Edisi 165 April 2008
(( Dengan tidak pandang ‘bulu’nya Kolera itu, kebanyakan penularan Kolera terjadi melalui air minum yang tercemar oleh bakteri dalam cairan hidung, mulut, mata atau kotoran ayam. Pembibit jantan pun dapat menularkan bakteri melalui semen-nya. ))
Meskipun kebanyakan kolera menyerang ayam petelur, peternak ayam potong pun patut was-was. Seorang peternak ayam broiler menjumpai, bila cuaca panas-hujan silih berganti sering muncul penyakit yang menimbulkan diare berwarna hijau. Setelah didiagnosa oleh dokter hewan, memang ayam pedagingnya terserang Kolera.
Menurut seorang peternak yang memelihara ratusan ribu pedaging di Trenggalek Jawa Timur, kolera dapat menyerang ayam pada umur 7-8 hari maupun menjelang panen saat umurnya tiga puluh hari-an.
Jelasnya, kasus kolera sering ditemukan di daerah yang padat populasi ayamnya baik pedaging maupun petelur. Penyakit yang disebut juga avian cholera ini sudah ada sejak dulu dan tercatat sejak tahun 1782. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) kolera termasuk dalam empat penyakit yang paling sering menimbulkan masalah di perunggasan Amerika khususnya kalkun.
Penyakit ini telah menyebar luas ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Semua jenis unggas seperti ayam, itik, burung peliharaan maupun liar dapat terserang penyakit kolera. Hanya saja kejadian pada ayam lebih banyak menimpa ayam petelur yang sudah lewat masa grower.
Tidak Pandang Umur
Menurut pengalaman seorang peternak yang populasi ternak ayamnya cukup besar dari Blitar, Jawa Timur serangan kolera tidak mengenal umur ayam. Pemeliharaan ayam dengan berbagai umur sebaiknya diatur. Kandang starter dan grower tidak berdekatan letaknya dengan ayam lebih tua/dewasa atau yang sudah bertelur. Hewan lain seperti itik, angsa, anjing, kucing, domba maupun ternak lainnya tidak dipelihara dalam lokasi yang sama dengan peternakan ayam.
Hasil pengamatan seorang praktisi selama bertugas di lapangan, kebanyakan kasus kolera ini disebabkan oleh manajemen yang kurang baik. Apabila munculnya di umur muda bisa dipastikan berkaitan dengan pemanasan selama masa brooding yang kurang optimal. "Untuk itu lakukan penyemprotan ayam, kandang dan kotoran dengan desinfektan.”
Seorang peternak yang mengaku telah puluhan tahun bergelut dengan ayam mengatakan, "Pelihara ayam dari starter sampai dengan grower jangan di kandang tanah. Karena alas kandang seperti sekam bila basah atau lembab dapat menjadi media penularan yang baik bagi berbagai macam penyakit.”
Tegasnya, serangan kolera dapat dihindari bila pemeliharaan ayam diatur dengan baik. “Litter harus sering dibolak-balik agar tidak menggumpal," kata seorang peternak menerangkan kiatnya dalam mencegah timbulnya penyakit ini di kandang.
Adapun untuk peternak yang tidak mau repot melakukan pekerjaan membolak-balik sekam pada lantai pertama kandang, ia lebih memilih kandangnya kandang panggung, bahkan ada yang mendirikan kandang di atas kolam. Dalam kandang kolam ini, kotoran ayam pun langsung jatuh jadi santapan ikan yang dipelihara dalam kolam.
Selain itu juga menjaga kebersihan tempat pakan dan minum dengan seri dicuci dan dibilas dengan desinfektan.
Kemudian kalau toh kasus Kolera terjadi juga, “Biasanya pada usia 27-30 hari pada broiler atau lebih dari 30 hari pada ayam jantan," ujar seorang praktisi.
Tidak Berdiri Sendiri
"Sebetulnya penyakit Kolera tidak berdiri sendiri karena adanya kuman semata, tetapi melibatkan faktor yang lain seperti halnya stres, perubahan musim dan adanya pembawa," kata seorang peneliti dari Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor.
Perlu diwaspadai pada musim penghujan seperti itu, penyakit lebih mudah menyerang termasuk kolera. Suhu udara yang cukup dingin menyebabkan daya tahan tubuh dan kondisi ayam tidak stabil. Pergantian suhu yang mendadak dapat menimbulkan stress yang berujung pada gangguan metabolisme tubuh sehingga membuka peluang masuknya agen penyakit, termasuk kolera itu.
Telah kita alami ketika curah hujan tinggi, suhu udara menjadi berubah-ubah dan lembab. Hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan ayam. Oleh karena itu para peternak pun selayaknya mewaspadai kondisi ini dan senantiasa berjaga-jaga terhadap keselamatan ayamnya dan kemungkinan ayam terserang penyakit, seperti kolera, kolibasilosis, Gumboro, koksidiosis dan avian influenza.
Beberapa penyakit ini merupakan sebagian dari sekian banyak penyakit yang "mengantri" masuk ke dalam tubuh ayam. Hal ini sangat berati, meski ada yang mengatakan kolera tidak terlalu sering terjadi apabila dibandingkan dengan CRD, CCRD atau colibacillosis.
Seorang peternak yang populasi ternak ayamnya cukup besar dari Blitar, Jawa Timur mengatakan bahwa penyakit kolera ini sering terjadi pada waktu musim hujan. "Celakanya bila munculnya tidak sendirian, tetapi "bareng" dengan koli maupun koriza," papar seorang praktisi. Serangan Kolera pun menjadi kompleks bila disertai infeksi lainnya seperti E coli. Seorang peternak di Sumatera Utara, selain Kolera perlu diwaspadai juga penyakit lain yang muncul berikutnya mengikuti kolera, seperti CRD, colibacillosis dan coccidiosis.
Penularan
Dengan tidak pandang ‘bulu’nya Kolera itu, kebanyakan penularan Kolera terjadi melalui air minum yang tercemar oleh bakteri yang terdapat dalam cairan hidung, mulut, mata atau kotoran ayam penderita. Pada ayam pembibit jantan dapat menularkan bakteri melalui semen yang dihasilkannya.
"Penularan penyakit lebih banyak terjadi melalui lendir atau leleran yang keluar dari hidung sedangkan bakteri yang ada di dalam kotoran justru tidak aktif," ujarnya. Selain melalui lendir, penularan juga terjadi melalui perkawinan induk jantan dan betina. Tetapi penyakit ini hanya ditularkan secara horizontal, dari ayam sakit ke ayam sehat bukan secara vertikal dari induk ke anak
Para akademisi mengatakan bahwa kolera merupakan penyakit lingkungan karena banyak terkait dengan masalah kebersihan lingkungan. Untuk mencegah agar penyakit ini tidak muncul dan menimbulkan gangguan, pembenahan kandang dan lingkungannya harus mendapat perhatian peternak maupun anak kandang. Jika akan membangun kandang baru, jarak antar kandang sebaiknya juga dipertimbangkan un mengurangi penyakit menyebar.
Sirkulasi udara lebih baik dalam mengusir amoniak keluar dari kandang Sanitasi menggunakan desinfektan yang rutin dan terprogram perlu dilakukan, juga menghindarkan ayam dari hewan liar guna mencegah terjadinya penyakit. Jelasnya, untuk mengendalikan kasus ini selain memberikan pengobatan yang sesuai: faktor lain seperti stres dan manajemen juga harus mendapat perhatian. (YR/ berbagai sumber)
Beranda
› TIDAK PANDANG BULU, TIDAK BERDIRI SENDIRI
TIDAK PANDANG BULU, TIDAK BERDIRI SENDIRI
Infovet
Juli 24, 2008
Related Posts
ARTIKEL POPULER MINGGU INI
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler. FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk...
-
Sumber: Balitbangtan Kementan Ayam KUB adalah ayam kampung galur (strain) baru, merupakan singkatan dari Ayam Kampung Unggul Balitbangtan. A...
-
Di dunia ini terdapat beberapa jenis ayam terbesar di dunia. Baik dari segi tinggi badannya, ukuran badannya, maupun berat badannya. Di anta...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Salah satu komponen penting beternak bebek petelur adalah memilih jenis bebek petelur yang tepat. Tingginya produktivitas bukan satu-satunya...
-
Ayam abang adalah ayam ras petelur yang sudah memasuki masa “pensiun” bertelur. (Foto: Dok. Infovet) Ayam abang menjadi salah satu bisnis “s...
-
Dalam dunia peternakan bebek, proses penetasan telur menjadi salah satu kunci utama keberhasilan produksi Day Old Duck (DOD). Terdapat dua c...
-
Artikel ini membahas secara singkat anatomi ayam (struktur tubuh ayam) meliputi bagian tubuh ayam dan fungsinya. Juga organ tubuh ayam dan f...
-
Vaksin ASF Asal Vietnam, Siap Didistribusikan ke Seluruh Dunia (Sumber : Vietnampuls.vn) Vaksin demam babi Afrika (ASF) dengan merk AVAC AS...
-
Menjadi salah satu terobosan dalam dunia peternakan bebek, bebek hibrida adalah hasil perkawinan silang antara bebek Peking jantan dan bebek...
0 Comments:
Posting Komentar