Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Usaha Ternak Sapi di Tasikmalaya Belum Optimal | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Usaha Ternak Sapi di Tasikmalaya Belum Optimal

Potensi usaha ternak sapi di Kabupaten Tasikmalaya belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat daerah itu. Hingga kini kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat di Tasikmalaya, baru dipasok oleh peternak lokal pada kisaran 18% saja.

“Padahal kebutuhan daging sapi warga Kabupaten Tasikmalaya mencapai 4.873 ekor setiap tahunnya. Peternak lokal baru bisa memasok sekitar 18% saja. Adapun sisanya, masih mengandalkan daging sapi dari luar daerah,” ungkap Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK), Maman Dali.

Kepala DDPPK menambahkan, sampai sekarang aktifitas produksi daging sapi asal Kab. Tasikmalaya, dihasilkan dari pola usaha peternaknya secara rumahan bahkan tak sedikit yang hanya dijadikan sebagai usaha sambilan. Sementara, dari usaha mereka juga, produksinya masih terserap masyarakat di wil. Kota Tasikmalaya, dengan kebutuhan hingga 12 ribuan ekor setahunnya.

Menurut Maman, dari data angka potong sapi setahunnya, konsumsi warga Kab. Tasikmalaya sekarang sebanyak 4.873 ekor. Namun baru sekitar 18 % terpenuhi produksi sapi lokal, sedangkan sekitar 88% didatangkan dari daerah-daerah di |awa Tengah, Jawa Timur hingga NTB. Kecilnya angka produksi sapi potong, jelas dia, lantaran sampai sekarang belum ada pola usaha ternak besar.

Padahal areal untuk petemakan.di wilayahnya sangat berpeluang. Wilayah Kab. Tasikmalaya memiliki hamparan areal cukup luas mulai tanah pengangonan, areal berstatus tidak produktif atau lahan-lahan milik warga yang belum dimanfaatkan.Maman sempat mencontohkan, untuk lahan pengangongan saja dengan status milik desa itu sedikitnya tercatat ada 8.434 hektar, produksi rumputnya 164.733 ton bahan kering/-tahun. Kapasitas tampung untuk satuan ternaknya bisa mencapai 176.482 ekor.

Terus Dipacu

Adapun usaha mempertahankan angka produksi lokal terus dipacu pemda ini halnya dengan membangun unit pelayanan inseminasi buatan (IB) berikut bangunannya di tiap kecamatan sentra, melakukan tambahan quota ternak lewat kegiatan-kegiatan proyek tiap tahun, serta melatih petugas teknik IB di sejumlah kecamatan.

Daerah penghasil sapi potong dengan sekala rumahan di kabupaten ini masing-masing Kec. Salopa, Cikatomas, Pancatengah, Cibalong, Karangnunggal, Bantarkalong serta Kec. Cikalong. Jumlah kelompok peternaknya sebanyak 100 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 20-30 orang. Jumlah pemeliharaan peternak dalam tiap kelompok, berkisar 2 - 3 ekor sapi saja Sementara, dari luas areal lahan yang cukup potensial dijadikan beternak sapi potong, hingga kini baru termanfaatkan sekitar 23,02 %. (sumber: neraca)

Related Posts

1 Comments:

  1. untuk para sarjana peternakan, khususnya yang berasal dari tasikmalaya, harus lebih peka terhadap peternakan di wilayahnya sendiri. sehingga peternakan di wilayahnya bisa lebihi maju dan semua potensi yang ada bisa teroptimalkan.

    BalasHapus

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer