Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PETERNAK IRAN KRITIK KEBIJAKAN PEMERINTAH SOAL PASAR AYAM PEDAGING | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PETERNAK IRAN KRITIK KEBIJAKAN PEMERINTAH SOAL PASAR AYAM PEDAGING

Peternak unggas Iran khawatir bahwa pemerintah dapat memperdalam krisis di segmen produksi daging broiler dengan mengijinkan lebih banyak daging unggas impor.

Dewan Menteri Iran telah memberi lampu hijau untuk impor 120.000 ton ayam dengan nilai tukar 42.000 rial per dolar.

Impor unggas yang murah dapat memperburuk situasi bagi peternak unggas.

Arsalan Ghasemi, Ketua Komisi Pertanian Kamar Kooperasi, mengkritik keputusan untuk memerangi kenaikan harga dengan membiarkan lebih banyak ayam impor murah masuk ke pasar domestik. “Jika jumlah mata uang yang sama yang sekarang ingin mereka keluarkan untuk mengimpor ayam dihabiskan untuk produksi dalam negeri pada waktu yang tepat, pasar ayam tidak akan begitu tidak sehat seperti sekarang,” kata Arsalan. Peternak unggas sudah menderita kerugian, dan impor murah secara signifikan dapat memperburuk keadaan mereka.

Kapasitas produksi yang dirancang dari industri unggas Iran mendekati 2,3 juta ton, sedangkan permintaan domestik berkisar antara 1,8 dan 1,9 juta ton per tahun. Di bawah kebijakan yang tepat, Iran dapat dengan mudah swasembada daging ayam pedaging, menurut Arsalan. Masalahnya, bagaimanapun, adalah bahwa Iran mengalami kekurangan bahan pakan yang tajam. Banyak peternakan unggas harus mengurangi populasi unggas mereka selama beberapa bulan terakhir, karena biaya yang meroket dan kurangnya pakan.

Peternak unggas Iran telah menulis surat kepada Kementerian Pertanian yang meminta lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk mengimpor bahan pakan. Kurangnya devisa saat ini menjadi faktor utama penghambat impor bahan pakan, dan produsen mempertanyakan mengapa mata uang dihabiskan untuk mengimpor daging ayam broiler, bukan jagung dan kedelai.

Habib Asdalhnzhad, wakil direktur National Poultry Union juga mengatakan bahwa industri unggas Iran berada di ambang kekurangan DOC. Harga di segmen ini melonjak dari 4.200 toman ($1) menjadi 7.500 toman ($1,7), yang dapat membawa lebih banyak masalah bagi peternak unggas Iran. (via poultryworld.net)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer