PT Japfa Comfeed Indonesian Tbk (Foto: Perseroan) |
Menteri
Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong ekspor produk
pertanian dan peternakan. SYL melepas ekspor produk peternakan berupa daging
ayam olahan dan pakan ternak yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk di
Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).
PT
Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengekspor produk daging ayam olahan dan pakan
ternak ke Timor Leste dengan nilai mencapai Rp 506 miliar.
Pelepasan
ekspor ini langsung dilakukan SYL bersama Komisaris Utama PT Japfa Comfeed
Indonesia Tbk Ito Sumardi dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Kementan
akan terus berupaya untuk mendorong ekspor berbagai komoditas pertanian dan
peternakan untuk menambah daya saing Indonesia.
Ekspor
yang dilakukan PT Japfa membuktikan bahwa kemampuan perunggasan Indonesia sudah
dapat memenuhi kebutuhan internasional.
Kebutuhan
daging unggas, telur dan produk turunannya seperti Nugget, Bakso masih diminati
pasar luar negeri dan Kementan terus mendorong pelaku usaha agar melakukan
diversifikasi produk. Telur ayam siap dipasarkan.
Pihaknya
berkomitmen untuk mendorong volume ekspor sebanyak tiga kali lipat dalam 5
tahun ke depan dan mendorong perusahaan besar agar bisa berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi.
“Saya
resmi melepas produk ekspor dari PT Japfa dengan nilai Rp 506 miliar dan
kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor
produk peternakan terbesar,” ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta,
Senin (9/12/2019).
SYL
juga berkomitmen untuk mendorong ekspor pertanian karena sangat menjanjikan, di
saat ekonomi global yang tidak menentu pasti produk pertanian dan peternakan
masih dibutuhkan karena berurusan dengan perut.
Produk
pertanian dan peternakan masih mempunyai prospek yang cukup cerah dan termasuk
komoditas unggulan.
Dirjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan volume
ekspor produk peternakan pada 2018 sudah mencapai US$ 640 juta atau meningkat
2,42% jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai US$ 625 juta.
Kegiatan
ekspor seperti ini harus didorong, jika dilakukan terus menerus maka tidak
menutup kemungkinan target peningkatan ekspor sebanyak tiga kali lipat bisa
dicapai.
Kementan
juga terus mendorong agar industri perunggasan bisa melakukan diversifikasi dan
mampu bersaing di pasar dunia.
Di
samping itu, Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Ito Sumardi
mengatakan nilai ekspor sebesar Rp 506 miliar terbilang tinggi untuk kawasan
Timur Leste dan permintaan di sana cukup tinggi. Pihaknya juga berkomitmen
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri dan mendorong ekspor
sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo.
“Kami
optimistis, kabinet Indonesia maju ini bisa memperlancar bisnis pengusaha dan
tentunya kami akan terus ekspor,” ujar dia. Permintaan pasar yang paling utama
adalah kualitas produk dan tentunya Indonesia sudah dikenal sebagai produsen
unggas terbaik di dunia.Produsen unggas terbaik masih dipegang Brasil dan
Australia. (Sumber: investor.id)
0 Comments:
Posting Komentar