Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TAK SEKADAR MENAKAR MUTU PAKAN

Pada dasarnya, proses produksi pakan dalam suatu feedmill merupakan suatu kesatuan dan kualitas pakan yang tidak hanya ditentukan oleh pengaruhnya terhadap ternak yang bisa diukur. Di dalam feedmill terdapat banyak bagian untuk bekerja sama dalam menghasilkan pakan, mulai dari pembelian, proses penyimpanan di gudang bahan baku, proses produksi, proses penyimpanan di gudang pakan, dan pengirimannya sampai ke peternak. Kualitas pakan itu sendiri tidak hanya terbatas pada kandungan protein pakan yang seringkali dihubungkan dengan performans akhir yang bagus sehingga menimbulkan asumsi salah bahwa semakin tinggi protein pakan akan semakin baik meskipun peternak akan membayar lebih mahal untuk itu.

Produk pakan yang terbungkus rapi tercermin kualitas dan pengabdian kerja 
dari setiap bagian di feedmill.


Faktor Kualitas Pakan 
Pada dasarnya  kualitas pakan bisa dibagi atas 3 macam yaitu : (1) kualitas pakan berdasarkan kandungan nutrisinya yang diperkuat dari hasil analisa proksimat di laboratorium pabrik pakan, (2) kualitas pakan berdasarkan tampilan fisik yang bisa cepat dilihat dengan penciuman dan penglihatan biasa, dan (3) kualitas pakan berdasarkan kelengkapan bahan pendukung. Subyek nomor 3 misalnya kondisi berat pakan per karung, kualitas dan kondisi karung kemasan yang digunakan, cara menjahit karung kemasan, penggunaan label pada karung pakan, dan lain-lain.
Pada perusahaan tertentu ada yang telah memiliki sertifikat ISO. Apakah ada perbedaan antara feedmill dengan sertifikat ISO dengan yang tidak memperoleh akreditasi tersebut? Sertifikat ISO untuk feedmill mencerminkan kesungguhan segenap komponen dalam perusahaan pabrik pakan mulai dari manajemen puncak sampai kepada bawahan di tingkat produksi, quality control, pemasaran, keuangan, pembelian dan lain-lain untuk sesuai dengan bagian kerjanya masing-masing mengutamakan stabilitas mutu pakan yang dihasilkannya.

Faktor Kandungan Nutrisi 
Sesuai dengan klaim feedmill yang dicantumkan dalam label kemasan maka masing-masing nutrisi ditetapkan mempunyai batas maksimum atau minimum yang harus terdapat dalam produk pakan tersebut. Peternak sangat berkepentingan terutama dengan nilai protein yang terkandung dalam pakan. Apakah naiknya kandungan protein pakan disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan nutrisi spesies unggas modern sebagai akibat proses rekayasa genetis yang dilakukan di industri pembibitan?
Ayam modern lebih efisien dan lebih produktif dibandingkan varietas-varietas sebelumnya. Tetapi perubahan tersebut tidak serta merta diwujudkan dalam peningkatan kebutuhan protein, yang lebih penting adalah profil asam amino yang aman dan seimbang dalam pakan. Peternak semakin tergiur dengan pakan yang berprotein tinggi yang dibelinya, padahal belum tentu setara dengan profil asam amino di dalamnya. Teknis penentuan kadar protein di laboratorium berdasarkan jumlah N yang bisa ditangkap dikalikan faktor tetap 6,25 sedangkan sumber N bisa diperoleh darimana saja termasuk sumber-sumber protein “kosong” (kadar N tinggi atau protein tinggi tetapi profil asam amino sangat tidak lengkap dan tidak seimbang).
Jadi jangan terlalu terkecoh dengan protein ekstra tinggi dalam pakan, karena yang dipergunakan oleh ayam secara harian untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan produksi adalah asam amino tercerna. Secara makro, pada unggas (ayam) petelur unsur protein dan kalsium/fosfor merupakan nutrisi kritis yang paling mudah dilihat dalam kaitannya dengan kualitas pakan sebagai produk dari pabrik pakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan diantaranya :

  1. Apabila menggunakan pakan konsentrat dan dicampur sendiri di farm, periksa ulang komposisi pencampuran.
  2. Periksa kualitas jagung dan katul yang dipergunakan. Jagung dan katul masing-masing mengandung 9 dan 11 % protein. Mengingat keduanya dipakai dalam jumlah besar maka penurunan kualitas bahan tersebut akan cukup berpengaruh terhadap perubahan kualitas pakan. 
  3. Apabila menggunakan pakan komplit maka penurunan kualitas merupakan pengaruh langsung dari fungsi produksi di pabrik seandainya hasil analisa lab bisa diandalkan.


Variasi Kualitas Pakan
Penyimpangan kualitas nutrisi pakan bisa dijelaskan sebagai kontribusi dari satu faktor atau lebih. Proses kerja di feedmill diawali dari proses pembelian yang menetapkan kondisi mutu barang yang bisa diterima di pabrik. Atas dasar perjanjian yang disanggupi oleh pemasok, maka setelah barang tiba di lokasi pabrik akan menjalani pemeriksaan mutu oleh quality control. Bagian quality control bekerja atas dasar kriteria mutu yang sama dan mempunyai kewenangan/kewajiban untuk menolak barang yang datang.

Permasalahan yang mungkin timbul adalah :

  1. Bagian quality control kurang teliti atau kurang tegas mempertahankan kriteria mutu yang sudah ditetapkan sehingga barang jelek bisa masuk ke dalam gudang 
  2. Pemasok secara sengaja atau tidak sengaja menempatkan bahan baku berkualitas lebih rendah pada timbunan yang sulit dijangkau pada waktu pemeriksaan pertama.
  3. Bahan baku mempunyai fluktuasi kandungan nutrisi yang cukup tinggi khususnya apabila bukan berasal dari limbah industri. Kadangkala nutrisionis atau formulator harus memperhitungkan variasi tersebut dalam kalkulasi formulasinya. 
  4. Kesalahan proses produksi di pabrik dimana terjadi kontaminasi antara bahan baku yang berbeda akibat penanganan di dalam gudang yang tidak sempurna, maupun penanganan mesin produksi yang tidak benar.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan nilai aktual pakan tidak sama dengan yang seharusnya diinginkan dari formula. Bahan baku sumber protein antara lain dari kelompok tumbuhan yaitu bungkil kedele, corn gluten meal, bungkil kacang, ddgs; dari kelompok hewani misalnya meat bone meal, fish meal, poultry meat meal, bahkan feather meal yang tinggi protein meskipun rendah koefisien daya cerna.
Kontaminasi bahan rendah protein seperti katul atau tepung batu ke dalam bin penyimpanan bahan tinggi protein akan berdampak turunnya protein pakan karena meskipun proses produksi berjalan otomatis tetapi komputer tidak mampu membedakan kesalahan yang terjadi. Meskipun demikian in process QC apabila dijalankan secara ketat dapat menghindari terjadinya kesalahan tersebut, atau minimal menghindari pengiriman pakan salah ke peternak.
Sumber kesalahan bisa dimulai di gudang penyimpanan, dimana bahan tercecer di lantai gudang akibat karung bocor/sobek lalu sapuan yang dikumpulkan disatukan dengan bahan lain dan masuk ke bin penyimpanan yang salah. Ini adalah kesalahan yang umum terjadi dalam pabrik pakan ternak, sehingga diperlukan kejelian, kehati-hatian dan kejujuran dari operator yang bersangkutan.
Petugas QC bisa melakukan pemeriksaan isi bin dalam waktu yang teratur untuk memastikan ada tidaknya kontaminasi dalam setiap bin. Kontaminasi bisa terjadi antara pakan tinggi protein misalnya konsentrat 35% oleh pakan komplit rendah protein dimana sisa pakan secara tidak sengaja  bercampur ke dalam bin yang salah. Tetapi kesalahan ini hanya berakibat terbatas pada batch pakan dalam jumlah sedikit.
Sumber mineral makro khususnya kalsium dan fosfor biasa diperoleh dari tepung batu (limestone grit), di calcium phosphate, mono calcium phosphate, tepung tulang dll. Penyimpangan nutrisi kalsium bisa disebabkan oleh kasus yang serupa dengan yang bisa terjadi pada penyimpangan protein. Sumber kalsium mencemari bahan baku di bin atau sisa pakan rendah kalsium mencemari pakan tinggi kalsium seperti halnya konsentrat petelur. Kalsium dibutuhkan dalam jumlah besar pada fase produksi telur. Warna dan penampilan pakan kadang-kadang menjadi masalah bagi peternak. Ada peternak yang menyukai warna maupun bentuk jagung terlihat mencolok dalam pakan tetapi ada pula yang menyukai bentuk/ukuran yang lebih halus. Untuk pakan butiran/pellet   ukuran jagung harus sehalus mungkin. Biasanya menggunakan saringan 3 mm. Kehalusan jagung dan unsur bahan baku lainnya akan sangat membantu kualitas butiran/pellet yang dihasilkan.
Untuk pakan tepung ayam petelur dewasa, jagung digiling dengan saringan 4-5 mm sehingga butiran jagung masih terlihat di dalam campuran pakan tetapi tidak terlalu besar. Penyimpangan yang terjadi adalah apabila butiran jagung utuh atau bahan lainnya ditemukan di dalam pakan. Kondisi ini disebabkan oleh bocornya saringan yang sedang dipakai biasanya akibat benturan benda logam di dalam ruang grinding yang melubangi saringan.

Kualitas Pelayanan 
Bagaimana kualitas pelayanan pabrik terhadap peternak pelanggan maupun calon pelanggan? Apabila menelepon apakah langsung diberikan kepada petugas yang tepat ataukah dilempar kesana kemari yang selain membuang waktu juga mengeluarkan biaya pulsa telepon apabila menelepon interlokal. Apabila sudah tersambung ke petugas yang benar, apakah mendapat jawaban yang sopan, apakah petugas tersebut menguasai persoalan dan bisa memberikan jawaban yang jelas/akurat ?
Apakah keluhan pelanggan ditanggapi dengan cepat? Itu semua memberikan gambaran kemampuan perusahaan pakan ternak dalam melayani peternak pelanggan. Peternak paling sering mengeluh terhadap masalah kualitas pakan. Bagian marketing yang tanggap akan segera mengirimkan tenaga salesnya atau tenaga khusus ke lokasi peternak untuk menyelesaikan permasalahan. Apabila masalah terlalu rumit dan tidak mampu diselesaikan bisa diserahkan ke tingkat yang lebih tinggi. Paling penting adalah respon yang cepat karena ayam adalah barang hidup, dan penyimpangan yang dibiarkan akan semakin parah.
Tingkat produksi yang turun akan sulit mencapai posisi semula atau minimal membutuhkan waktu yang lama. “After sales service” juga termasuk dalam kualitas pakan secara tidak langsung. Apabila semua bagian dalam produksi dan penjualan pakan bekerja tidak hanya sesuai dengan deskripsi pekerjaannya secara benar tetapi juga mengerti betul paham memuaskan pelanggan dengan produk dan pelayanan yang prima, maka setidaknya peternak akan mengacungkan jempol untuk pakan yang berkualitas prima. Pada produk pakan yang terbungkus rapi tercermin kualitas dan pengabdian kerja dari setiap bagian di feedmill.

(Ditulis kembali dari artikel Suharja Wanasuria, http://feedindonesia.wordpress.com/2007/11/25/mengukur-kualitaspakan)

DIRJEN PKH LANTIK PENGURUS GOPAN 2015-2020

Setelah sukses menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) III dan Diskusi Nasional Perunggasan, dengan tema ”Revitalisasi Perunggasan Nasional; Membangun Perunggasan Berkeadilan yang Mensejahterakan Peternakan Rakyat”pada 30 September s/d 1 Oktober 2015, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), segera melaksanakan pelantikan pengurus, sekaligus menggelar Dialog Nasional, pada Kamis  5 Nopember 2015,  di IPB International Convention Center-Botani Square Bogor.

Pengurus GOPAN Periode 2015-2020 yang baru dilantik berfoto bersama Dirjen PKH Muladno.


Pelantikan pengurus GOPAN dilakukan langsung oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Prof Dr Ir Muladno MSA, yang juga sekaligus menjadi narasumber dalam Dialog Nasional. Selain Dirjen Muladno, narasumber dialog yang hadir lainnya adalah Pembina GOPAN, Ir Tri Hardiyanto, yang merupakan Ketua Umum GOPAN periode sebelumnya (kini digantikan oleh Ir. Herry Demawan, Ketua Umum Gopan periode 2015-2020), dan Sekjen Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Chandra Gunawan. 
Dialog nasional mengambil tema yang relevan saat ini yaitu ”Membangun Sinergi Masyarakat Perunggasan untuk Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Dialog nasional dilakukan dalam format talkshow interaktif yang dipandu oleh moderator. 
Acara pelantikan dan Dialog Nasional yang dihelat di IPB International Convention Center, Botani Square ini dihadiri tamu undangan dari berbagai pihak, antara lain perusahaan pembibitan, pabrik pakan, dunia kampus, pemerintahan dan kalangan internal GOPAN sendiri. (wan) 

SUSUNAN PENGURUS PERIODE 2015 – 2020
GABUNGAN ORGANISASI PETERNAK AYAM NASIONAL (GOPAN)


DEWAN PEMBINA :
1. Dr. Ir. Anton Aprijantono
2. H. Tri Hardiyanto
3. H. Bagus Setiabudi
4. H. Dudung Durajit
5. H. Sudirman Boer
6. Ir. Ruri Sarasono MBA.
7. H. Ajat Darajat

DEWAN PAKAR
       1.    Prof. Dr. Ir. AliAgus
       2.    Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin

PENGURUS HARIAN :
1. Ketua Umum : H. Herry  Dermawan
2. Ketua Harian : S. Sigit Prabowo
3. Sekretaris Jenderal : H. Sugeng Wahyudi
4. Sekretaris I : Eko Prasetio
5. Sekretaris II : Raditya Harioseno
6. Bendahara Umum : H. Setya Winarno
7. Bendahara I : Jenny Soelishani
8. Bendahara II : Ketut Yahya Kurniadi
9. Ketua Bidang Organisasi dan Antar Lembaga : Taufik Junaedi
10. Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Antar Lembaga : Joko Susilo
11. Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Antar Lembaga : Eko Puspohadi
12. Ketua Bidang Hukum dan Humas : Nano Supriyatno, SH.
13. Wakil Ketua Bidang Hukum dan Humas : Hari Wibowo
14. Wakil Ketua Bidang Hukum dan Humas : Budi Arianto
15. Ketua Bidang Pengolahan dan Pemasaran : H.  Suwandi
16. Wakil Ketua Bidang Pengolahan dan Pemasaran : H. Wismarianto
17. Wakil Ketua Bidang Pengolahan dan Pemasaran : Alvi Zuhri
18. Ketua Bidang Sarana dan Prasarana : H. Kadma Wijaya
19. Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana : H. Dudung Rahmat
20. Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana : Ibnu Fariz
21. Ketua Bidang IT dan Research &Development : H. Yusuf M.
22. Wakil Ketua Bidang IT dan Research&Development : Aif Sidhik
23. Wakil Ketua Bidang IT dan Research &Development : Kim Kim F. Julianto
24. Ketua Bidang Investasi dan Pengembangan : H. Anas Sujatmiko
25. Wakil Ketua Bidang Investasi dan Pengembangan : H. Wahyu Suhadji
26. Wakil Ketua Bidang Investasi dan Pengembangan : Agus Wahyudi

GAMAVET 90 BERBAKTI, MENGUKIR PRESTASI dan MOTIVASI

“Gamavet 90 Berbakti, Dokter Hewan UGM Memimpin” merupakan tema Reuni Perak, 25 Tahun keluarga besar alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Angkatan 1990, yang tergabung dalam GAMAVET 90. Acara berlangsung di Gedung University Club (UC) UGM dari tanggal 16-17 Oktober 2015 dihadiri oleh sekitar 60 orang alumni yang datang dari beberapa daerah di Indonesia. Acara meliputi seminar motivasi dan tehnical, napak tilas, malam kenangan, dan ziarah ke makam rekan yang sudah meninggal.

Para alumni berfoto bersama didepan Gedung Balairung UGM.

Acara seminar dan diskusi yang merupakan puncak dari rangkaian acara Reuni Gamavet 90 dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si di Auditorium Kampus FKH UGM diikuti sekitar 100 orang mahasiswa FKH. Sebagai nara sumber seminar motivasi dari Gamavet 90 adalah drh. Sintong HMT Hutasoit, M.Si (Kepala Balai Veteriner Medan), drh. H. Susilawati, MMA (Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Propinsi Riau) dan drh. Muhammad Zunaydi (Manajer Area Indonesia Timur PT. Ciomas Adi Satwa). Sebagai Moderator, Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, M.P (Dosen FKH UGM dan Ketua PDHI cabang DIY) yang juga sebagai Ketua Panitia Reuni Gamavet 90.
Untuk seminar tehnical dilaksanakan didalam ruang kuliah. Para alumni Gamavet 90 berbagi pengalaman sebagai Dokter Hewan Profesional kepada para mahasiswa. Untuk bidang perunggasan diberikan oleh drh. Antonius Sigit Pambudi (Manajer Tehnik PT. Romindo Primavetcom) dan drh. Drh. Muhammad Zunaydi (Manajer Area Indonesia Timur PT. Ciomas Adi Satwa). Untuk bidang Manajemen Sapi Perah dan Sapi Potong diberikan oleh drh. Ade Hikmat Buana (Praktisi Dokter Hewan Sapi  Perah di Kabupaten Bandung Selatan) dan drh. H. Pratomo (Penggerak Peternakan Rakyat di Cilacap).
Dibidang Satwa Liar diberikan oleh drh. Made Iwan Dewatama (Aktivis lingkungan, mantan aktivis WWF), drh. Amir Ma’ruf (Praktisi bidang Primata, Dinas Kehutanan Samarinda, Kalimantan Timur).  Dibidang Hewan Kesayangan diberikan oleh AKBP. Drh. R. Chaindraprasta Saleh (Dokter Hewan pada Direktorat Satwa POLRI) dan drh. Hariadi Nugroho (Praktisi Hewan Kesayangan).
Usai seminar, seluruh alumni mengikuti acara napak tilas kampus dan berfoto bersama. Pada malam harinya diadakan malam kenangan 25 tahun Gamavet 90. Semua foto seluruh alumni dan peristiwa 25 tahun yang lalu ditayangkan untuk menyegarkan kembali ingatan para peserta. Kegiatan ziarah ke makam salah satu alumni Gamavet 90 merupakan penutup seluruh rangkaian acara reuni. Para alumni kembali ke daerah masing-masing dengan segala kenangan dan motivasi.  BRAVO GAMAVET 90. (Infovet)

KEMERIAHAN DI ILDEX INDONESIA 2015



Pada tanggal 8-10 Oktober 2015, Hall C1, C2 dan C3 Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, dipadati oleh para pengusaha dan perusahaan peternakan. Mulai dari pakan, obat, sampai peralatan di bidang peternakan dari dalam maupun luar negeri ikut memamerkan produk unggulannya.
Semuanya dibungkus jadi satu dalam pameran International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition atau yang lebih tenar dengan nama Ildex Indonesia, bekerjasama dengan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) dan VNU Exhibitions Asia-Pacific yang merupakan penyelenggara VIV International dan Ildex International. Ini kali kedua Ildex Indonesia dilaksanakan, setelah sebelumnya pada 2013 Ildex Indonesia juga digelar di JIExpo. 
Banyak yang mengatakan, pameran kali ini lebih meriah dibanding sebelumnya. Ini terbukti dari bertambahnya peserta pameran yang mencapai 140 dari 28 negara yang berpartisipasi, padahal sebelumnya hanya 120 peserta. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Permata Kreasi Media, Fitri N Poernomo sebagai penyelenggara Ildex Indonesia. “Pagelaran meningkat dari catatan Ildex Indonesia 2013. Luas area pameran yang dua tahun lalu hanya 4000 m2, kali ini 6000 m2,” ujar Fitri kala memberi sambutan pembukaan Ildex Indonesia, Kamis, 8 Oktober 2015.
Ia menambahkan, pameran ini bisa memberikan kontribusi kemajuan peternakan dan kesehatan hewan, serta ajang saling bertukar informasi dan tempat mengembangkan networking. Selain itu, kata dia, pameran yang dilaksanakan selama tiga hari ini juga digelar acara Festival Ayam dan Telur (FAT) tepat dihari terakhir pameran. FAT ini, lanjutnya, bertujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi dan protein dari pangan asal hewan.
Kemudian dikatakan juga oleh Managing Director VNU Exhibitions Asia-Pacific, Nino Gruettke, bahwa industri peternakan bukanlah industri peternakan yang dibangun dengan ‘like’ di media sosial, melainkan dibangun atas dasar kebersamaan sesama pelaku dan tali silaturahmi. Sehingga industri ini memiliki pondasi yang kuat. Karena itu ratusan perusahaan dari 28 negara yang berbeda ikut terlibat dalam hajatan Ildex Indonesia 2015 ini.

Setiap stand berlomba-lomba memberikan penampilan terbaiknya kepada pengunjung.

Dalam pembukaan Ildex Indonesia kemarin, juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Muladno Basar, yang turut memberikan sambutannya. Ia mengatakan, bahwa industri peternakan di Indonesia sangat menjanjikan. “Buktinya, selama empat bulan menjabat, sudah ada tujuh orang duta besar asing yang melakukan kunjungan dan menyatakan ingin mengekspor produk peternakannya ke sini (Indonesia),” kata Muladno dalam sambutannya.
Kendati begitu, di sektor unggas, Muladno mengaku sudah saatnya berorientasi eskpor. Sebab produksi unggas dalam negeri sudah berlebih. Namun, ia menyayangkan beberapa aturan birokrasi yang masih mempersulit perijinan eskpor dalam batas tertentu.
Terkait mengembangkan sektor peternakan, ia kembali bicara soal program yang tengah digagasnya yakni Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Konsep tersebut diumpakananya seperti beternak berjamaah demi keuntungan yang lebih baik. Tekadnya untuk membawa dunia peternakan menjadi lebih baik lagi, dikatakan Muladno, terinspirasi dari stasiun kereta api. “Dulu perkertaan api di Indonesia sangat semerawut, banyak pedagang, pengamen dan pengemis di stasiun maupun di dalam kereta. Tapi kini sudah menjadi rapih, tertib dan tertata. Kalau menata secara menyeluruh jangan tambal sulam, peternakan juga tidak bisa hanya ditambal sulam,” tukasnya.
Selain Muladno, turut hadir dan memberi sambutan pula Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Perdagangan dan Transportasi, Sutanto Soehodho, yang mewakili Gubernur DKI Jakarta dan juga Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis (Bapokstra) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Robert J Bintaryo.
Di tengah-tengah pembukaan Ildex Indonesia, juga diberikan beberapa penghargaan bagi tiga tokoh media peternakan lewat Lifetime Achievement  Awards 2015, dan Indonesian Poultry Veterinarian Awards (Inpova) 2015 oleh Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) bagi insan-insan dokter hewan yang telah berjuang untuk kesehatan unggas di Indonesia, dan peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi.

Seminar teknis yang diselenggarakan perusahaan menjadi daya tarik tersendiri.

Usai pembukaan dan pemberian penghargaan, secara simbolis Dirjen PKH memukul gong yang menandakan pameran secara resmi dibuka, yang kemudian rangkaian pembukaan Ildex Indonesia ditutup dengan menyantap daging ayam dan berfoto bersama.
Setelah menuntaskan pembukaan, Dirjen PKH, penyelenggara Ildex Indonesia, dan para stakeholder langsung menuju pintu utama pagelaran Ildex Indonesia untuk melakukan sesi pemotongan pita yang disaksikan oleh para pengunjung dan tamu undangan lain. Dari situ, Dirjen PKH langsung menyambangi booth-booth pameran yang sudah siap menampilkan produk-produk terbaiknya.
Selamat atas terselenggaranya Ildex Indonesia 2015, semoga bisa menjadi pameran yang selalu mengedukasi masyarakat khususnya untuk para peternak, serta selalu menghadirkan produk-produk yang inovatif, dan menjadi pameran yang ditunggu-tunggu oleh para pengusaha dan perusahaan di bidang peternakan. (rbs)

Lifetime Achievement Awards 2015 :
1. Alm. Wahyudi Mochtar (pendiri Majalah TROBOS).
2. Alm. Sutikno Wiryawan Sigit (pendiri Majalah Poultry Indonesia).
3. Alm. Tjiptardjo Pronohartono (pendiri Majalah Infovet).

Indonesian Poultry Veterinarian Awards (Inpova) 2015 :
1. Charles Rangga Tabu untuk Bidang Keilmuan.
2. Bagus Setia Budi untuk Bidang Budidaya dan Enterpreneurship.
3. Gowinda Sibit untuk Bidang Poultry Business Management.
4. Nawang Widoretno untuk Bidang Technical Services.

NOVINDO GROUP GELAR CSR

Dalam memperingati Hari Ulang Tahun Novindo Agritech Hutama yang ke-7 dan PT Dwimitra Agritech Hutama yang ke-5, Novindo Group menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bertemakan “Ayam dan Telur Meningkatkan Gizi dan Prestasi Anak Bangsa: Raihlah Prestasi Setinggi Mungkin” di Madrasah Tadzibul Athfal, Desa Setu, Tangerang Selatan.
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur Novindo, Drh. Irawati Fari, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian bagi masyarakat. “Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur sekaligus kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan juga tanggung jawab untuk terus mengkampanyekan manfaat dari mengkonsumsi ayam dan telur,” ujar Ira.
Kegiatan yang digelar pada Jumat, 9 Oktober 2015 ini, diisi dengan program edukasi mengenai manfaat ayam dan telur yang disampaikan oleh Team Marketing Novindo, Drh. Yana Ariana, tentang pentingnya gizi yang terkandung di dalam daging dan telur ayam sebagai sumber protein murah, menyehatkan dan mencerdaskan.
Pada acara tersebut, Novindo Group juga memberikan bantuan kepada pihak Madrasah berupa fasilitas, diantaranya alat kebersihan, alat sholat, perbaikan sanitasi (WC), pemasangan poster edukasi, pembenahan perpustakaan dan perbaikan gedung sekolah. Sedangkan untuk memeriahkan acara, diadakan pula lomba menggambar, Hafalan Juz’ama dan rangkaian acara ditutup dengan pemberian hadiah dan santunan anak yatim. (all/rbs)

DAGING WAGYU

Jepang merupakan negara asal mula daging Wagyu. Mengingat daratan Jepang yang tidak rata dan banyak daerah yang terisolasi, maka berbagai teknik pembiakan dan pemberian jenis pakan yang unik diterapkan di sana. Begitu juga perlakuan lain seperti pemijatan atau penambahan bir atau sake ke dalam pakan dilakukan di Jepang. Tujuannya untuk membantu proses pencernaan dan menambah nafsu makan saat musim hujan. Pemijatan dilakukan untuk mencegah kram otot.
Ada empat ras sapi di Jepang untuk mendapatkan daging wagyu, yaitu sapi hitam Jepang (Kuroge Washu), sapi cokelat Jepang (Akage Washu), sapi tanpa tanduk Jepang (Mukaku Washu), dan sapi tanduk pendek Jepang (Nihon Tankaku Washu). Sapi hitam Jepang mencakup 90% dari seluruh populasi sapi yang digemukkan di Jepang. Galur sapi hitam Jepang meliputi Tottori, Tajima, Shimane, dan Okayama. Sapi cokelat Jepang, dikenal sebagai sapi merah Jepang, adalah ras utama lainnya; memiliki galur Kochi dan Kumamoto. Sapi tanduk pendek Jepang mencakup kurang dari 1% dari seluruh populasi sapi di Jepang.
Dari perkembangan berikutnya, di luar Jepang, di negara lain, Australian Wagyu Association mendirikan asosiasi ras wagyu. Sapi ras murni dan silang wagyu diternakkan di Australia untuk kebutuhan pasar, termasuk Indonesia sebagai negara pengimpor. Sapi wagyu Australia diberi pakan gandum dicampur anggur merah selama 300-500 hari masa produksi yang diternakkan di kawasan Margaret River, Australia Barat. Amerika Serikat juga melakukan penyilangan sapi wagyu Jepang dengan sapi Angus dan diberi nama American Style Kobe Beef.
Pola makan sapi wagyu di AS diberi pakan campuran jagung, alfalfa, barli, dan jerami gandum. Di Colorado, daging wagyu dipasarkan oleh satu peternakan di dekat Basalt dan Rush. Menurut Amerika Journal of Clinical Nutrition, daging wagyu memiliki banyak manfaat. Hasil riset dari University of Wisconsin, daging wagyu memiliki sifat mencegah arteriosklerosis.
Kini, Pemda Bali juga ingin coba-coba membuat sapi bali yang menghasilkan daging setaraf wagyu. Mungkinkah itu bisa terjadi? Tentunya sebelum belajar membuat sapi bali bisa menghasilkan daging wagyu, tentunya harus belajar terlebih dahulu tentang susunan genetik sapi bali.
Kemudian kita harus belajar kembali bahwa sapi itu hewan herbivora. Layakkah jika sapi diberi pakan atau minuman yang mungkin bisa memabukkan? Ingat, kasus madcow di Inggris. Gara-gara sapi diajari kanibalisme dengan diberi pakan tepung darah, tepung tulang, tepung daging yang juga berasal dari limbah sapi, biri-biri, maka Tuhan memberi pelajaran dengan munculnya penyakit madcow (sapi gila).
Tetapi, kalau hanya sekedar ingin uji coba diberi bahan pakan atau minum yang mengandung khamar, bisa saja diberi ampas bir, ampas brem, ampas tape, dan lain-lain khas Indonesia, bukan sake atau sejenisnya.
Di era 1980-an, peternakan sapi perah di daerah Surabaya dan sekitarnya yang pernah saya teliti saat penyusunan skripsi, sapi diberikan ampas bir agar produksi air susunya bisa melimpah. Tetapi, jika ampas bir tidak ditambahkan sebagai bahan pakan tambahan, maka produksi air susu akan menurun. Apakah Pemerintah, termasuk Pemda Bali ingin mencoba menerapkan untuk sapi potong agar tercipta daging wagyu? Bisa saja dicoba, tetapi konsekuensinya kemungkinan akan muncul penyakit baru. ***

Rubrik diasuh oleh Drh. Masdjoko Rudyanto, Wartawan Infovet Bali yang juga staf pengajar di FKH Univ. Udayana.  

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer