Ternak itik. (Sumber: Istimewa) |
Kandang untuk itik yang dipelihara dengan sistem intensif sangat penting, agar usaha peternakan memberi nilai yang ekonomis.
Dalam pembuatan kandang sebaiknya memperhatikan adanya sinar matahari yang masuk dalam kandang untuk menghindari lantai basah atau lembab demi menjaga kesehatan itik.
Adapun manajemen perkandangan itik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Terkurung basah: Lahan yang dibutuhkan lebih luas, di dalam kandang harus disediakan kolam.
b. Terkurung kering: Cukup disediakan tempat umbaran dengan air minum harus adlibitum (cukup sepanjang waktu).
c. Model baterai: Modal lebih tinggi, terutama untuk pembuatan kandang, produksi dan kualitas telur terkontrol. Ukuran kandang setiap unit 45 x 35 x 55 cm.
Berdasarkan lantainya, kandang itik dapat dibedakan menjadi tiga tipe:
a. Kandang litter: Lantai kandang terbuat dari tanah, kandang ini sesuai diterapkan pada tanah pasir atau tanah yang mampu menyerap air, misalnya daerah sekitar pantai. Dinding kandang dibuat rapat setinggi 0,5-1 m dari tanah, bagian atas dapat dibuat dinding berjeruji baik dari bambu ataupun kayu. Kandang diusahakan menghadap ke Timur, agar pada pagi hari mendapat sinar matahari yang cukup. Kapasitas ideal kandang itik adalah 16 m2 untuk 100 ekor itik (4 x 4m). Tinggi kandang minimal 2,5 m dan luas umbaran semakin luas semakin baik. Kandang lantai litter sesuai untuk itik petelur.
b. Kandang lantai slat (panggung): Alas kandang (lantai) dibuat minimal 0,5 m dari tanah, slat dapat menggunakan kayu atau bambu, bagian depan dipasang papan berposisi miring untuk menghubungkan tanah dan lantai kandang. Kandang ini lebih efisien dan sehat, karena kotoran itik lansung jatung ke tanah, akan tetapi memerlukan biaya lebih besar. Kandang lantai slat sesuai untuk itik pedaging.
c. Kombinasi antara litter dan slat, yang sesuai untuk itik pedaging.
Nutrisi Pakan
Pakan itik diberikan dalam bentuk crumble pada periode awal (starter), biasanya digunakan pakan pabrikan atau complete feed. Pakan yang diberikan pada periode pertumbuhan dan produksi akan lebih efisien dalam bentuk pasta, yaitu pakan kering ditambah dengan air perbandingan 1:1.
Bentuk bill/paruh itik yang lebar menyebabkan banyak pakan tercecer apabila pakan diberikan dalam bentuk kering (tepung). Selain itu, tingkah laku makan itik adalah selalu minum setelah makan.
Kandungan nutrien pakan untuk itik dibedakan berdasarkan periode pemeliharaan atau umur itik seperti disajikan pada Tabel 1 berikut:
Gizi
|
Awal
(0-8 Minggu)
|
Pertumbuhan
(9-18 Minggu)
|
Produksi
(>18 Minggu)
|
Protein kasar (%)
|
18-20
|
15-17
|
17-19
|
Energi (kkal EM/kg)
|
3.000
|
2.700-3.000
|
2.700-3.000
|
Metionin (%)
|
0,37
|
0,29
|
0,37
|
Lisin (%)
|
1,05
|
0,74
|
1,05
|
Ca (%)
|
0,6-1,0
|
0,6-1,0
|
2,90-3,25
|
P tersedia (%)
|
0,6
|
0,6
|
0,6
|
Contoh susunan bahan pakan itik bisa dilihat pada Tabel 2 berikut:
No.
|
Bahan Pakan
(%)
|
Pakan A
(konvensional)
|
Pakan B
|
Pakan C
|
Pakan D
|
Pakan E
|
1.
|
Jagung
giling
|
40
|
|
|
|
|
2.
|
Ampas
kelapa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
|
Ampas
tahu
|
-
|
22,2
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
Bihun
afkir
|
-
|
-
|
30,8
|
-
|
-
|
5.
|
Cangkang
udang
|
-
|
-
|
-
|
12,1
|
25,6
|
6.
|
Dedak
padi
|
35
|
22,2
|
34,3
|
30,5
|
37,1
|
7.
|
Ikan
rucah
|
-
|
44,4
|
17,0
|
21,2
|
24,4
|
8.
|
Kangkung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9.
|
Keong
|
-
|
-
|
17,9
|
-
|
-
|
10.
|
Konsentrat
|
25
|
11,2
|
-
|
-
|
12,1
|
11.
|
Limbah
restoran
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12.
|
Nasi
kering
|
-
|
-
|
-
|
32,8
|
-
|
13.
|
Roti
tawar kering
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14.
|
Tepung
kapur
|
-
|
-
|
-
|
3,24
|
0,66
|
15.
|
Premiks
|
-
|
-
|
-
|
1,16
|
0,14
|
Kandungan nutrien pakan
|
||||||
Protein
kasar (%)
|
17
|
23,3
|
37,1
|
18,2
|
18,5
|
|
ME
(kkal/kg)
|
2800
|
2915
|
2747
|
2998
|
2910
|
|
Kalsium
(%)
|
3,04
|
2,34
|
0,81
|
3,14
|
3,17
|
|
Fosfor
(%)
|
1,60
|
1,38
|
0,62
|
1,03
|
1,63
|
Tulisan dirangkum berdasarkan materi Prof Dr Ismoyowati SPt MP,
Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
0 Comments:
Posting Komentar