-->

30 TAHUN KIPRAH DRH KOKOT FEBRUHADI, TECHNICAL CONSULTANT AGRO PRIMALAB

Kokot Februhadi (tengah) beraktivitas di lapangan.

Menuju Kota Surabaya, Kokot Februhadi meninggalkan kampung halamannya yang berada di Kecamatan Lubuk Sikaping, Sumatera Barat. Berpamitan sekaligus mendapat restu dari orang tua, Kokot memantapkan hatinya untuk menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. 

Kini sudah 30 tahun, Kokot berkiprah di bidang peternakan dan sekarang dipercaya sebagai Technical Consultant Agro Primalab. Yang menjadi distributor produk Datamars Livestock, perusahaan penyedia teknologi dan manajemen peternakan yang berpusat di Switzerland. Kokot saat ini lebih banyak mengurus sapi perah. 

Tantangan tersendiri dirasakan oleh pria kelahiran 6 Februari 1968 ini yang sekarang menghabiskan waktu di peternakan sapi, khususnya di Provinsi Jawa Timur. 

Flashback ke tahun 1994, selepas mendapat gelar dokter hewan, Kokot mengawali karirnya di Cibadak Indah Sari Farm (CISF) kemudian memperoleh panggilan untuk menempati posisi Sales Feed di Guyofeed pada tahun 1995 sampai 2010.

Tahun 2010 hingga 2015, Kokot bekerja untuk Evialis Indonesia di Divisi Quality Control & Laboratorium, serta Technical Support Supervisor. Kokot bergabung ke Invivo Indonesia tahun 2015 sebagai Poultry R&D Specialist and Technical Support Manager dan memegang penuh test farm ayam broiler dan layer.

“Dua test farm ini berfungsi mensupport tim sales di lapangan. Selain itu test farm ini sebagai bench marking produk dari kompetitor, tempat melakukan tes bahan baku pakan maupun premiks sebelum kita distribusikan ke customer, sekaligus tempat melatih para peternak untuk dapat mencapai produksi terbaik. Pelatihan peternak ini sangat penting karena sebagus apapun pakan, peralatan dan genetik ayam, tanpa di-support manajemen yang baik (SDM), hasilnya tentu tidak maksimal,” terang Kokot.  

Ketika Invivio diakuisisi ADM Company di tahun 2018, Kokot tetap memegang penuh tanggung sebagai Poultry R&D Specialist and Technical Support Manager sampai 2020. 

Kemudian momen di mana ADM diakuisisi De Heus, pada 2020 hingga 2023 Kokot dipromosikan sebagai Poultry Trainer Specialist and Technical Support Manager dan Deputy Sales Manager.

Pengalaman dan jam terbang yang banyak sebagai sales, membuat ayah 3 anak ini menjalin networking sangat luas.

“Dimulai dari jualan DOC broiler layer sampai pakan, luar biasa banyak ilmu yang saya peroleh baik melalui pertemuan dengan teman-teman peternak maupun relasi bisnis,” tambahnya.

Menangani persyaratan registrasi produk obat hewan dan pakan juga pernah Kokot lakukan, sehingga ia banyak memiliki jaringan ke Kementerian Pertanian, dinas/instansi peternakan maupun badan karantina.

Di De Heus, Kokot banyak mensupport tim sales di lapangan dan peternak untuk tata laksana manajemen peternakan hingga mencapai performa optimal. Termasuk mengikuti berbagai pelatihan ke Belanda dan Perancis, serta berjumpa tenaga ahli di bidang teknologi peternakan ayam broiler.

Berkunjung ke breeding farm De Haas, Belanda

Monitor Kesehatan Sapi

Bergabung dengan perusahaan Agro Primalab bagi Kokot menambah deretan pengalaman yang telah ia miliki.

“Sewaktu di Guyofeed, saya sebenarnya sudah banyak mempelajari manajemen dalam peternakan sapi perah baik itu bab reproduksi maupun gangguan reproduksi pada sapi. Saat ini di Agro Primalab, ilmu memonitor kesehatan hewan ternak ini lebih banyak saya terapkan,” ungkap Kokot.

Salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas sapi perah adalah dengan menerapkan manajemen pemeliharaan, berupa kegiatan recording atau pencatatan data ternak.

Agro Primalab menyediakan layanan konsultasi sekaligus peralatan seperti Active Tag (chip yang dikalungkan di leher sapi), yang salah satunya memiliki kegunaan mendeteksi posisi sapi digembalakan di mana dalam radius jarak tertentu. Selain itu juga bermanfaat memonitor kesehatan dan pendeteksi birahi. Chip ini terhubung dengan internet yang langsung mengirim notifikasi ke HP peternak tentang kondisi sapi. ”Info ini memungkinkan peternak melakukan IB tepat waktu sehingga angka kebuntingan tinggi,” jelas Kokot.

Inovasi teknologi terkini bisa disinergikan dengan peternak, stakeholder, koperasi yang nantinya untuk pengadaan fasilitas serta tatanan manajemen pemeliharaan yang baik.

Karena tidak lama lagi Program Makan Bergizi dan Minum Susu yang menjadi program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo akan terlaksana, menurut Kokot percepatan produktivitas sapi juga harus mengiringi. Pemerintah juga akan mendatangkan jutaan sapi perah dan indukan sapi pedaging untuk mendongkrak produktivitas.

“Program tersebut menjadi peluang besar bagi semua yang menjalankan profesi di sektor peternakan. Harapan ke depan, ternak sapi menjadi andalan Indonesia dan tidak bergantung lagi pada impor daging sapi dan susu,” ujar Kokot. 

Ia turut menyoroti kasus PMK di Indonesia yang cukup berdampak signifikan dari segi populasi. Penyebab munculnya kembali PMK setelah 32 tahun dinyatakan bebas PMK, adalah kebijakan yang mengakibatkan longgarnya peraturan impor ternak/hasil ternak dari luar negeri.

Dosen Praktisi

Selain aktif dalam perusahaan, beberapa waktu lalu Kokot juga memperoleh undangan untuk mengajar sebagai dosen praktisi di Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.

Pada kesempatan tersebut, Kokot memaparkan materi dan kajian seputar perkembangan feed additive dalam nutrisi unggas serta nutrisi dan pakan ayam organik, herbal, free range dan probiotik.

Penggemar olahraga tenis meja ini kerap menjadi pembicara dalam seminar. Ia dikenal dalam menyampaikan materi sangat mudah dipahami peserta yang mayoritas adalah peternak.

“Ketika dipercaya sebagai pembicara, persiapan data atau materi sebelum dipaparkan mesti matang. Saya yakin dengan penyampaian yang dirangkai menggunakan tata bahasa sederhana dan rapi, juga akan mendapat feedback positif,” jelasnya. 

Kokot senang menyelipkan guyonan dan perumpaan-perumpaan yang tentunya disesuaikan dengan keseharian yang dihadapi peternak di kandang. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer