![]() |
Salah satu gejala penyakit ASF yaitu ternak babi kehilangan nafsu makan (Foto: scmp.com) |
Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan Toba, Darwin P
Sianipar SPt, MSi, Jumat (25/10/2019) mengeluarkan imbauan terkait penyakit
babi ASF (African Swine Fever) yang
sedang mewabah.
Imbauan
diantaranya menerangkan penyakit ASF adalah penyakit menular dan mematikan pada
ternak babi yang disebabkan oleh virus African
swine fever.
ASF
awalnya dibawa dari Afrika Timur ke Georgia oleh produk babi yang terkontaminasi
seperti sosis dan bakso hingga menyebar sampai ke Jepang, bahkan di Jepang
telah disita sebungkus sosis dari seorang pelancong dari Cina.
Adapun
gejala penyakit ASF ini mirip dengan gejala penyakit hog cholera antara lain demam
dengan suhu tinggi (>41°C) pada ternak babi kemudian kehilangan nafsu makan,
ternak babi muntah-muntah dan sulit bernafas.
Gejala
lainnya yatu ternak babi diare dan mengalami kelumpuhan atau sulit berjalan
lalu timbul bintik-bintik merah disekitar paha, perut dan leher ternak babi.
Jika
menemukan gejala tersebut segera melapor kepada ke Kantor Kepala Desa, Kantor
Camat, Penyuluh Pertanian Kecamatan dan ke Dinas Pertanian Kabupaten Toba
Samosir.
Selanjutnya
warga diimbau beberapa hal yaitu menghindari mengonsumsi makanan olahan daging
babi yang bercampur darah dan bagian dalam dari ternak babi seperti sangsang,
panggang dan tanggo-tanggo.
Disebutkan
juga daging babi yang tersedia dalam menu pesta adat maupun dikonsumsi
keluarga, jika harus memakannya dianjurkan agar memasak daging tersebut dengan
suhu minimal 100°C atau memasaknya selama 30 menit.
Ini
disebabkan karena virus ASF dapat bertahan hidup beberapa bulan dalam daging
olahan dan beberapa tahun dalam daging babi beku.
Selanjutnya
menghindari makanan atau produk olahan daging babi yang diimpor seperti sosis, meat ball, meat slice dan produk kaleng lainnya.
Waspada
ketika membeli daging babi dipasar tradisional. Jika tidak meyakinkan jangan
dibeli dan apabila harus dibeli maka daging tersebut dimasak selama 30 menit
dalam suhu 100°C.
Menyemprot
kandang hingga 100 meter sekitar kandang minimal setiap dua kali seminggu
dengan desinfektan (pembasmi hama), dan dapat juga menggunakan air deterjen.
Selain itu, Ikut
serta memantau keluar masuknya ternak babi ke Kabupaten Toba Samosir.
Jika ditemukan ada yang membawa ternak babi memiliki gejala ASF untuk segera melaporkan ke Kantor Kepala Desa, Kantor Camat, Penyuluh Pertanian Kecamatan dan ke Dinas Pertanian Kabupaten Toba Samosir. (Rilis/INF)
Jika ditemukan ada yang membawa ternak babi memiliki gejala ASF untuk segera melaporkan ke Kantor Kepala Desa, Kantor Camat, Penyuluh Pertanian Kecamatan dan ke Dinas Pertanian Kabupaten Toba Samosir. (Rilis/INF)
0 Comments:
Posting Komentar