Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Ceva Akuisisi Produsen Vaksin Perancis Biovac Laboratories

Ceva Santé Animale telah membeli Biovac Laboratories, produsen terkemuka autogeneous vaksin (bakteri), perawatan alergi dan reagen berbasis di Angers, Prancis. Sebagaimana dikutip dari laman berita WATTAgNet.com, langkah penggabungan ini akan memperkuat strategi perusahaan untuk mencari solusi alternatif dalam menggunakan antibiotik.
Ceva telah mengakuisisi Biovac Laboratories,
produsen Perancis vaksin autogenous. 
Biovac, seperti Ceva, telah mengalami pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun sebagai langkah para dokter hewan dalam mencari alternatif mengontrol kondisi bakteri sekarang yang sulit diobati dengan terapi antibiotik "klasik". Perusahaan ini memiliki keahlian yang signifikan dalam mikrobiologi, yang memungkinkan untuk memberikan solusi custom-made untuk para veterinarian dan pelanggan mereka.
Ceva sudah menyediakan vaksin khusus kepada produsen terkemuka unggas dan babi di belahan dunia lain. Strategi ini sejalan dengan kebijakan Ceva yang kembali menempatkan dokter hewan (veterinarian) sebagai pusat dalam memerangi penyakit mikroba. Autovaksin diproduksi hanya setelah identifikasi dan diagnosis serotipe penyakit dilakukan oleh seorang dokter hewan yang berkualifikasi. Dalam kasus di mana sebuah "vaksin standar " tidak akan efektif, vaksin kustom dapat diproduksi dan diresepkan oleh dokter hewan di 4 sampai 5 minggu, menciptakan layanan yang sangat reaktif dan tepat bagi produsen ternak.
Dr Marc Prikazsky, ketua dan CEO dari Ceva mengatakan, "Sebagai seorang dokter hewan, saya tahu bagaimana kecewanya setelah membuat diagnosis namun kemudian tidak memiliki alat yang tepat yang diperlukan untuk mengendalikan penyakit ini. Biovac memberikan layanan yang luar biasa ke dokter hewan di Perancis. Melalui kemitraan ini, kami akan berbagi semua keahlian kami dalam produksi vaksin dan teknologi baru, sehingga bersama-sama kami dapat menyediakan dokter hewan di pasar baru dengan layanan yang lebih baik." (wan) 

Lomba Dokter Hewan Puskeswan Berprestasi Nasional

Dalam rangka peningkatan motivasi, partisipasi dan prestasi petugas teknis sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hewan dan pangan asal hewan menuju pencapaian ketahanan pangan nasional. Tim Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan telah datang melakukan penilaian lapang di Puskeswan Masbagik Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 26 Mei 2016 Tim penilai yang datang adalah : Drh. Iwan Sofwan, MM, Drh. Herwinarni dan Drh. Megawati Iskandar.
Foto bersama usai penilaian di Puskeswan Masbagik
Kab. Lombok Timur NTB, Kamis 26 Mei 2016.
Sebelumnya pada periode bulan Januari – Maret 2016 Direktorat Kesehatan Hewan telah menerima profil peserta lomba untuk kategori Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner Puskeswan berprestasi berjumlah 14 berkas dari 9 Provinsi, yang terdiri dari 8 profil Dokter Hewan dan 6 profil Paramedik Veteriner, untuk mendapatkan pemenang lomba Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner Puskeswan berprestasi atau juara telah dilakukan seleksi awal melalui penilaian administrasi ( desk study ) dan dilanjutkan penilaian lapang.
Pada tahun 2016 ini Dokter Hewan Puskeswan yang mengikuti penilaian adalah sebagai berikut : Drh. Yusron Wahyudi Kab. Sampang – Jawa Timur, Drh. Dwi Sulistyorini  Kab. Kulonprogo di Yogyakarta, Drh. T. Mursyikandi Kab. Aceh Selatan – Aceh, Drh. Denny Susanti Kota Solok Sumatera Barat, Drh. Hendra Komara Kab. Tasikmalaya Jawa Barat, Drh. Leni Sri Lestari Kab. Sukoharjo Jawa Tengah, Drh. Nining Syarifulaya, M.Si Kab. Lombok Timur – NTB dan Drh. Budhi Pahalawan Kab. Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Semoga dengan diadakannya Penilaian Lomba Petugas Dokter Hewan dan Paravet Puskeswan Berperestasi semakin menunjukkan penting dan perannya Puskeswan di tengah masyarakat di Indonesia, selamat berlomba. (Drh. Heru Rachmadi/Infovet NTB)

Berbagi Manfaat Susu di Hari Susu Sedunia

Tepat pada, 26 Mei 2016, yang merupakan Hari Susu Sedunia (World Milk Day), PT Frisian Flag Indonesia (FFI) merayakannya bersama anggota keluarga peternak sapi perah binaan FFI di De’ Ranch, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Frisian Flag Indonesia dan para peternak  memperingati World Milk Days 2016
di De’ Ranch, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/5).
Acara yang bertajuk “Ngariung Bareng Keluarga Peternak” ini sekaligus bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan keutamaan susu, serta pentingnya mengkonsumsi susu secara rutin bagi kesehatan.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Direktur FFI, Maurits Klavert, susu merupakan salah satu asupan gizi yang sangat baik. “Susu merupakan salah satu gizi terbaik yang dihasilkan oleh alam dan memiliki kandungan vitamin, protein, lemak, kalsium, dan sumber gizi penting lainnya yang membantu kinerja kognitif dan mendorong pertumbuhan anak yang optimal. Berbagai keutamaan susu inilah yang ingin terus kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia melalui beberapa kegiatan, termasuk dalam perayaan Hari Susu Sedunia kali ini,” ujar Maurits, Kamis (26/5).
Ia menambahkan, FFI memang sengaja mengajak para peternak binaannya untuk bersama merayakan hari penting ini. “Perayaan bersama ini menunjukkan kemitraan yang kita bangun bersama selama ini antara kami dengan para peternak, serta menunjukkan upaya untuk terus tumbuh menjadi kuat dan besar bersama. Tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, namun juga berperan besar untuk pemenuhan kebutuhan gizi untuk keluarga Indonesia,” tambahnya.
Memang kemitraan antara FFI dan peternak sapi perah di pulau Jawa telah terjalin selama kurang lebih 20 tahun. Kemitraan tersebut diwujudkan dalam berbagai upaya, seperti pemberdayaan peternak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menghasilkan produk susu berkualitas melalui Dairy Development Program (DDP) atau program pengembangan sapi perah yang berkelanjutan.
Sebab berdasarkan hasil studi SEANUTS (South East Asia Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh FrieslandCampina di berbagai negara di Asia masih menghadapi permasalahan terkait kesehatan dan gizi. Sementara dari data Kementerian Pertanian RI pada 2015, tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 12,10 liter per tahun, jauh di bawah tingkat konsumsi susu di negara Asean lainnya, seperti Malaysia yang mencapai 50,9 liter dan Singapura 44,4 liter per tahunnya.
Disampaikan pula oleh Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yang sekaligus Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Dedi Setiadi, yang sangat mengapresiasi acara tersebut. “Frisian Flag Indonesia telah sejak lama menjadi mitra kami para peternak di Lembang ini. Tidak hanya menyerap hasil susu dari ternak kami, mereka juga telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kami sebagai peternak. Perayaan bersama ini memperlihatkan kemitraan yang kuat diantara kami,” kata Dedi.
Ia pun berharap, lewat perayaan ini pemahaman masyarakat mengenai manfaat susu akan semakin terbuka. “Kami sangat berterima kasih kepada FFI yang telah mengajak kami dan keluarga untuk bersenang-senang dalam kegiatan yang menghibur sekaligus mendidik ini. Sesuai dengan tujuan FFI, kami pun berharap perayaan bersama ini dapat kembali mengingatkan keluarga Indonesia akan manfaat minum susu secara rutin,” tukasnya.
Bersamaan dengan perayaan tersebut, tim manajemen FFI juga mengunjungi beberapa sekolah dasar untuk menyampaikan pesan secara langsung mengenai manfaat dan pentingnya mengonsumsi susu secara rutin, dan mengingatkan mereka bahwa menjadi peternak merupakan profesi yang mulia dan membanggakan karena berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kecerdasan bangsa,” (rbs)

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Prof Muladno Luncurkan Buku Terbaru

Tepat di tahun ini, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian, Prof. Muladno Basar, kembali merilis karyanya yakni buku berjudul ‘Realita di Luar Kandang Jilid II’.
Suasana saat penandatanganan buku ‘Realita di Luar Kandang II’
oleh para stakeholder di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Setelah mendulang kesukses dari buku pertamanya dengan judul serupa, Muladno mengatakan, motivasinya dalam menuangkan ide-ide dalam buku keduanya ini, ingin mengajak kembali seluruh masyarakat dalam membangun dan memperbaiki sektor peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia yang berdaya saing di era global.
“Dari buku ini semoga wawasan para stakeholder dan generasi muda bisa terbuka, dan ada kebersamaan dalam membangun peternakan dan kesehatan hewan,” ujar Muladno dalam acara Launching dan Bedah Buku Realita di Luar Kandang II, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, (4/5).
Ia menambahkan, buku ini khusus ia dedikasikan untuk keluarga dan kerabat-kerabat dekatnya. “Kepada guru-guru saya di IPB dan UGM serta para aktivis SPR semoga mereka bisa terbuka wawasannya. Buku ini juga saya persembahkan khusus untuk keluarga dan Alm. Wahyudi Mukhtar yang meminta saya menulis pemikiran saya sejak 2003 silam. Tujuannya agar pemikiran saya banyak diketahui stakeholder,” tambahnya.
Dalam acara itu, turut disampaikan pula oleh Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Sudirman, yang menurutnya pandangan dari seorang Dirjen PKH yang berani mengkritisi program swasembada yang terus melorot.
“Secara garis besar, buku ini sangat menarik sekali. Sangat penting untuk generasi muda dan pelaku usaha. Negeri ini akan lebih baik jika pejabat-pejabatnya memiliki pemikiran yang komprehensif dan berani seperti ini, walau kadang selalu berbeda pemikiran dengan pemimpinya,” kata Sudirman.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Herry Dermawan. Ia menyebut, buku ini sangat menambah ilmu dan pembelajaran. “Buku ini banyak mengajarkan istilah yang kadang sepele namun sangat besar sekali artinya. Pemikiran-pemikiran dalam buku ini harus disebar-luaskan,” pungkasnya. (rbs)

Partisipasi Trouw Nutrition di APA 2016

Trouw Nutrition Asia Pasifik berpartisipasi dalam gelaran Asian Pacific Aquaculture (APA) 2016 yang dihelat pada 26-29 April di Surabaya. Dalam acara tersebut, merupakan kali pertama Trouw Nutrition memperkenalkan imbuhan pakan Selko Aqua kepada pelanggannya.
Foto bersama tim Trouw Nutrition Indonesia di pameran APA 2016.
Selama pameran berlangsung, Trouw Nutrition mempromosikan paket solusi lengkap Selko Aqua dengan beberapa layanan terkait. Para pelanggan diperkenalkan pada solusi yang berkaitan dengan optimalisasi nilai gizi, pengendalian jamur dan mikotoksin, serta osmoregulasi dan juga mineral organik.
Selain solusi imbuhan pakan Selko seperti Fylax®, Toxo®, Betain dan Optimin®, juga dihadirkan peralatan modern seperti Mycomaster, dan jasa pelayanan seperti NutritOpt dan MasterLab yang diharapkan dapat memberikan gambaran values proposition dari Trouw Nutrition.
Selain itu, Trouw Nutrition juga memberikan seminar bertajuk “Bagaimana Menerapkan Pengetahuan Mengenai Pakan Aqua untuk Kinerja dan Profitabilitas yang Lebih Baik” yang diadakan untuk 60 pelanggan aqua dari 5 negara Asia Pasifik, pada 26 April di Hotel Bumi Surabaya.
Seminar yang dibuka oleh General Manager dari Trouw Nutrition Indonesia, Nabil Chinniah, merupakan kerjasama dan upaya dari Skretting, Trouw Nutrition Asia Pasifik dan Selko dalam membuat acara yang valuable bagi pelanggan.
Melanjutkan acara seminar, Business Development Aquaculture Selko Feed Additives, Attila Honfi, mengatakan tentang bagaimana nutrisi untuk ikan dan udang dapat berkontribusi untuk misi perusahaan yakni Feeding The Future. “Sebagai fitur baru yang dipersiapkan kepada pelanggan, imbuhan pakan Selko dapat menambah nilai di seluruh rantai produksi ikan, dari pabrik pakan kepada peternak,” kata Attila.
Kemudian diungkapkan oleh Managing Director Skretting Aquaculture Research Center, Alex Obach, yang memfokuskan topik pada diet fungsional yang memiliki efek fisiologis dan biologis yang melampaui nutrisi murni. “Diet fungsional memberikan potensi yang luar biasa untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya, sebagai bagian dari pendekatan terpadu untuk meningkatkan kinerja dan kesehatan,” ungkap Alex diakhir presentasinya.
Disambung oleh Product Manager Kelautan Hatchery Feed Skretting, Eamonn O'Brien, yang memaparkan mengenai pengertian dan pentingnya nutrisi dini. Sebab, banyak spesies memiliki sistem pencernaan yang sangat halus dan konstan pakan ikan berkualitas tinggi, hal tersebut itu penting untuk mendukung benih.
Kemudian, ditambahkan dengan pembicara terakhir dari Technical Manager Trouw Nutrition Asia-Pacific, Kai Kühlmann, yang menyoroti tren akuakultur, beserta tantangan pasarnya dan solusi akuakultur dimana imbuhan pakan memainkan peran penting.
“Kami memiliki strategi yang efektif untuk mengendalikan jamur dan mikotoksin dengan memperkenalkan gabungan aplikasi monitoring dan produk. Misalnya, menggabungkan Selko Toxo dengan alat Mycomaster yang dapat mengendalikan efisiensi waktu dan penghematan biaya bagi pelanggan. Mengendalikan jamur dengan Selko Fylax di pabrik pakan tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, namun juga mengurangi kerugian energi. Ini hanya beberapa contoh bagaimana pakan aditif dapat menambah nilai dalam rantai produksi ikan,” tutup Kai Kühlmann. (inf/rbs)

Pemerintah dan GPMT Targetkan Swasembada Jagung 2017

Dalam rangka menyerap produksi jagung di tingkat petani, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Asosiasi Produsen Pakan Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan nama GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak). 
Foto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
dengan penurus GPMT yang baru terpilih.
Sekretaris Jenderal GPMT, Desianto Budi Utomo mengatakan berdasarkan hasil pertemuan antara pihak asosiasi dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, impor jagung tahun depan ditargetkan ditekan hingga 0%. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai swasembada jagung yang ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2017 mendatang.
Pertemuan berlangsung diruang kerja Menteri Pertanian setelah sebelumnya Menteri Pertanian menyelenggarakan pertemuan koordinasi dengan para assosiasi untuk membahas ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pangan pokok menjelang puasa dan lebaran tahun 2016 di ruang pola Kementerian Pertanian pada Senin (23/5/16).
“Pertemuan sangat kondusif dan kami menjalin babak baru dengan pak Menteri, bahwa pada prinsipnya kami in line dengan  program-program kedepan pak menteri khususnya upaya pak menteri agar kami mendukung target pemerintah tahun depan  bisa benar-benar impor jagung 0 % dapat terwujud”, jelas Desianto.
Data GPMT mencatat importasi jagung pada tahun 2014 mencapai sebesar 3,1 juta ton, sedangkan tahun 2015 ini ditekan sebesar 50% sehingga mencapai sekitar 1,2 - 1,5 juta ton. “Tahun ini kan sudah 50 persen dari tahun lalu jadi sudah sangat kondusif dan kita ingin mengembangkan jagung lokal. Kita ingin membantu petani, petani untung, nanti petani bisa mempunyai daya beli dan juga akan mendukung peningkatan konsumsi protein hewani”, tambahnya.
Menteri Pertanian mengatakan stock secara kebutuhan nasional saat ini tersedia untuk 1 (satu) bulan kedepan hingga pertengahan juni. Kondisi jagung saat ini kondusif. Kementerian Pertanian akan terus mengembangkan produksi jagung lokal. Harga dipasaran cukup baik berkisar antara Rp. 3.200 – Rp 3.450.
“Untuk Pak Menteri, kami siap untuk lebih bergandengantangan dengan tujuan untuk mensukseskan swasembada jagung khususnya, kita konsen terhadap peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional,” tegas Sekjen GPMT.
Suasana audiensi pengurus GPMT dengan Mentan Andi Amran Sulaiman berlangsung dinamis.
Sebelumnya Menteri Pertanian mengucapkan selamat dan sukses kepada GPMT yang telah melaksanakan kongres ke 13 beberapa waktu lalu di Bogor (19-21/5/16). Pertemuan tersebut sekaligus ajang perkenalan pengurus baru GPMT dihadapan Menteri Pertanian. Menteri Pertanian berpesan agar GPMT harus mensinergikan program kerja mereka dan mendukung terwujudnya target pemerintah untuk tahun depan tidak ada impor lagi.
“Saya ucapkan selamat kepada Saudaraku yang terpilih menjadi pengurus. Saya harap pengurus kedepan dapat mensinergikan program dan targetnya agar tahun depan tercapai impor jagung 0%,” ujar Menteri Pertanian.
Amran juga menyampaikan bahwa pemerintah meminta agar para pelaku usaha (produsen pakan) untuk dapat menjadi pionir dalam menyukseskan swasembada jagung melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional. (wan) 

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer