Desas desus adanya pergantian pejabat eselon satu di Kementerian Pertanian akhirnya terjawab hari ini, Senin, 1 Juni 2015, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Dari 3 nama yang dikabarkan sebagai calon kuat Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), akhirnya
Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA yang dilantik sebagai Dirjen, menggantikan Ir. Syukur Iwantoro MM, Dirjen PKH yang menjabat sejak 2010.
Berbeda dengan pergantian Dirjen di era sebelumnya, pergantian Dirjen kali ini lebih terbuka. Hasil seleksi calon Dirjen tahap satu hingga tahap tiga bahkan dapat diakses di website kementerian Pertanian
www.pertanian.go.idhanya pada bagian akhir, dimana hasil seleksi tinggal 3 orang, publik harus mencari informasi ke sana kemari.
Muladno sendiri bukanlah orang asing di dunia peternakan. Meskipun seorang peneliti dan tenaga pengajar, ia memiliki pergaulan yang luas dengan stakeholder peternakan dan kesehatan hewan termasuk dengan kalangan dunia usaha dan peternak skala kecil hingga besar. Muladno juga aktif di beberapa organisasi, antara lain di Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) , Perhimpunan Ilmu Pemuliaan (PERIPI), Komunitas Pengembang usaha Peternakan Indonesia (KPUPI) dan sebagainya. Sejak kira-kira 6 tahun lalu, ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Juri Indolivestock Award, yang merupakan penghargaan internasional untuk komunitas peternakan Indonesia di pameran Internasional Indolivestock Expo & Forum.
Karya yang tercatat paling fenomenal adalah mendirikan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) beberapa tahun lalu yang menggabungkan konsep himpunan usaha antar peternak sapi skala rakyat sekaligus melakukan seleksi dan peningkatan mutu genetik ternak milik rakyat secara bertahap. Kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah. Banyak pihak menyangsikan efektifitas program ini, namun terbukti banyak peternak dan pemda di berbagai daerah merasa terbantu dengan program ini. Banyak mahasiswa Peternakan yang juga ikut terbantu melakukan pengabdian masyarakat langsung ke peternak untuk menerapkan ilmu ke dalam masalah aktual.
Riwayat Muladno
|
Prof Muladno (tengah) menjelang pelantikan |
Muladno
lahir di Kediri Jawa Timur tanggal
24 Agustus 1961 dan merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara hasil
perkawinan seorang ayah bernama Basar (almarhum) dan seorang ibu bernama
Asyiati. Saat ini tinggal di Bogor bersama seorang istri bernama Sri
Sulandari, PhD (peneliti LIPI dan lahir 23 Desember 1961) dan dua anak
laki-laki bernama Aussie Andry Venmarchanto (lahir 11 Maret 1990) dan
Endyea Mendelian Lecturariseta (lahir 18 November 1997).
Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di SDN Ringinsirah II
Kediri, SMPN I Kediri, dan SMAN II Kediri; sedangkan pendidikan tinggi
diselesaikan di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta (sarjana, 1985), di
University of New England, Armidale, Australia (master of science in
agriculture, 1990) dan di University of Sydney, Australia (Doctor of
Phylosophi, 1995).
Pascapendidikan formal, memperoleh kesempatan mengikuti program
post-doctoral dari Science and Technology Agency of Japan (1995-1996) di
National Institute of Animal Industry, Tsukuba, Japan; kemudian dari
Society for Agriculture, Forestry and Fisheries (STAFF) Institute
(1996-1997) di Tsukuba, Japan; serta dari Japan Society for Promotion of
Science (JSPS) tahun 1998 di Nagoya University, Japan; dan terakhir
dari Program Kerjasama Indonesia-Australia tentang Specialized Training
on Intellectual Property Rights di University of Technology, Sydney,
Australia tahun 2000.
Tridharma perguruan tinggi yang dilakukan selama menjadi dosen di
Fakultas Peternakan IPB adalah Ketua Program Studi Teknologi Produksi
Ternak, Fakultas Peternakan IPB (1998-2001); dosen pascasarjana IPB
(1997-sekarang); Wakil Kepala Laboratorium Bioteknologi Hewan dan
Biomedis, Pusat Penelitian Bioteknologi IPB (1998-2005); anggota tim
pada Kantor Hak Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi Industri
(KaHATI) IPB (2001-sekarang); Ketua Dewan Redaksi Jurnal Ilmiah Media
Peternakan (2000-2004); dan Sekretaris Bidang Pengembangan dan
Kerjasama, Sekolah Pascasarjana IPB (2008-2012)
Aktifitas lain di luar IPB diantaranya: Sekjen dan Ketua Pengurus
Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) (2002-2006 dan
2006-2010), Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Ilmu Pemuliaan
Indonesia (PERIPI) (2001-2005 dan 2005-2009), Sekretaris Forum
Komunikasi Industri Peternakan Modern (2001-2003), anggota Tim Teknis
Kemanan Hayati dan Keamanan Pangan, Departemen Pertanian RI
(2001-sekarang), anggota Tim Penyusun Rancangan Undang Undang Peternakan
dan Kesehatan Hewan (2003-2009), advisor pada
perusahaan konsultan MACON (2005/2006); Direktur Poultry Management and
Business Centre (2007); Koordinator Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi
Pandemi Influenza (2008); Ketua Komunitas Pengembang Usaha Peternakan Indonesia (KPUPI, 2008-sekarang), Ketua Dewan Juri Indolivestock Award, narasumber bidang peternakan di berbagai
instansi pemerintah dan swasta.
Research award yang
diterima dari dalam dan luar negeri diantaranya adalah Riset Unggulan
Terpadu (1998-2001), Indonesian Toray Science Foundation (2002), ARMP II
(2003); International Atomic Energy Agency/IAEA (2004-2009); dan Food
Agriculture Organization/FAO (2008 dan 2009).
Penulis dan editor buku diantaranya adalah Dari Bioteknologi sampai
Buruh Industri: Bunga Rampai Hasil-Hasil Penelitian Sosial, Eksakta dan
Teknologi (1993, editor); Seputar Teknologi Rekayasa Genetika (2002,
penulis); Panduan Praktis Laboratorium DNA (2003, editor); Dari Kandang
Memandang Dunia (2003, penulis); Memanusiakan Babi (2003, penulis);
Pengantar Ke Genetika Veteriner (2005, penerjemah); dan Struktur Usaha
Broiler di Indonesia (2008, penulis).