-->

PT MALINDO FOOD DELIGHT EKSPOR 40 TON PRODUK OLAHAN AYAM KE EMPAT NEGARA

Seremoni pengguntingan pita dalam acara pelepasan ekspor produk olahan ayam

Produk olahan ayam PT Malindo Food Delight diekspor ke empat negara sekaligus  yakni Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Singapura, dan Jepang. Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Drh Agung Suganda MSi di kawasan pabrik PT Malindo Food Delight, Cikarang, Senin (14/7/2025).

Direktur PT Malindo Food Delight, Ir Rewin Hanrahan mengemukakan ekspor ke negara UEA merupakan yang perdana. Total volume ekspor mencapai 40 ton dengan nilai transaksi US$ 149.000 atau setara Rp2,4 miliar. 

Rewin Hanrahan

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Food Delight dalam mengembangkan pasar ekspor. 

Sebanyak 40 ton produk yang diekspor, 11 ton di antaranya dikirim ke Uni Emirat Arab. Selain itu, 11 ton dikirim ke Oman, 12 ton ke Singapura, dan 6 ton ke Jepang. Agung berharap ekspor ke kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dapat segera terwujud. 

“Kita punya jemaah haji setiap tahun tidak kurang dari 221 ribu orang dan jemaah umrah nyaris setiap hari ada yang umrah ke sana. Tentu di kateringnya jika ada olahan yang diproduksi Malindo akan semakin mantap. Karena rasanya sama dengan yang di sini,” lanjut Agung.

Menurut Agung, dukungan ekspor produk olahan unggas merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong hilirisasi dan memperluas pasar. Hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurai tekanan di pasar domestik.

“Keberhasilan ini bukan sekadar pencapaian komersial, namun juga bukti nyata bahwa produk peternakan Indonesia siap bersaing di pasar global serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” tandasnya. 

Rewin menambahkan bahwa semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

“Ini berkat dukungan Kementan yang terus mendorong dan memfasilitasi pelaku industri untuk menembus pasar ekspor. Karena hal ini tidak dapat berhasil tanpa G to G,” ujar Rewin.

Dia menyebut ekspor perdana ke Uni Emirat Arab sebagai momentum penting bagi perluasan pasar. Sementara permintaan dari Jepang dan Singapura tetap stabil, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.

“Ke depan kami berkomitmen terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar ekspor, dan memperkuat sistem mutu serta penelusuran produk demi membawa nama baik Indonesia di panggung internasional,” ujar Rewin.

Produk yang diekspor mencakup berbagai merek seperti Sunny Gold, Ciki Wiki, Sohib, dan Lulu. Rewin mengatakan beberapa negara tujuan meminta formula yang disesuaikan dengan kesukaan pasar mereka. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer