-->

RUSIA: JATUHNYA RUBEL MENGUNGKAP KRISIS TENAGA KERJA DI INDUSTRI UNGGAS

Peternakan unggas Rusia dilanda kekurangan tenaga kerja karena depresiasi rubel Rusia yang tajam dalam beberapa bulan terakhir yang memicu arus keluar imigran dari Asia Tengah.

Produsen telur terkemuka Rusia, peternakan unggas Sinyavskaya, telah memberi tahu pengecer tentang risiko penundaan pengiriman dan pembatalan beberapa pesanan. Perusahaan mengklaim kekurangan 25-30% personel, dan menghubungkan hal ini dengan keluarnya pekerja, terutama imigran.

Pada tahun 2022, Sinyavskaya memproduksi 1,6 miliar telur makanan, 5% dari total produksi telur Rusia, menurut data dari Persatuan Peternak Unggas Rusia, Rosptitsesoyuz.

Roman Smirnov, direktur umum Roscar, produsen telur terbesar kedua, mengatakan perusahaannya juga menghadapi kekurangan tenaga kerja. Dia mengatakan bahwa mereka harus menaikkan gaji para karyawannya dan menarik personel dari daerah lain untuk bekerja di peternakan tersebut, memberi mereka perumahan dan asuransi.

Industri unggas di Rusia secara historis mempekerjakan sejumlah imigran, terutama dari Asia Tengah, yang bekerja di Rusia untuk mengirimkan sebagian gaji mereka ke negara asal mereka. Ketika rubel Rusia kehilangan hampir setengah nilainya terhadap mata uang keras, pendapatan para imigran berkurang. Oleh karena itu, beberapa pekerja asing dilaporkan memilih untuk meninggalkan Rusia, meskipun data statistik yang konkrit tidak tersedia. (via Poultryworld)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer