![]() |
Foto bersama peserta Seminar Kehumasan Peternakan (Foto: Dok. Infovet) |
Berlangsung di ICE BSD City,
Tangerang, Banten, Kamis (19/9), Forum Media Peternakan (Format) di arena ILDEX (International
Livestock, Dairy, Meat Processing and Agriculture Exposition) 2019, menggelar
Seminar
Kehumasan Peternakan dengan tajuk “Peran
Kehumasan dalam Mencapai Tujuan Perusahaan/Lembaga di Era Digital.”
Kegiatan diikuti oleh 25 peserta stakeholder peternakan dari kalangan
mahasiswa, perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, hingga para
eksekutif bisnis sarana produksi peternakan yang menangani bidang kehumasan dan
media bidang peternakan.
Bambang
Suharno, yang menyajikan
materi perdana tentang bagaimana menjadi penyampai informasi melalui tulisan
dalam bentuk artikel untuk dimuat di media penerbitan baik online maupun publikasi hardcopy.
Ia menyampaikan teknis penulisan baik untuk keperluan kehumasan maupun artikel
untuk menggunakan model piramida terbalik.
“Dari sisi konten gaya penyajian
artikel piramida terbalik akan lebih menarik dan to the pint, tidak bertele-tele namun memulai tulisan dari inti
bahasan dan solusinya, kemudian baru disusul keterangan pendukung lainnya yang
kian ke bawah fungsinya hanya sekadar pelengkap saja,” jelas Pemimpin Redaksi Majalah
Infovet itu.
Bambang menambahkan, agar penulis
artikel kehumasan memiliki kualitas yang baik harus memperhatikan konten terkail hal-hal yang menyangkut
aktualitas, sistematika dan
gaya penulisan yang baik,
serta memiliki bahan/materi pendukung yang terpercaya.
Sementara itu Redaktur
Tabloidsinartani.com,
Gesha Yuliani, memaparkan
bahwa di era generasi milenial,
praktisi kehumasan banyak berurusan
dengan kerja digital seperti
bagaimana memanfaatkan media online.
Dalam suatu lembaga pada praktek
kehumasan, seseorang
penanggungjawab institusi kehumasannya perlu memiliki
keterampilan dalam membuat press release
(siaran pers) sehingga dipandang layak ditampilkan di media online. Menurut Gesha, siaran pers kehumasan bisa dijadikan “senjata” untuk menyiarkan hak jawab
perusahaan/institusi. Maka
penulisannya harus spesifik disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai
suatu institusi untuk dipahami publik. (DS)