I Wayan Teguh Wibawa |
PT Intervet Indonesia/MSD Animal Health dan PT SHS International, didukung oleh Majalah Infovet dan GITA EO, menyelenggarakan webinar Mengenal Penyakit Swollen Head Syndrome dan Cara Mengatasinya, pada Rabu 15 September 2021.
Diikuti 300 peserta dari berbagai kalangan usaha perunggasan, dan stakeholder perunggasan, webinar ini dipandu oleh moderator Drh Aulia Reza Pradipta, Technical Support Poultry Business Unit MSD Animal Health Indonesia.
Sebagai narasumber pertama adalah Prof Dr Drh I Wayan Teguh Wibawan, MS, pakar dari FKH IPB, yang membawakan materi Swollen Head Syndrome dan Cara Pengendalian.
Penyebab penyakit swollen head syndrome adalah avian metapneumovirus. Infeksi oleh virus tersebut akan menyebabkan cairan radang yang bersifat cair. “Tujuan cairan ini adalah untuk mengeluarkan material-material virus yang menginfeksi,” kata I Wayan. “Namun cairan radang ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi ayam dan juga merupakan bahan berbiak bagi bakteri penginfeksi sekunder dan hal ini memperparah gejala penyakit.”
Swollen head syndrome menyebabkan pembengkakan di seluruh area kepala. Yaitu di intramandibular, intrakutan, dan intrasinovial.
Swollen head syndrome |
Avian metapneumovirus menyerang sel-sel saluran pernapasan dan saluran reproduksi. Hal ini membawa dampak yang serius terhadap integritas saluran pernapasan dan produktivitas ayam.
Infeksi avian metapenumovirus yang disertai dengan infeksi sekunder juga bisa mengakibatkan gangguan pernapasan, penurunan feed intake, stres, penurunan produktivitas, peningkatan kepekaan terhadap penyakit pernapasan lain, dan kegagalan respon tubuh ayam terhadap vaksin.
Swollen head syndrome dapat dicegah dengan penerapan biosekuriti dan vaksinasi. Vaksinasi diperlukan karena tidak semua penyakit dapat dicegah hanya dengan tindakan biosekuriti, khususnya yang penyebarannya bersifat aerosol (lewat udara). Untuk penyakit seperti ini vaksinasi memegang peran yang utama.
Vaksin menjadi pilihan pertama karena dapat menginduksi antibodi, yang bisa berperan secara lokal di mukosa (port of entry penyakit) maupun berperan sistemik. Vaksin juga dapat menginduksi sel Tc yang membersihkan virus dari sel-sel yang terinfeksi.
Vaksin yang digunakan bisa vaksin aktif atau vaksin inaktif. Vaksin aktif merangsang timbulnya kekebalan lokal di permukaan mukosa, berperan Imunoglobulin A, berespon cepat meskipun masa kerja antibodi tidak lama. Vaksin aktif juga menginduksi kerja cellular mediated immunity, yakni mekanisme clearence virus yang menginfeksi sel.
Sedangkan vaksin inaktif (killed vaccine) menginduksi antibodi sirkulatif, humoral mediated immunity, yang bertugas menahan infeksi ketika virus masih ada di luar sel.
Untuk bakteri infeksi sekunder yang sering menyertai dan memperparah gejala penyakit SHS, dapat ditangani dengan pengobatan antibiotik.
Aulia Reza Pradipta dan Marwan Nasution |
Selanjutnya, narasumber kedua Drh Marwan Nasution, Technical Manager Poultry Business Unit MSD Animal Health, mempresentasikan produk vaksin dari MSD Animal Health untuk pencegahan penyakit swollen head syndrome. Yaitu Rhino CV dan RT Inact.(NDV)
0 Comments:
Posting Komentar