-->

DUGAAN ASAL TERJADINYA WABAH PMK DI INDONESIA

Pandangan dari sudut geo-ekonomi veteriner, oleh M Chairul Arifin

Wabah PMK kembali merebak sesudah Indonesia menikmati bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui oleh OIE secara resmi di tahun 1990. Menurut laman bnpb.go.id PMK yang mulainya hanya menyerang sapi dan kerbau di dua propinsi di awal Mei 2022 yaitu Aceh dan Jawa Timur, kini dalam waktu 59 hari saja, (14Juli 2022) telah meluas ke 22 propinsi dan menimbulkan kesakitan pada 368.073 ekor sapi dan kematian 2.235 ekor di 246 kabupaten/kota. Kalau dihitung rataan per harinya terdapat 6.746 ekor ternak sakit dan mati 39 ekor dalam sehari.

M Chairul Arifin

Demikian cepat wabah menular sehingga dinyatakan  sebagai Status Keadaan Darurat PMK oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memang ditugasi sebagai  Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Penanggulangan Wabah PMK oleh pemerintah. 

Menjadi pertanyaan dari mana asal usul terjadinya wabah, sampai episentrum awal di dua propinsi Aceh dan Jawa Timur? Narasi ini mencoba menjelaskan dari sisi geo-ekonomi veteriner mengapa timbul wabah PMK dengan maksud tidak sama sekali menyalahkan pihak terkait dalam menelusuri asal terjadinya wabah di dua propinsi episentrum yang kemudian meluas ke 22 propinsi pada 246 kabupaten/kota di Indonesia.

Untuk ini terdapat saling ketergantungan dengan kejadian PMK di tempat lainnya di belahan dunia yang  mempengaruhi Indonesia dan perkembangan di Indonesia sebaliknya akan berpengaruh di tingkat global, terutama dengan kemajuan teknologi informasi. 

SITUASI GLOBAL PMK DAN DAMPAKNYA KE INDONESIA SAAT INI

Kejadian PMK di Indonesia tidak terlepas dari situasi global khususnya di Asia Tenggara. Di tingkat global menurut World Organisation for Animal Health (WOAH yang dulunya disebut OIE) dilaporkan saat ini terdapat sejumlah negara yang dinyatakan bebas PMK, baik bebas tanpa vaksinasi dan bebas dengan tetap melakukan vaksinasi. Negara yang bebas tanpa vaksinasi ada 67 negara dan yang bebas tapi melakukan vaksinasi 14 negara. Terdapat pula sejumlah negara yang belum resmi status PMKnya tetapi telah mengajukan program pengendaliannya kepada WOAH, yaitu 8 negara diantaranya Botswana, Kyrgistan, Namibia, China, Mongolia, Thailand, India dan Maroko. Status Indonesia yang semula terkategori negara bebas tanpa vaksinasi terpaksa ditangguhkan status bebasnya oleh WOAH bersama dengan negara Kazachtan yang pada hampir bersamaan dengan Indonesia timbul wabah PMK di negaranya.

Situasi di tingkat internasional ini menjadi sangat menarik karena timbulnya wabah di Kazachtan dapat menjadi titik awal penelusuran wabah PMK di Indonesia. Negara yang berbatasan dekat dengan China ini mempunyai hubungan dagang erat dan merupakan pintu keluar China untuk berdagang dengan negara perbatasannya sampai ke negara di Asia Tenggara. Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand sampai Semenanjung Malaysia . 

Secara kebetulan pula dilihat dari perjalanan virus PMK dari negara tersebut berturut-turut ternyata sama dengan serotype dan typhotype virus PMK yang sedang mewabah di Indonesia, yaitu OME-SA/Ind-2001. Secara menarik perjalanan virus digambarkan dalam peta visual oleh laman VPH Boehringer Ingelheim Jerman dari Kazachtan, Nepal, Pakistan, India, Bhutan  Myanmar, Laos, Thailand, Semenanjung Malaysia, Aceh Tamiang, sampai pulau Jawa. 

Negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Thailand dan Malaysia sudah tak terbantahkan lagi memiliki strain virus yang sama dengan China termasuk Indonesia saat ini. Kejadian wabah yang bersamaan dengan Kazachtan memperkuat dugaan terjadinya wabah di Indonesia ada kaitannya dengan negara di Asia Tenggara yang hulunya berada di China. 

TERNAK HIDUP ATAU PRODUK TERNAK?

Harian Kompas, 14 Juli 2022 dalam laporan investigasi melaporkan adanya penyelundupan ternak kambing Saanen dari Thailand. Kambing Saanen adalah rumpun/galur yang sudah ditetapkan Kementrian Pertanian sebagai kambing penghasil susu kambing. Pada saat saat wabah berlangsung lalu lintas ternak itu justru tengah berlangsung antara oknum pedagang Thailand dengan oknum pedagang Indonesia melalui pelabuhan tikus via daring di Kabupaten Aceh Tamiang, yang tidak terawasi. Laporan investigasi Kompas menyebutkan bahwa salah satu pintu masuknya ternak illegal tersebut ada di Dusun Sido Makmur, Desa Paya Udang Kabupaten Aceh Tamiang. Alur-alur sungai wilayah ini terlindung oleh lokasinya yang jauh dari keramaian. Aliran sungainya terhubung dengan laut lepas Selat Malaka yang menjadi penyambung Indonesia dengan Thailand. Di sepanjang alur itu berdiri gubuk dan dermaga kecil tempat berlabuh sampan dengan kapasitas mesin lima tenaga kuda (Kompas, 14 Juli 2022).

Hal ini diakui oleh pihak Kepala Desa setempat karena memang lokasi desanya sangat dekat dengan Thailand. Hanya butuh waktu 30 menit saja sampan sudah sampai tergantung pasang surutnya air laut. Kejadian ini sejatinya ibarat gunung es yang sudah berlangsung cukup lama.

Selain itu terdapat pintu masuk ilegal lainnya yang rawan yaitu sepanjang pantai timur Sumatera dan pulau di Kepulauan Riau. Misalnya ada dugaan timbulnya wabah Lumpy Skin Disease ( LSD) yang menyebabkan ternak sapi di kepulauan Riau menderita karena lalulintas orang, ternak hidup dan produk ternak illegal dari Malaysia. Di perbatasan seputar Entikong Kalimantan Barat juga sering terjadi penyelundupan ternak dan produknya dari dan ke Malaysia Sabah Serawak  yang sering lolos dari pengawasan pihak berwenang. Demikian juga perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan negara Timor Leste dan Papua dengan Papua New Guinea. 

Sebagai negara kepulauan yang letak strategis maka perbatasan laut dan darat dapat meningkatkan lalulintas dan komunikasi penduduk dan barang di perbatasan. Tapi lalulintas dan komunikasi wajib memenuhi protokol kedua negara sehingga dapat terhindar dari kerugian ekonomi yang besar. 

Pelajaran penting dari kejadian wabah PMK yang diakibatkan dari adanya lalulintas ternak ilegal/penyelundupan mengisyaratkan kepada kita tentang perlunya infrastruktur karantina dan kesehatan hewan untuk ditingkatkan. Kemampuan personilnya harus ditingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya. Karena penyelundupan ternak dan produknya tidak lagi menggunakan cara yang konvensional tetapi mereka memanfaatkan tehnologi daring yang sering tak terlacak akibat kita tidak menyangka sebelumnya. Penyelundupan ternak ke Aceh Tamiang  dari oknum pedagang ternak Thailand itulah contohnya.

Laporan investigasi Kompas semoga membukakan mata pihak terkait.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer