Konsumsi daging unggas terus meningkat di Jepang dalam beberapa dekade terakhir dan negara ini masih mengimpor sekitar 40% pasokan daging ayam.
Meskipun sebagian besar unggas yang diimpor ke Jepang berasal dari pemasok berbiaya rendah di Brasil, Thailand, dan Tiongkok, negara ini juga mengimpor sejumlah besar kaki ayam dan kalkun beku dari AS. Tahun lalu, USDA mengatakan pihaknya mengekspor unggas dan telur senilai US$75 juta ke Jepang, menjadikan negara tersebut sebagai pasar luar negeri terbesar ke-14.
Dan sekarang, Inggris memasuki pasar Jepang berkat kesepakatan akses pasar baru yang diperkirakan industri dapat bernilai £10 juta selama 5 tahun ke depan.
Kesepakatan telah dicapai 2 tahun yang lalu namun karena wabah flu burung, pembatasan hingga saat ini telah membatasi perdagangan. Perjanjian terbaru ini memungkinkan perdagangan daging unggas yang dimasak menjadi lebih lancar.
Jepang juga merupakan pasar yang berharga bagi peternakan unggas di Inggris, dengan perjanjian akses pasar lebih lanjut yang telah ditandatangani dalam beberapa minggu terakhir. Perjanjian tersebut memastikan bahwa wabah flu burung di masa depan hanya akan mengakibatkan pembatasan sementara terhadap ekspor dari daerah yang terkena dampak, dan bukan larangan nasional. Kesepakatan itu akan memungkinkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk terus memiliki akses terhadap saham-saham berkualitas tinggi di Inggris. (Via Poultryworld)
0 Comments:
Posting Komentar