Kepadatan ayam yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan infeksi penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet) |
Sudah dipelajari ditingkat sekolah dasar, menengah dan bahkan pendidikan tinggi bahwa salah satu dari beberapa ciri mahluk hidup adalah bernapas. Tanpa terkecuali ternak unggas, penyakit pernapasan masih menjadi hal yang mendominasi dan ditakuti para peternak karena dapat berakibat fatal.
Hukum Sebab-Akibat
Mengapa penyakit pernapasan sering terjadi dan cenderung berulang? Jawabannya adalah karena industri perunggasan yang berkembang pesat ditambah perkembangan unggas modern saat ini yang pertumbuhannya sangat cepat. Peternak kawakan sudah pasti memahaminya. Ayam ras dahulu butuh waktu lebih lama untuk mencapai panen, kurang lebih hampir 2 bulan. Namun ayam ras modern kini tidak memerlukan waktu yang lama, cukup 4-5 minggu pun sudah bisa dipanen dengan bobot badan lebih dari 1 kg. Tentunya dengan beberapa syarat, seperti manajemen yang baik, biosekuriti dan lain sebagainya.
Namun sangat disayangkan, perkembangan genetik ayam ras yang sangat cepat dan baik masih terkendala dengan cara budidaya yang monoton. Sehingga impaksinya dapat terlihat dari indeks performa dan hasil panen yang kurang memuaskan, serta mudahnya ayam terserang penyakit yang mengakibatkan mortalitas tinggi serta kerugian besar.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Prof Wayan Teguh Wibawan, ayam ras masa kini merupakan ayam dengan profil genetik yang baik dan unggul, tetapi... (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2019)
Oleh Drh Cholillurrahman
Redaksi Majalah Infovet
0 Comments:
Posting Komentar