Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KORELASI ANTARA MUSIM PENGHUJAN DENGAN PENYAKIT PENCERNAAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KORELASI ANTARA MUSIM PENGHUJAN DENGAN PENYAKIT PENCERNAAN

Cuaca saat ini cenderung sulit diprediksi dan berubah-ubah, kondisi ini membawa dampak terhadap penurunan performa produksi ayam broiler. (Sumber: Animal Equality)

Berdasarkan info dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbaru, bahwa perkiraan anomali musim penghujan sudah terpredisksi dari akhir tahun (sekitar Oktober 2019) hingga awal 2020 (berkisar Januari-Februari 2020), dengan puncak musim hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari hingga Februari.

Cuaca saat ini cenderung sulit diprediksi dan berubah-ubah. Kondisi ini tak pelak juga membawa dampak terhadap penurunan performa produksi ayam broiler. Di sisi lain, genetik ayam pedaging modern saat ini memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap suhu lingkungan dan DOC baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal pada umur minggu kedua. Oleh karena itu, DOC umur pemeliharaan minggu pertama hingga minggu kedua, peran brooder (pemanas) dan manajemen yang optimal sangat mempengaruhi dalam upaya menjaga suhu kandang tetap dalam zona nyaman hingga diakhir periode mampu mencapai produksi optimal.

Memasuki bulan Oktober merupakan awal perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Banyak peternak yang terlambat menyadari untuk merubah tipe manajemen kandangnya. Kebanyakan dari mereka masih berpatokan dengan manajemen musim panas yang menitikberatkan kepada sirkulasi udara yang lancar dengan cara membuka lebar tirai kandang (untuk menghindari heat stress). Sehingga ketika musim hujan tiba-tiba datang, angin yang berhembus kencang disertai dengan air hujan akan masuk ke dalam kandang langsung mengenai ayam. Kondisi inilah menjadi pemicu awal terjadinya penyakit. Karena perubahan suhu lingkungan secara ekstrem akan menyebabkan penurunan kerja sistem imun tubuh. Secara fisiologis tubuh ayam akan merespon perubahan suhu ekstrem dengan membangkitkan mekanisme sistem imun.

Mewaspadai Peralihan Musim
Hal utama yang menjadi kendala pada musim peralihan dari kemarau ke penghujan adalah penurunan suhu menjadi lebih rendah. Suhu rendah inilah yang memicu pemanjangan masa brooding. Masa brooding yang dilakukan pada musim hujan, seharusnya dilakukan hampir sepanjang hari (siang dan malam) dan bahkan akan melebihi dari dua minggu (> 14 hari). 

Jika tidak dilakukan pemanasan ekstra pada siang hari, DOC tidak mendapatkan suhu yang ideal untuk pertumbuhannya dan akan kedinginan. Dampak lebih lanjut, pertumbuhan DOC tidak akan seragam, sehingga performanya menjadi buruk (bad uniformity). Keseragaman yang buruk merupakan indikasi lanjutan bahwa penyerapan nutrisi di dalam tubuh ayam tidak berjalan dengan semestinya, yang akhirnya berimbas pada buruknya efisiensi pakan (FCR tinggi).

Kemudian pergantian dari musim kemarau ke musim hujan biasanya akan diikuti dengan munculnya angin kencang dari arah yang tidak menentu. Kecepatan angin yang tinggi dan mengenai ayam secara langsung dapat membuat ayam terkena stres dingin (cold stress). Tindakan utama yang dilakukan oleh peternak adalah dengan menutup rapat tirai agar ayam tidak terkena angin langsung. Namun efek domino yang terjadi adalah sirkulasi udara dalam kandang akan berkurang, panas tubuh ayam akan meningkat dan akan menyebakan ayam terlihat terengah-engah (panting). Hal ini terjadi karena... (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2020).

Drh Rizqy Arif Ginanjar
Technical Support PT Gold Coin Indonesia

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer