Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini WASPADA KOKSIDIOSIS, PRODUKTIVITAS BISA BERAKHIR TRAGIS | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

WASPADA KOKSIDIOSIS, PRODUKTIVITAS BISA BERAKHIR TRAGIS

Kondisi perkandangan juga berkonstribusi pada terjadinya koksidiosis. (Foto: Shutterstock)

“Tahun 2022 ada peningkatan tren kejadian koksidiosis di Indonesia, ini menjadi peringatan buat kita untuk lebih berhati-hati lagi. Kalau berdasarkan jenisnya di broiler yang sering kita lihat adalah kejadian dari Eimeria Acervulina, Eimeria Maxima dan Eimeria Tenella. Dari ketiga jenis ini memang berfluktuasi, biasanya Acervulina kemudian akhir-akhir ini Maxima dan Tenella yang banyak terjadi,” Demikian Poultry Training Manager De Heus Indonesia, Drh  Kokot Februhadi, mengawali webinar bertema “Coccidiosis: How To Approach” yang diselenggarakan De Heus Indonesia, Selasa (30/8).

Koksidiosis dan Penyebabnya
Koksidiosis pada unggas adalah penyakit parasit yang memengaruhi terutama saluran usus inang. Disebabkan oleh eimeria, yang infeksinya tidak ada perlindungan silang. Artinya jika ayam terinfeksi satu spesies dia membentuk kekebalan pada spesies itu saja tapi tidak pada spesies lain.

Pada broiler ada tiga spesies kunci yang menyerang yaitu Eimeria Acervulina, Eimeria Maxima dan Eimeria Tenella. Ketiganya dapat menyebabkan kerusakan berupa lesi yang dapat dilihat mata.

Eimeria Acervulina adalah spesies yang paling umum ditemukan dan dapat menyebabkan naiknya FCR dan berkurangnya ADG. Gejala klinisnya ditemui lesi berwarna putih di permukaan mukosa usus, jika lebih parah garis-garis putih akan lebih banyak terlihat.

Eimeria Maxima mempunyai gejala petechiae atau bercak-bercak darah di luar dinding usus. Apabila lebih parah dinding usus akan lebih menebal dan petechiae lebih banyak ditemui. Jika lebih parah lagi usus akan menipis dan ditemui lendir kuning hingga oranye.

Sementara Eimeria Tenella menyebabkan anemia pada ayam dan kematian yang tinggi. Gejala klinisnya adanya warna merah hampir keunguan di luar dan di dalam sekum. Jika gejala lebih parah dinding sekum akan menebal dan petechiae akan lebih banyak ditemui.

“Ayam juga dapat terinfeksi dengan beberapa spesies secara bersamaan, hal ini dapat menyebabkan diagnosis yang menyesatkan,” menurut International Specialist Poultry Royal De Heus, Carlos Bilello.

Diagnosis dan Monitoring Koksidiosis
Gejala klinis koksidiosis dapat dilihat, namun… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2022. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer