Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Jejaring Influenza Virus Monitoring Dikembangkan Kementan, FAO Beri Pujian | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Jejaring Influenza Virus Monitoring Dikembangkan Kementan, FAO Beri Pujian

Delegasi FAO saat melakukan kunjungan ke BBVet Wates, Yogyakarta (Dok. Humas Kementan RI) 

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan apresiasi kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhasil mengembangkan
suatu jejaring inovasi dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit Avian Influenza (AI).

Jejaring tersebut adalah Influenza Virus Monitoring (IVM) Online yang merupakan sebuah sistem untuk memonitor sifat antigenik dan genetik dari virus A, khususnya Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) pada unggas di Indonesia.

Sistem ini terintegrasi secara online dan hasilnya dapat ditampilkan dalam sebuah map (peta). Jejaring inovasi tersebut telah sukses mengkarakterisasi isolat virus AI secara antigenik, genetik dan biologis.

Yaya Adisa Olaitan Olaniran Permanent, Representative of Nigeria untuk FAO bersama 9 delegasi lainnya saat melakukan kunjungan ke Balai Besar Veteriner Wates (BBVet) Yogyakarta, Jumat (02/11/2018) menyampaikan pujiannya atas IVM Online. 

“Sejak peluncurannya pada tahun 2014 telah memberikan dampak yang signifikan dalam upaya pengendalian dan penanggulan penyakit AI.” Demikian pernyataan Yaya dalam siaran pers yang diterima Infovet. 

Kunjungan tersebut dilakukan ke sejumlah kota di Indonesia untuk melihat perkembangan proyek pertanian hasil kerja sama FAO dengan Indonesia. Orogram IVM online merupakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan FAO-OFFLU dalam meningkatkan sistem monitoring evolusi virus dan deteksi dini virus AI varian baru di Indonesia. Dalam kegiatan ini Indonesia mendapat dukungan laboratorium referensi OIE, seperti Australian Animal Health Laboratory (AAHL). 

Sementara itu, Boethdy Angkasa selaku Kepala Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH Kementan menyampaikan bahwa pengguna IVM online akan dengan mudah mengetahui posisi virus AI yang bersirkulasi di Indonesia dan melaporkannya dengan cepat dan tepat kepada para pengambil kebijakan. 

"Ini tentunya akan membantu kita untuk menetapkan tindakan pengendalian selanjutnya, seperti penentuan jenis vaksin yang baru dan antigen untuk diagnosa,” ucap Boethdy Angkasa.

Boethdy mengungkapkan bahwa cara kerja IVM online terintegrasi dengan sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) untuk data awal dan isolate. “IVM Online telah didukung oleh sekitar 40 tenaga ahli anggota IVM Online yang secara rutin bertemu, bertukar informasi dan menerima pelatihan,” ujarnya.

Saat ini anggota IVM Online meliputi 8 laboratorium diagnostik (Balai Besar Veteriner/BBVET dan Balai Veteriner/BVET), Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH),  Pusvetma, BBLITVET dan Pergutuan Tinggi (FKH-UNAIR). BBVet Wates sebagai focal point pengendali kegiatan IVM Online juga ditunjuk sebagai Laboratorium Veteriner rujukan nasional untuk AI di Indonesia. 

Pada kesempatan itu, Kepala BBVET Wates Bagoes Poermadjaja menyampaikan laboratorium yang dipimpinnya telah menjadi laboratorium rujukan nasional untuk penyakit AI, Antrax, penyakit pada ternak yang disebabkan oleh Bakteri Salmonela (Salmonellosis), penyakit Sapi Gila (BSE). 

BBVet Wates yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dibawah Ditjen PKH ini telah terakreditasi ISO 17025 tahun 2004 dan ISO 9001 tahun 2010, dengan wilayah kerjanya meliputi  3 Provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY Yogyakarta. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer