Peternak babi dihimbau untuk lebih baik menerapkan biosekuriti untuk mencegah ASF |
Organisasi Pangan Dunia (FAO) melaporkan bahwa wabah demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) telah dikonfirmasi menjangkiti ternak babi di Indonesia. Dalam laporan rutin di situs resminya, FAO menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian mengumumkan secara resmi terjadinya wabah tersebut di Provinsi Sumatra Utara pada Kamis pekan lalu (12/12/2019). Laporan awal menyebutkan bahwa Hog Cholera ditengarai sebagai penyebab kematian, dengan virus ASF masih dalam tahap indikasi.
Kini, dalam upaya
penanggulangan ASF, FAO menyebutkan pihaknya tengah bekerja sama dengan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktur Kesehatan Hewan
pun disebut telah meminta rekomendasi FAO dalam hal pengendalian ASF. "Tim
FAO saat ini tengah menyusun draf rekomendasi pengendalian ASF yang sesuai
dengan kondisi Indonesia," tulis FAO dalam laporannya yang dikutip Bisnis, Rabu (18/12/2019).
Sementara itu, di beberapa
WhatssApp Grup (WAG) juga telah beredar Keputusan Menteri Pertanian terkait
mewabahnya ASF. Dalam Kepmentan yang diberi nomor 820/KPTS/PK.320/M/12/2019
tersebut tertera tandatangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, namun tidak
tertera cap basah stempel Kementerian Pertanian.
Dalam usaha mengkonfirmasi
Kepmentan tersebut, Infovet telah menghubungi Direktur Jenderal kesehatan Hewan
I Ketut Diarmita. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dan
komentar dari yang bersangkutan. (CR)
0 Comments:
Posting Komentar