Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini BEGINI PENANGANAN DAGING HEWAN KURBAN SAAT PANDEMI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BEGINI PENANGANAN DAGING HEWAN KURBAN SAAT PANDEMI

Penanganan daging hewan kurban saat pandemi (Foto: Humas Fapet UGM)


Dalam kegiatan ‘Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban’ yang diselenggarakan secara daring pada Rabu, 30 Juni 2021, Dosen Fapet UGM Prof Dr Ir Nurliyani MS mengemukakan, penanganan daging kurban setelah disembelih pun perlu diperhatikan agar terjaga kebersihannya.

Menurut Nurliyani, ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam penanganan daging kurban semasa pandemi COVID-19 saat ini. Antara lain aspek higiene makanan, aspek petugas, dan aspek peralatan. Dilihat dari aspek higiene makanan, hindari tangan manusia yang kontak langsung dengan daging, hindari lalat dan serangga lainnya, hindari peralatan yang kontak dengan daging (pisau, talenan, alas, dan meja), hindari air yang kotor, lantai/tanah dan alas yang kotor.

"Dari aspek petugas, orang yang bertugas memotong daging harus menjaga kebersihan diri dan sering mencuci tangan. Selain itu, petugas harus menjaga lingkungan sekitar pemrosesan daging kurban," kata Nurliyani dalam keterangan resminya. 

Petugas harus mengenakan alat pelindung diri yang berbeda-beda tergantung dari kewajibannya. Petugas di area kotor harus memakai masker, sepatu boots, kacamata goggle atau face shield dan sarung tangan sekali pakai. Petugas di area bersih menggunakan masker, penutup kepala, face shield, sarung tangan, celemek pelindung (apron) dan alas kaki.

Sementara dari aspek peralatan, alat yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat teknis higiene dan sanitasi, yaitu terbuat dari bahan yang tidak mencemari daging. Hindari penggunaan plastik hitam daur ulang karena elastisitasnya sangat berbeda dengan plastik bening yang masih bagus. Plastik hitam mudah sobek dan baunya menyengat. 

Setiap unsur daging memiliki kandungan lemak yang dapat menyerap bebauan dan rasa yang terdapat di sekitarnya. "Apabila kemasan yang digunakan untuk membungkus daging berupa plastik daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya, dikhawatirkan dapat mengubah kualitas daging. Panitia lebih disarankan membungkus daging yang akan dibagikan dengan kantong plastik bening atau besek," jelasnya.  

Dosen Fapet UGM dan Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan Ir Nanung Danar Dono SPt MP PhD IPM ASEAN Eng mengatakan dalam memilih hewan kurban harus diperhatikan beberapa hal. 

Nanung menjabarkan hewan yang dipilih hendaknya hewan yang jantan, dengan badan tegap, tubuh simetris proporsional, gerakannya lincah, nafsu makan normal, dan aktif. Kuku kaki juga dipastikan sehat dan utuh, hewan tidak pincang saat berjalan. Selain itu, mata berbinar hidung basah berembun, pandangan tenang, dan bulu-bulu halus mengkilap dan lembut. Perhatikan juga bahwa tidak ada bercak darah atau darah mengalir pada lubang-lubang tubuh. Hindari membeli hewan qurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah.

Pada saat menyembelih hewan kurban, Nanung menganjurkan agar hewan dibaringkan menghadap kiblat dengan santun dan penuh kasih sayang. Kaki harus diikat dengan kuat dan pada saat menyembelih harus dipastikan bahwa pisau memotong 3 saluran pada leher bagian depan, yaitu saluran nafas, saluran makanan, dan 2 pembuluh darah. 

Sebelum hewan kurban benar-benar mati, penyembelih dilarang keras menusuk jantungnya, menguliti, memotong ekornya, dan sebagainya. Reflek ekor, mata, dan kaki dapat menjadi petunjuk apakah hewan sudah benar-benar mati atau belum. (INF)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer