Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PENTINGNYA INTEGRASI VERTIKAL DI INDUSTRI PERUNGGASAN (DOWNLOAD MATERI PRESENTASI) | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PENTINGNYA INTEGRASI VERTIKAL DI INDUSTRI PERUNGGASAN (DOWNLOAD MATERI PRESENTASI)

Dalam Webinar PATAKA Seri Forum Diskusi Publik 6, Kamis 10 September 2020, Arief Daryanto PhD membawakan tema “Daya Saing dan Modernisasi Industri Perunggasan”. Dimana ada bahasan menarik tentang konsep vertikal integrasi industri perunggasan dan implementasinya.

Menurut Arief, integrasi vertikal industri perunggasan adalah proses produksi (pembibitan, industri pakan, budidaya) hingga industri hilirnya (pemotongan, pengolahan, dan pemasaran) berada pada satu komando keputusan manajemen.

Integrasi vertikal dapat terjadi secara parsial atau penuh. Parsial misalnya integrasi ke belakang (backward integration) yang telah dicapai Indonesia saat ini, melalui pengembangan industri pembibitan (hatchery/breed development) dan pakan ternak. Atau integrasi ke depan (forward integration) yang menggarap pengembangan industri hilir. Indonesia sendiri belum banyak melakukan integrasi ke depan.

Integrasi ke depan merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah melalui kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengemasan, dan pemerekan (branding). Pada saat ini, 80% komoditas ayam masih diperdagangkan dalam bentuk hidup dan dipasarkan dalam pasar basah (pasar tradisional). Sebanyak 20% sisanya diperdagangkan sebagai ayam potong dalam bentuk beku atau dalam bentuk olahan misalnya burger, nugget, kiev, bologna, smoked chicken, sate, sosis, dan bakso yang dipasarkan di pasar modern.

Kurangnya diferensiasi dalam produk dalam industri ayam ras tentu saja menghambat terjadinya peningkatan nilai tambah. Pada umumnya ayam ras masih diperlakukan sebagai komoditas, belum sebagai barang industri yang memiliki nilai tambah yang tinggi.

Faktor rendahnya integrasi industri ayam ras di Indonesia menyumbang porsi yang sangat besar terhadap tingginya votalitas harga ayam hidup di pasar basah. Mengingat belum semua perusahaan peternakan memiliki Rumah Potong Ayam, cold storage, dan pabrik pengolahan ayam, maka sebagian besar ayam yang dihasilkan dijual di pasar basah.

Faktor-faktor pendorong integrasi vertikal:

  • Jaminan pemasaran produk dan pelayanan
  • Kompetisi harga untuk melakukan retensi keuntungan
  • Keragaman input dan output untuk lebih mampu mengelola resiko
  • Pengembangan kontrak-kontrak untuk membatasi modal sesuai kebutuhan

Industri perunggasan memiliki resiko sangat tinggi terhadap harga input dan output. Integrasi vertikal merupakan model yang dilaksanakan dengan menggunakan kerjasama atau kemitraan kontrak dengan para peternak. Kiranya bakal banyak permasalahan mendasar yang bisa diatasi jika integrasi vertikal ini sudah berjalan baik kelak.

Download materi presentasi lengkap disini.


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer