Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MEWASPADAI LSD AGAR TIDAK SEMAKIN MENGGURITA DI JAWA TIMUR | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MEWASPADAI LSD AGAR TIDAK SEMAKIN MENGGURITA DI JAWA TIMUR

Insan Peternakan Sapi di Jatim Mewaspadai Mewadahnya LSD


Sebuah webinar digelar oleh PDHI Jawa Timur 2, Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia dan Dairy Pro dengan tema Lumpy Skin Disease Review pada Kamis (1/12) lalu melalui daring zoom meeting. Seminar tersebut membahas mengenai penyakit Lumpy Skin Disease yang sempat terlupakan akibat Penyakit Mulut dan Kuku.

CEO Dairy Pro Indonesia Drh Deddy Fachruddin Kurniawan menyatakan bahwa dengan diadakannya webinar ini, diharapkan agar para peternak, dokter hewan, dan insan peternakan sapi di Pulau Jawa dapat lebih waspada dengan Lumpy Skin Disease yang kini mulai merambah Pulau Jawa.

Pemateri pertama yakni Drh Denny Widaya Lukman, dimana dirinya menjelaskan bahwa isu yang berkembang mengenai LSD cukup mengkhawatirkan masyarakat. Pasalnya banyak berita hoax yang mengatakan bahwa mengonsumsi daging dan produk dari hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus ke manusia.

"LSD bukan zoonosis, oleh karenanya masyarakat tidak usah takut mengonsumsi produk hewan, meskipun hewan tersebut sakit LSD. Namun dengan alasan melindungi konsumen dari penyakit lainnya, tetap saja produk yang dikonsumsi harus diberi perlakuan berupa pemasakan, atau pemanasan berupa pasteurisasi," tutur dia.

Selain Denny, narasumber yang hadir yakni Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Drh Is Wahyudi. Dalam pemaparannya ia mengaku mendapat kabar bahwa LSD telah menyebar sampai ke Jawa Tengah, bahkan kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Timur.

Oleh karenanya sejak bulan Oktober 2022, Is Wahyudi telah mengirimkan surat kepada para peternak dan stakeholder agar meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD. Ketika LSD masuk, nantinya tentu akan semakin merepotkan Jawa Timur yang notabenenya sedang berperang juga melawan PMK.

"Kami juga memperketat kewaspadaan kami terhadap LSD, namun tetap saja karena sekarang Pulau Jawa telah terhubung dengan tol sampai ke ujung Jawa Timur, ini jadi semakin sulit. Karena di jalan tol tidak ada titik cek poin ternak, selain itu kalau dibuat cek poin, maka biaya yang dikeluarkan akan sangat membengkak, karena ada kurang lebih 100 cek poin di tiap pintu masuk dan keluar tol. Selain itu SDM untuk menjaga cek poin juga tidak akan mencukupi," tuturnya.

Saat ini langkah yang dapat dilakukan oleh Pemprov yakni dengan melakukan vaksinasi terhadap LSD. Meskipun sedikit kontroversial, namun menurut Is Wahyudi langkah ini perlu dilakukan karena jika tidak diwaspadai sejak dini, Jawa Timur akan semakin terpuruk akibat produksi yang nantinya menurun. Dimana dikhawatirkan jika LSD ikut menyerang Jatim, maka supply daging nasional bahkan bisa terganggu.

"Mau enggak mau kita harus lakukan, kemarin kita minta bantuan ke pusat sebanyak 50.000 dosis, target kami sampai akhir bulan Desember nanti diharapkan vaksinasi tahap pertama ini nanti sudah rampung," tutur Is Wahyudi.

Selain pembicara dari Indonesia, hadir pula Dr Abdallah Makhaleh dari Kemin Industries. Presentasinya banyak membicarakan masalah vaksin LSD. Ia menyatakan bahwa vaksin LSD yang digunakan dan diimpor milik perusahaannya merupakan vaksin dengan teknologi tinggi yang tidak akan memberikan efek seperti gejala klinis LSD ketika disuntikkan kepada resipien sehingga sangat aman untuk digunakan. (CR)

Related Posts

1 Comments:

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer