Peternakan Ayam Petelur, Wajib Memiliki NKV (Sumber : Istimewa) |
MEMAKSIMALKAN PERAN DOKTER HEWAN PERUNGGASAN DALAM BIDANG KEAMANAN PRODUK ASAL UNGGAS
SAH! PENGURUS ADHPI 2022-2026 RESMI DILANTIK
Pengurus ADHPI Periode 2022-2026 |
Sabtu 4 Maret 2023 Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) melakukan pelantikan kepada segenap pengurus barunya di Hotel Grand Whiz, Jakarta Selatan. Hal ini merupakan tindak lanjut sejak terpilihnya Drh Dalmi Triyono sebagai Ketua Umum ADHPI pada tahun 2022 yang lalu. Nantinya kepengurusan baru ini akan bekerja selama empat tahun dari 2022 hingga 2026.
Mewakili Ketua Umum PDHI yang berhalangan hadir, Sekjen PDHI Drh Andi Wijanarko menyatakan kegembiraannya. Dalam sambutannya ia kembali mengingatkan bahwa perunggasan merupakan "nyawa" dari kecukupan sumber protein hewani Indonesia, sehingga peran ADHPI dalam membangun negeri amat dinanti.
"Produk perunggasan merupakan sumber protein paling terjangkau dan realistis yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia sangat disoroti mengenai isu stunting oleh karena itu ADHPI harus menjadi garda terdepan dalam menyediakan protein hewani untuk negeri," tutur Andi.
Ia juga mengingatkan kepada para anggota ADHPI untuk lebih melek birokrasi dan administrasi. Terutama dalam kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDHI. Sebagai pengingat, Andi mengatakan bahwa dalam peraturan PB yag masih terus direvisi, KTA wajib dimiliki oleh para dokter hewan yang bekerja di perusahaan obat hewan.
Apabila dokter hewan tidak memilikinya, nantinya mereka akan kesulitan untuk mendapatkan surat izin praktik terintegrasi oleh perusahaan tempatnya bekerja karena ini merupakan salah satu syaratnya dan rekomendasi dari cabang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Hewan Drh Nuryani Zainuddin yang hadir dalam pelantikan tersebut dalam sambutannya juga memberikan beberapa saran dan masukan bagi ADHPI. Mulai dari isu daging ayam mengandung hormon, resistensi antimikroba, dan yang terbaru wabah Avian Influenza yang kembali mewabah.
"AMR, penyakit, dan berbagai isu lainnya masih menjadi isu yang sering sekali kita dengar dan ADHPI merupakan salah satu stakeholder yang bersentuhan langsung dengan semua hal tersebut. Oleh karena itu mudah - mudahan kepengurusan yang baru dapat bekerja dengan baik dan dapat menjadi partner pemerintah dalam menghadapi isu - isu tersebut," kata Nuryani. (CR)
Berikut ini adalah susunan pengurus ADHPI periode 2022-2026
Susunan Kepengurusan ADHPI Periode 2022 – 2026
Dewan Penasihat :
Prof. drh. Charles Rangga Tabbu, M.Sc. Ph.D.
drh. Tri Satya Putri Naipospos, M.Phil., Pd.D.
drh. Heri Setiawan
Prof. Dr. drh. CA. Nidom
drh. Hari Wibowo
drh. Wahyu Suradji
Dewan Pembina :
drh. Muhammad Munawaroh, MM.
Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si.
drh. Andi Widjanarko
drh. Dedy Kusmanagandhi, MM.
Dr. drh. Widiyanto Dwi Surya, M.Sc.
drh. Kamaludin Zarkasie, Ph.D.
drh. Muhamad Azhar
drh. Fitri Nursanti Poernomo, M.Sc, MM.
drh. Boris Budiyanto, MM.
drh. Wayan Wiryawan
drh. Asrokh Nawawi
Dewan Pakar :
Prof. Dr. drh. Wayan Teguh Wibawan, MS.
Prof. drh. I Gusti Ngurah Mahardika, M.Sc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Suwarno, M.Si.
Prof. Dr. drh. Michael Hariyadi Wibowo, M.P.
drh. Desianto Budi Utomo, Ph.D.
Dr. rer. Nat. Teguh Y. Prajitno
Drs. Tony Unandar, M.Sc.
Dewan Pengurus
Ketua Umum : drh. Dalmi Triyono
Ketua 1 (Bidang Organisasi & Keanggotaan, serta Diklat & Kompetensi Anggota) : drh. Bimo Wicaksana
Ketua 2 (Bidang Hubungan Antar Lembaga & Luar Negeri, serta Advokasi, Komunikasi & Pelayanan Profesi) : drh. C. Baso Darmawan
Ketua 3 (Bidang Agribisnis & Kewirausahaan) : drh. Ilsan Arvan Nurgas
Sekretaris Jenderal : drh. Erry Setyawan, MM, PCAH, MAHM.
Wakil Sekjen : drh. Bugie Kurnianto Prasetyo, MM.
Bendahara : drh. Shinta Rizanti Binol
Wakil Bendahara : drh. Nadhiva Rachmatania
Bidang – Bidang
Bidang Organisasi & Keanggotaan
Koordinator : drh Wintolo
Anggota :
drh. Eko Prasetio
drh. Catur Fajrie Diah Astuti
drh. Jumintarto
drh. Deddy Saraswati
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi Anggota
Koordinator : drh. Didit Prigastono
Anggota :
drh Agus Mardianto
Dr. drh. Dwi Priyo Widodo, M.P.
drh. Komang Budianta
drh. Mendy Praharasty
Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri
Koordinator : drh. Imas Yuyun, M.Sc.
Anggota :
drh. Erianto Nugroho
drh. Gangga Anindito Widyanugraha
drh. Diptya Cinantya
drh. Merry Oktavia Sari Pradana
Bidang Advokasi, Komunikasi, dan Pelayanan Profesi
Koordinator : drh. Aidel Syukri Aziz
Anggota :
drh. Bambang Sepsianto
drh. Ratriastuti
drh. Indra Dwi Rasmana
drh. Nasrum
drh. Nur Anis Safitri
Bidang Agribisnis dan Kewirausahaan
Koordinator : Dr. drh. Tiok Bagus Taufani Sanoesi
Anggota :
drh. Amaldo Darma
drh. Sudarno
drh. Wahyudin
drh. Rully Setiawan
drh. Octarini Lia Ekawati
Koordinator Wilayah
Sumatera Bagian Utara (Aceh, Sumut, Riau, Kepualauan Riau, Sumbar) : drh. Anshar Jalaludin Gayo
Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Sumsel, Jambi, Bengkulu) : drh. Aripin
Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi : drh. Baskoro Tri Caroko
Jawa Barat dan Banten : drh. Joko Tri Nugroho
Jawa Tengah : drh. Sumarno
Daerah Istimewa Yogyakarta : drh. Adriana Citra Nugroho
Jawa Timur : drh. Handris Nugroho
Bali dan Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT) : Dr. drh. Nata Kesuma, MMA.
Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur : drh. Agil Rahmat Akbari
DALMI TRIYONO PIMPIN ADHPI SAMPAI 2026
ADHPI Silaturahmi dengan Ketua Umum PB PDHI
Foto bersama kegiatan silaturahmi dan sumbang saran yang digelar ADHPI, Kamis (20/12). (Foto: Infovet/Sadarman) |
Selang lima hari pelantikan Pengurus Besar Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) langsung menggelar acara pertemuan silaturahmi dan sumbang saran bersama Ketua Umum PB PDHI baru.
Acara yang diselenggarakan di Science Park, Taman Kencana, Institut Pertanian Bogor, Kamis (20/12), dihadiri pengurus PDHI dan segenap anggota ADHPI.
Ketua ADHPI, Drh Kamaluddin Zarkasie, menyambut baik kedatangan ketua umum PB PDHI. Ia meminta, dikepengurusan periode 2018-2022, PDHI mampu mewujudkan keinginan anggotanya, yakni menjadikan organisasi sebagai wadah berbagi informasi dan pengetahuan seputar kedokteran hewan.
“Hal mendasar yang perlu dibenahi sebenarnya adalah menata kembali anggota yang aktif dan yang tidak, lalu rangkul mereka dan fasilitasi mereka dengan pembuatan KTA (kartu tanda anggota),” tutur Kamaluddin di forum tersebut.
Di samping itu, dia juga menginginkan adanya sinergi antara ADHPI dengan PDHI. “Dunia perunggasan banyak menyerap tenaga kerja berbasis ilmu dokter hewan. Budidaya perunggasan rentan dengan beragam kasus penyakit, sehingga untuk meminimalkan kasus, peran dokter hewan diperlukan,” pintanya.
Sementara tampil sebagai moderator, Drh Dedy Kusmanagandi menyatakan, masih banyak hal yang perlu dikomunikasikan, terutama terkait KTA dan hal lainnya yang menjadikan momen ini tepat sasaran, bersilaturahmi sembari mendengarkan rencana PDHI ke depan dan keberlanjutan ADHPI di bawah kepengurusan PB PDHI yang baru.
Ketua Umum PB PDHI, Drh Muhammad Munawaroh, menyambut baik pertemuan tersebut. Ia menyatakan, dikepengurusannya saat ini membutuhkan dukungan semua pihak yang berada di bawah naungannya. Munawaroh pun telah merancang beberapa program untuk memberi kemudahan dan mengedukasi para anggotanya.
“Kita akan selenggarakan seminar-seminar terkait keilmuan, misal kasus-kasus penyakit viral, yang memerlukan pemikiran dokter hewan,” ucap Munawaroh.
Rancangan lainnya, lanjut Munawaroh, akan memastikan pembuatan dan penertiban mengenai KTA. “Sudah 15.000 anggota terdata, mereka akan dibuatkan KTA,” ucapnya. KTA nantinya berbasis online, dokter hewan yang ingin mendapat KTA harus meng-input sendiri data di web aplikasi, mendaftar dan meng-upload berkas.
Sementara terkait peran ADHPI di dunia perunggasan, dalam forum ini disebutkan, masih terkendala dengan beberapa kebijakan, seperti masih belum jelasnya program pemerintah mengenai sistem kesehatan hewan nasional.
“Diagnosa penyakit itu ranahnya dokter hewan, pemerintah mempunyai satu balai khusus yang menangani penyakit hewan, namun di dua tahun terakhir pemerintah hanya fokus pada program Upsus Siwab, kesehatan hewannya diabaikan, sehingga munculah kasus-kasus penyakit, seperti IBH dan penyakit hewan lainnya,” ucap Kamaluddin Zarkasie.
Ia berharap, pemerintah perlu memandang kepentingan yang sama terhadap sistem kesehatan hewan nasional, apalagi penyakit-penyakit strategis, terutama penyakit unggas. “Jika pemerintah bisa konsen, terutama pada penyakit-penyakit strategis, ADHPI juga dapat ambil bagian, sehingga kasus-kasus penyakit dapat diminamilisir,” pungkasnya. (Sadarman)
ARTIKEL TERPOPULER
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buru...
-
Acara pendampingan pakan untuk peternak sapi perah yang dilaksanakan AINI dan KPSBU melalui daring. (Foto: Istimewa) Dalam acara Pendampinga...
-
Kenali Penyebab Turunnya Produksi Telur (( Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab turunnya produksi telur, diharapkan peternak dapat m...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Peran brooder sangat penting untuk menjaga suhu dalam kandang saat masa brooding , agar ayam nyaman dan pertumbuhannya bisa optimal. ...
-
Peternak unggas terutama self-mixing harus cerdas dalam memilih imbuhan pakan feed additive maupun feed supplement. (Foto: Dok. Infovet) Sej...
-
TIDAK ADA CERITANYA PETERNAK BROILER RUGI? (( Ayam pedaging, usaha peternakannya dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. M...
-
Karena kekeringan yang berkepanjangan, ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi Covid-19, dan pemadaman listrik yang berkelanjutan, peter...
-
Seorang peternak bercerita kepada Infovet bahwa ayam broiler umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernafasan. Setelah vaksinasi IB...