![]() |
Peternak mandiri melakukan aksi sembari bagikan ayam secara gratis. (Foto: Istimewa) |
Sekitar
50-an peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional
(KPUN), Jumat (14/4) berkumpul di depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Mereka kembali melakukan aksi sembari membagi-bagikan ayam hidup kepada
warga yang melintas.
Para
peternak broiler masih mengeluhkan harga ayam hidup (live bird) di kandang
yang tidak sesuai dengan Harga Acuan Peraturan BAPANAS No.5 Th 2022. Selain itu
dalam aksinya, peternak menganggap integrator melemahkan usaha peternak mandiri.
Ketua
KPUN, Alvino Antonio dalam keterangan resminya mengemukakan Kementerian
Perdagangan harus melakukan intervensi terhadap perusahaan-perusahaan
integrator sektor perunggasan yang mengganggu ekosistem industri perunggasan
Indonesia.
“Kementerian
Perdagangan harus membatasi izin dan peredaran produk unggas yang diproduksi perusahaan
integrator, karena memengaruhi keberadaan dan peluang usaha peternak mandiri,”
kata Alvino.
Dia
menambahkan bahwa perusahaan integrator tidak boleh memasarkan ayam hidup ke pasar-pasar
rakyat. “Pasar rakyat harus menjadi wilayah distribusi dari peternak mandiri,”
tandasnya.
Pembatasan
peredaran ayam hidup ke pasar-pasar rakyat harus dilakukan mengingat Pelaku
usaha terintegrasi memiliki posisi dominan dalam industri peternakan ayam di
Indonesia. Menurut Alvino, [erusahaan integrator memiliki kemampuan dan
fasilitas modal tidak terbatas yang dapat mempengaruhi struktur pasar, harga,
stok dan suplai ayam, sehingga dapat menentukan harga jual ayam di pasaran.
Kementerian
Perdagangan semestinya memastikan pelaku usaha integrasi hanya menjual ayam
dalam bentuk karkas ke pasar modern, hotel-hotel, restoran dan katering dan dalam
segmen khusus seperti private company. Sehingga, harga ayam yang dijual
bisa lebih murah dibandingkan dengan pelaku usaha non-integrasi.
“Peternak
mandiri yang melewati rantai distribusi, bermuara hanya pada pasar tradisonal
dan perorangan,” imbuhnya.
Jelang
perayaan hari raya Idul Fitri, peternak mandiri berharap dapat menikmati harga
jual ayam hidup sesuai dan diatas biaya pokok produksi.
Intervensi
Kementerian Perdagangan terhadap perusahaan integrator harus segera dilakukan. Bila
tidak, peternak mandiri dan peternak rakyat di Indonesia akan terus berada pada
titik terendah kehidupan dan operasional usahanya, meninggalkan banyak hutang,
kebangkrutan usaha, hingga harus menghadapi somasi para feedmill dan breeder.
(INF)