![]() |
Mentan Amran Sulaiman saat melayani wawancara wartawan di dalam kapal ternak Camara Nusantara I, Senin (22/2). |
Berdasarkan rekapitulasi penggunaan kapal khusus ternak yang dikirim oleh Dinas Peternakan Provinsi NTT ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, ternak sapi yang dimuat sebanyak 500 ekor, dengan rincian 300 ekor dari Pelabuhan Tenau Kupang dan 200 ekor dari Pelabuhan Waingapu. Kapal ternak berangkat dari Pelabuhan Waingapu tanggal 17 Februari pukul 14:00. Kemudian kapal khusus ternak ini tiba di pelabuhan Cirebon tanggal 21 Februari pukul 04:00 pagi dan tiba di Tanjung Priok tanggal 22 Februari 2016.
Pengguna kapal ternak kali ini berasal dari 8 pelaku usaha yaitu: CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ, CV Generasi Baru dan PT Berdikari (Persero) perwakilan Kupang. Ternak sapi potong yang dimuat dari Pelabuhan Kupang berjenis sapi bali dengan bobot rata-rata 275 Kg. Sedangkan ternak sapi yang dimuat dari Pelabuhan Waingapu berjenis SO (Sapi Ongole) dengan bobot rata-rata 325 Kg. Kisaran harga sapi di Pelabuhan bervariasi dan ditentukan berdasarkan B to B (Business to Business).
Pada tanggal 21 Februari 2016, PT Berdikari (Persero) telah menyelenggarakan kegiatan penjualan paket daging sapi lokal terjangkau dengan harga Rp 85.000 pe Kg untuk masyarakat. Daging sapi yang dijual tersebut merupakan daging hasil pemotongan sapi lokal yang berasal dari daerah produsen sapi potong (NTT dan NTB) yang diangkut menggunakan kapal khusus ternak Camara Nusantara I.
Program tol laut Presiden Jokowi ini diharapkan dapat membantu masyarakat, baik peternak maupun masyarakat konsumen. Dimana peternak dapat menerima harga jual sapi yang lebih tinggi, karena sapi dibeli langsung dari kelompok-kelompok peternak. Dilain pihak masyarakat konsumen menerima harga jual daging sapi yang lebih terjangkau. (wan)