
Heat stress pada sapi terjadi ketika beban panas tubuh melebihi kemampuan sapi untuk mengeliminasi panas tersebut. Indikasi pertama terjadinya heat stress, meningkatnya frekuensi nafas secara signifikan melebihi 80 kali/ menit. Akibat dari heat stress adalah meningkatnya frekuensi nafas, naiknya suhu tubuh, keluar air keringat, dan nafsu untuk air minum meningkat. Heat stress menyebabkan penurunan aliran darah ke seluruh tubuh, turunnya nafsu makan (feed intake), produksi susu turun, aktivitas sapi berkurang, dan perfoma reproduksi menurun. Parameter yang bisa digunakan untuk melihat kejadian heat stress; frekuensi nafas melebihi 80 kali/ menit, suhu tubuh meningkat diatas 39,2 °C, menurunnya produksi susu sampai dengan 10%, dan menurunya asupan bahan kering (dry matter intake).
Heat loss merupakan mekanisme keluarnya panas dari dalam tubuh , dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan suhu tubuh sapi yang disebabkan aktifitas semua organ dalam tubuh. Ada 3 cara pelepasan panas yaitu produksi panas karena metabolisme tubuh, keluarnya panas secara wajar (sensible) dan keluarnya panas secara latent. Produksi panas akan meningkat jika kapasitas produksi/metabolisme meningkat. Pada kondisi lingkungan panas, sapi akan mengurangi produksi panas dari metabolisme dengan pakan rendah serat. Sensible heat loss terjadi jika panas tubuh lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas tubuh akan keluar dengan cara radiasi, konveksi dan konduksi. Hal ini tergantung pada suhu lingkungan, luas permukaan tubuh sapi, jaringan tubuh dan resistensi terhadap udara. Latent heat loss, terjadi keluarnya keringat dari kulit atau menguapnya (evaporasi) panas dari hidung.
Beberapa prinsip untuk mengurangi heat stress, secara genetik sapi Friesen Holstein lebih cocok di daerah dingin, dan kurang bisa optimal produksi susu di daerah panas. Ketersediaan air cukup ditempat yang sesuai, dingin dan bersih. Jarak kandang ke tempat pemerahan yang tidak terlalu jauh (mengurangi jarak tempuh). Memberikan atap atau naungan pada kandang atau ditengah kandang seperti (housing area dan holding pen). Di tempat pemerahan (Milking center), diharapkan sapi tidak mengantri untuk diperah terlalu lama, tersedia ventilasi yang cukup, tersedia pendingin di holding pen dan pada jalan keluarnya sapi. Untuk kandang freestall harus disediakan ventilasi cukup dan pendingin.
Ada beberapa metode untuk menghindari heat stress dan lingkungan kandangnya:
1. Menyiasati pakan, feed additif, dan obat
2. Mengusahakan atap agar tetap dingin
3. Pembuatan saluran ventilasi
4. Melalui pipa bawah tanah (under ground pipe)
5. Menyediakan kolam untuk berendam
6. Exit lane sprinklers
7. Kandang dengan ventilasi yang baik
8. Cooling fan
9. Sprinkler kombinasi dengan fan cooling
Selengkapnya mengenai pembahasan diatas, silahkan baca majalah Infovet edisi 232 - November 2013
0 Comments:
Posting Komentar