Edisi 167 Juni 2008
(( Pemberian tembakau dan biji buah pinang akan membuat urat syaraf cacing diblokir oleh nikotin. ))
Dampak dari infeksi cacing bagi ternak yakni akan mengganggu pencernaan, katabolisme protein, anorexia, lesi saluran alat pencernaan, pelepasan ke lumen usus, anemia, menurunkan bobot badan dan berakhir pada kematian.
Hasil penelitian Profesor Surung Karo Karo, Dosen Fakultas Peternakan ini dibacakan pada upacara penerimaan jabatan Guru Besar Universitas Hasanudin, Kamis, 8 Mei 2008 di Lantai 1 Rektorat Unhas. Demikian kabar dari sumber Universitas Hasanuddin Makassar.
Di depan rapat senat terbuka luar biasa, Ketua Laboratorium Ilmu Kesehatan Ternak Unhas ini memaparkan bahwa Di Indonesia dan khususnya Sulawesi Selatan, salah satu penyakit ternak yang sering menginfeksi hewan ternak adalah cacing nematoda, trematoda, dan cestoda.
Suami dari Rosliana br Tarigan ini menjelaskan kegunaan tembakau dan biji pinang sebagai obat cacing bagi kambing dan domba. Adapun keguaannya antara lain pemberian tembakau dan biji buah pinang akan membuat urat syaraf cacing diblokir oleh nikotin. Nikotin diserap melalui kulit cacing, kemudian memblokir urat syaraf, terjadi paralysis, pingsan, cengkramannya terlepas dari mukrosa abomasum, dan dengan sendirinya cacing keluar bersama digesta dan mati.
Ternak yang terinfeksi jelas akan menimbulkan kerugian pada peternak. Bahkan dapat menimbulkan kerugian yang fatal. Namun hal ini kurang disadari oleh peternak-peternak kita. Mereka (peternak-red) cenderung kurang mengerti bahaya pada penyakit cacing,
Penelitian Prof Surung Karo Karo berjudul Pemanfaatan Tembakau dan Biji Buah Pinang
sebagai Obat Cacing Lambung Asam yang Menginfeksi Kambing dan Domba, ini menyatakan beberapa kelebihan obat alternatif tersebut antara lain: harganya jauh lebih murah dan terjangkau oleh peternak, sumbernya mudah diperoleh karena pada umumya banyak tersedia di bumi Indonesia, dan hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah agar menggunakan obat-obat alternatif yang bersumber dari alam di bumi Indonesia sendiri.(reA/unhas.ac.id/Infovet)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Artikel Populer
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buru...
-
Acara pendampingan pakan untuk peternak sapi perah yang dilaksanakan AINI dan KPSBU melalui daring. (Foto: Istimewa) Dalam acara Pendampinga...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Peran brooder sangat penting untuk menjaga suhu dalam kandang saat masa brooding , agar ayam nyaman dan pertumbuhannya bisa optimal. ...
-
Peternak unggas terutama self-mixing harus cerdas dalam memilih imbuhan pakan feed additive maupun feed supplement. (Foto: Dok. Infovet) Sej...
-
Karena kekeringan yang berkepanjangan, ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi Covid-19, dan pemadaman listrik yang berkelanjutan, peter...
-
Cara menjadi mitra JAPFA untuk kemitraan ayam pedaging adalah dengan melalui PT Ciomas Adisatwa, yang merupakan anak perusahaan dari PT JAPF...
-
K ekurangan jumlah tempat pakan dan minum , serta kepadatan yang tinggi , dapat menyebabkan kasus k anibalisme , meningkatnya angka kesa...
-
Pemukulan gong oleh Dirkeswan, Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa, sebagai simbolis penyelenggaraan seminar Pinsar Indonesia dan PT Elanc...