Meskipun keadaan ekonomi pada tahun 2018 mengalami
ketidakpastian, terutama pada nilai tukar Rupiah yang melemah. Industri
peternakan khususnya perunggasan mengalami pertumbuhan yang cukup baik walaupun
fluktuatif.
Selain
memburuknya nilai tukar Rupiah, salah satu kendala yang juga mempengaruhi
bisnis perunggasan yakni dilarangnya penggunaan antibiotik sebagai growth promoter. kendala lainnya datang
dari terbatasnya produksi jagung lokal yang mengakibatkan tingginya harga
jagung sehingga harga pakan unggas beberapa kali dalam setahun. belum lagi
beragam jenis penyakit unggas yang mengakibatkan turunnya produktivitas.
Namun
begitu, ditengah kondisi industri yang penuh dengan tantangan tersebut PT
Sierad Produce Tbk di bawah kepemimpinan manajemen baru yang dipimpin oleh Tomy
Wattimena Widjaja selaku Direktur Utama menunjukkan kinerja positif sepanjang
tahun 2018. Memang tidak mulus, di tahun 2017 kerugian PT sierad produce Tbk
sebelum pajak yakni 237 miliar rupiah. Upaya turnaround yang dilakukan oleh perseroan membuahkan laba sebelum
pajak yang naik sangat signifikan sebesar 33,9 miliar rupiah di tahun 2018
dengan penjualan bersih mencapai 3 koma 12 Triliun Rupiah, naik 27% dari tahun
2017.
Sierad Produce Berpeluang Mengulang Kesuksesan 2018 di Tahun 2019 |
Tentunya ini
menjadi pencapaian yang baik bagi perseroan. tentunya pencapaian tersebut
merupakan kontribusi dari berbagai segmen seperti penjualan pakan ternak, d o
c, pangan olahan dan ayam potong. Kontribusi terbesar dari Lini bisnis
perseroan datang dari sektor pakan ternak dengan pertumbuhan volume sebesar
22,21% sedangkan sektor pangan olahan mencapai pertumbuhan volume sebesar
41,31%. Dari sisi operasional internal perseroan, berbagai peningkatan berhasil
diaktualisasikan diantaranya adalah Upaya perbaikan kualitas produk, kualitas
tim sales, strategi pemasaran yang brilian serta internalisasi budaya kinerja
sebagai tim yang berorientasi pada hasil. Perseroan terus meningkatkan
penerapan biosekuriti yang konsisten dalam manajemen pemeliharaan ayam.
Pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan 2019, yang diselenggarakan pada 9 Mei 2019 di The
Energy Building Jakarta, dihasilkan beberapa keputusan penting diantaranya
menerima laporan tahunan 2018, mengesahkan laporan keuangan tahun 2018,
memberikan pembebasan sepenuhnya kepada direksi dan komisaris atas segala
tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan pada tahun 2018,
persetujuan penggunaan laba bersih perusahaan serta menyetujui kembali
pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan RUPST 2019 yakni :
1.
Antonius
Joenoes Supit sebagai Komisaris Utama Independen
2.
Sri
Lestari Anwar sebagai Komisaris
3.
Setiawan
Achmad sebagai Komisaris
4.
Tomy
Wattimena Widjaja sebagai Direktur Utama
5.
Soh
Ching Kher sebagai wakil Direktur Utama Independen
6.
Sri
Sumiyarsi sebagai Direktur
7. Wayan Sumantra sebagai Direktur
(CR)