Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MANAJEMEN PASCA PANEN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MANAJEMEN PASCA PANEN

Desinfeksi kandang wajib dilakukan untuk mengurangi jumlah bibit penyakit yang ada di dalam kandang. (Istimewa)

Ayam broiler merupakan sumber protein hewani alternatif yang banyak di konsumsi masyarakat dikala harga daging sapi masih belum terjangkau oleh kantong masyarakat. Sehingga peternakan ayam pedaging semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun seiring tingginya permintaan pasar akan daging ayam. Pemeliharaan ayam pedaging membutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.

Diketahui bahwa dalam memelihara ayam broiler memiliki dua fase yang harus dilewati, yakni fase starter dan finisher. Periode starter ayam pedaging (umur 0-21 hari) merupakan masa pertumbuhan awal bagi ayam pedaging, untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang yang baru. Sedangkan fase finisher adalah periode akhir dimana ayam siap di panen berkisar 5-7 minggu, diharapkan berat badan ayam tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. Tentunya kali ini penulis akan menitikberatkan pada fase setelah finisher, atau fase ayam setalah dipanen.

Persiapan Kandang Setelah Panen
Masa persiapan kandang mempunyai andil besar terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam. Kegagalan pada masa pemeliharaan akan mengakibatkan peningkatan ancaman serangan bibit penyakit.

Saat kondisi kandang kotor, konsentrasi atau tantangan agen penyakit dalam kandang meningkat. Kondisi ini akan memperlebar peluang ayam terinfeksi atau terserang penyakit. Begitu pula sebaliknya, saat kondisi kandang bersih dan telah didesinfeksi maka konsentrasi agen penyakit akan menurun, sehingga tantangan agen penyakit berkurang dan ayam aman dari infeksi atau serangan penyakit. 

Saat ayam diafkir atau dipanen, di dalam kandang akan tertinggal sisa-sisa pemeliharaan ayam, baik kotoran, debu maupun bulu. Tidak luput pula, sejumlah besar bibit penyakit yang terdapat pada periode sebelumnya akan tertinggal di kandang. Oleh karena itu, sangat penting menjaga kebersihan kandang walaupun kandang sudah kosong.

Biasanya, saat kandang kosong setelah panen, kotoran ayam menumpuk, sisa-sisa bulu ayam tertinggal di seluruh bagian kandang, serta terdapat debu-debu di setiap sudut kandang. Kondisi ini tentu menjadi media yang baik sebagai tempat persembunyian dan perkembangan bibit penyakit. 

Perlu dipahami bersama, saat kondisi kandang dan lingkungannya kotor, bibit penyakit akan bertahan lebih lama. Terlebih lagi ada bahan organik, seperti feses yang bisa menjadi media bibit penyakit untuk tetap hidup. 

Bibit penyakit dapat bertahan hidup di kandang dalam hitungan jam maupun hari, oleh karena itu perlu disadari pentingnya menjaga kebersihan kandang. Beberapa bibit penyakit yang dapat tertinggal dan bertahan hidup di dalam kandang diantaranya virus Gumboro, Koksidia, Mycoplasma, Salmonella, Avian Influenza (AI), Newcastle Disease (ND) dan lain sebagainya.

Treatment Kandang yang Kotor
Fokus keberhasilan manajemen pembersihan dan desinfeksi kandang ialah mengurangi jumlah bibit penyakit yang berada di dalam kandang. Mengurangi? Kenapa tidak dihilangkan (sterilisasi)?. Sterilisasi bukan istilah yang tepat digunakan untuk aktivitas tersebut, mengingat kondisi kandang yang tidak bisa terkendali secara penuh, misalnya saja aliran udara yang tidak bisa dikendalikan akan mengakibatkan bibit penyakit selalu ada di dalam kandang. Oleh karena itu, istilah yang digunakan dalam manajemen pembersihan kandang ialah sanitasi dan desinfeksi.

Adapun treatment/perlakuan yang bisa dilakukan pada kandang adalah:... (CR)


Selengkapnya baca di majalah Infovet edisi Mei 2019.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer