-->

IMPOR PAKAN UNGGAS ANGOLA MAHAL

Angola tidak menghasilkan biji-bijian dan oilseed yang cukup (produksi sereal pada tahun 2020 adalah 2,9 mmt) sehingga sektor unggas bergantung pada pakan ternak impor.

Negara tidak mengizinkan masuknya produk rekayasa genetika, membuat pakan ternak menjadi sangat mahal bagi peternak unggas lokal, terutama dengan devaluasi tajam mata uang lokal, kwanza.

Rata-rata, biaya produksi untuk unggas hidup dengan berat 1,5 kg adalah antara 900 dan 1.200 kwanza (US$ 1,50 hingga US$ 2). Beberapa perkiraan mencatat bahwa 4 kali lebih mahal per kg untuk membeli daging ayam domestik dibandingkan dengan daging ayam impor. (via poultryworld.net)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer