Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini SESDITJEN PKH: JADIKAN KELEBIHAN PRODUKSI UNTUK TINGKATKAN KONSUMSI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SESDITJEN PKH: JADIKAN KELEBIHAN PRODUKSI UNTUK TINGKATKAN KONSUMSI

Rembuk Perunggasan Nasional IX yang digelar secara langsung di Solo dan digelar secara daring. (Foto: Infovet/Ridwan)

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Sesditjen PKH), Makmun Junaiddin, menyatakan kondisi oversupply dan fluktuasi harga daging dan telur unggas terus berulang tiap tahun. Pihaknya menilai sudah melakukan berbagai upaya termasuk cutting HE, pengaturan impor GP dan lain sebagainya untuk memperbaiki sektor perunggasan, namun belum menemui titik terang hingga kini.

Ia mengatakan kelebihan produksi hendaknya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi daging dan telur ayam masyarakat Indonesia yang masih rendah. “Masa produksi naik terus, namun konsumsinya tidak,” kata Makmun dalam acara Rembuk Perunggasan Nasional yang dilaksanakan di Solo, Rabu (16/6/2021).

Hal senada juga disampaikan Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami. “Semua ini kembali kepada edukasi pentingnya konsumsi protein hewani. Ini yang saya harapkan dari kebersamaan ini yaitu promosi protein hewani yang berkesinambungan. Karena nyatanya konsumsi rokok di Indonesia jauh lebih tinggi daripada konsumsi ayam. Ini yang perlu diedukasikan,” tambah Dawami.

Meningkatnya konsumsi daging ayam dalam negeri tentunya akan menyerap kelebihan produksi, yang akan berkorelasi positif terhadap harga. Adapun upaya lain yang akan dilakukan untuk mengatasi fluktuasi harga unggas, kembali disampaikan Makmun, pihaknya akan berkonsentrasi di sisi hilir industri perunggasan.

“Produksi unggas kita sudah bagus, namun kita belum bisa mengolahnya. Maka dari itu, pembangunan rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) sangat diperlukan. Kita akan sosialisasikan ini ke daerah-daerah untuk menyiapkan lokasi,anggaran, dan tetek bengek-nya, agar ini bisa diakses oleh peternak UMKM,” kata Makmun.

Lebih lanjut disampaikan, “Arahnya kita ingin peternak UMKM ini hadir juga di pengolahan, mengikuti perkembangan yang ada. Juga bisa membentuk koperasi, gotong royong dalam hal modal, SDM dan lainnya, sehingga peternak mampu berjuang di pasar.” (RBS)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer