang dikembangkan perusahaan Allix System dari Versailles, Prancis. Sudah digunakan oleh pabrik pakan di hampir 70 negara di dunia, baik untuk pakan ternak maupun hewan kesayangan. Di Indonesia Allix software didistribusikan oleh Cita Indonesia.

“Kenapa kita memilih Allix karena memiliki versi desktop dan versi web. Versi desktop untuk menyiapkan semuanya kemudian diunggah ke versi web,” jelas Nurfebrian. “Versi web berbasis cloud, jadi fleksibel, mudah diakses kapan pun dan di mana pun selama ada internet.”

Menurut Nurfebrian, interface Allix juga lebih mudah dimengerti dan dioperasikan. Bisa mengimpor data dari software formulasi pakan manapun. Versi desktop bisa disambungkan dengan versi web sehingga memudahkan pekerjaan.

Sesi tanya jawab pelatihan formulasi pakan
Antusiasme peserta saat mengajukan pertanyaan. (Foto: Dok. Cita Indonesia)

Sambil menjelaskan, Nurfebrian memandu peserta mengenali dan menggunakan fitur-fitur WebAllix software. Dari menu raw material dimana bisa melihat nutrien masing-masing bahan, menu price list yang berisi data harga masing-masing bahan, hingga praktik membuat formulasi pakan ternak.

“Kalau kita mengurangi quantity atau menurunkan speknya itu akan menurunkan harga pakan,” kata Nurfebrian saat menerangkan fitur price list. “Cuma kita sebagai formulator atau nutrisionis tidak bisa seenaknya sendiri untuk hanya mengejar harga murah. Itu semua ada kalkulasinya karena kita harus menganut SNI atau spek yang ada di management guide pada menu nutrien.”

Pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. (ADV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer