Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini AYAM JUGA BISA STRES | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

AYAM JUGA BISA STRES

Kepadatan kandang, salah satu faktor pemicu stres. (Sumber: Istimewa)

Serupa dengan manusia, hewan juga mengalami stres. Namun tentu saja parameter penyebab stresnya berbeda. Yang esensial tentu saja stres dapat menyebabkan imunosupresi dan memudahkan penyakit menyerang, performa pun bisa berantakan akibat stres.

Dalam KBBI, stres didefinisikan sebagai gangguan atau kekacauan mental dan emosional akibat faktor luar. Dari sini dapat dinalar bahwasanya stres ini berkaitan dengan lingkungan (termasuk iklim dan suhu) serta manajemen pemeliharaan.

Fisiologi Stres
Secara fisiologis, ketika ayam mengalami stres jangka panjang akibat faktor apapun, akan terjadi peningkatan sekresi hormon ACTH (Adrenocorticotropic) oleh kelenjar pituitari di otak. Tingginya kadar hormon ACTH akan menurunkan fungsi metabolisme secara umum, tanpa terkecuali penyerapan kuning telur pada masa day old chick (DOC).

Gangguan penyerapan kuning telur pada masa DOC tentunya akan menyebabkan pertumbuhan terhambat. Apalagi jika sisa kuning telur yang lambat terserap tadi terkontaminasi dan terinfeksi oleh mikroorganisme misalnya E. coli, tentunya omphalitis akan terjadi.

Hal lain yang juga lebih mengerikan dan pasti terjadi adalah terlambatnya penyerapan zat kebal yang ada pada kuning telur. Tentu saja jika ini terjadi, ayam akan menjadi lebih rentan terhadap penyakit akibat daya tahan tubuh menurun. Itulah mengapa stres juga dapat berujung pada imunosupresi.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Prof Agik Suprayogi, ada beberapa ciri-ciri stres pada hewan ternak. Pada ayam perubahan perilaku yang dapat dilihat misalnya ayam tampak gelisah di dalam kandang, sering kali membentangkan dan mengepakkan sayap, lebih banyak minum ketimbang makan, nafsu makan menurun, terlihat megap-megap (panting).

“Kita mikirnya udah macam-macam aja kalau melihat perubahan perilaku, ya wis ngalor-ngidul kepikiran penyakit ini-itu, padahal ayam itu enggak nyaman. Ini yang perlu kita sadari, makanya memang sulit mendeteksi stres juga,” tutur pria asal Malang tersebut.

Agik juga menyebut bahwa dampak stres pada hewan ternak yang ditakutkan bukanlah kematian, tetapi penurunan produksi. “Kalau mati atau setengah hidup, kita langsung potong, dagingnya masih bisa dijual. Tapi kalau produksi turun, akan rugi. Kasih pakan rutin tapi profit enggak, ya toh?,” katanya.

Kenali Faktor Penyebab Stres
Prof Lenny Van Erp dari HAS University Belanda dalam suatu presentasi pernah mengatakan bahwa kebanyakan ayam modern mengalami stres akibat… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2020 (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer