Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini jefo | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MEMAKSIMALKAN UTILISASI PROTEIN DALAM BAHAN BAKU PAKAN

Demi Estacio memaparkan materi

Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam suatu usaha budidaya peternakan. Berdasarkan data dari GPMT, biaya pakan mencakup 65-70% dari seluruh biaya operasional di suatu peternakan. 

Terlebih lagi di masa kini dimana harga bahan baku pakan mengalami kenaikan akibat banyak faktor mulai dari pandemi Covid-19 sampai konflik Rusia - Ukraina. Tentunya ini semakin membuat para produsen pakan harus memutar otak lebih keras dalam mencapai efisiensi.

Selain jagung sebagai sumber energi, di dalam suatu formulasi pakan ternak komponen yang tidak kalah penting lainnya adalah protein. Dalam kondisi terkini, harga bahan baku pakan sumber protein seperti bungkil kedelai dan tepung ikan pun juga mengalami kenaikan yang juga akan berdampak pada kenaikan harga pakan.

Namun begitu, dengan kemajuan teknologi di bidang formulasi pakan masalah tersebut dapat diatasi dengan baik. Hal tersebut disampaikan oleh Demi Estacio, Techincal Service Specialist Jefo Nutrition Inc. 

Dalam paparannya Demi menyebut bahwa dunia sedang mengalami defisit dalam bidang pertanian. Berbagai komoditi pertanian di pasar dunia langka sedangkan permintaan cenderung meningkat sehingga, banyak dari komoditas pertanian harganya meroket.

"Jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, kacang kedelai, MBM, kenaikan pada harga komoditas ini akan juga mengangkat harga pakan, jadi bagaimana solusinya?," tutur Demi.

Ia pun merekomendasikan produsen pakan agar lebih maksimal dalam memaksimalkan nutrien dalam bahan baku terutama sumber protein, dengan menggunakan enzim protease.

"Enzim digunakan untuk memaksimalkan nutrien yang ada pada bahan baku, dengan menggunakan enzim nutrien di dalam bahan baku semisal protein dapat terutilisasi dengan baik. Sehingga dapat diserap lebih maksimal oleh ternak," tuturnya.

Ia melanjutkan bahwa penggunaan enzim protease juga dapat menekan cost pakan. Misalnya ketika dalam suatu formulasi digunakan fish meal dan Soybean meal dalam jumlah 20%, komposisinya penggunaannya dapat ditekan bahkan hampir setengahnya, sehingga cost dari harga pakan semakin irit.

Bukan hanya itu, penggunaan enzim juga dapat mengurangi zat anti nutrisi yang berada di dalam pakan sehingga pakan memiliki kualitas yang lebih baik. Performa dari ternak pun akan tetap terjaga tanpa ada kekhawatiran. (CR)

MENJAGA KESEHATAN SALURAN PENCERNAAN BERSAMA GALLINAT PLUS


Derek Dretzler menyampaikan materi dalam webinar


Pasca dilarangnya penggunaan AGP dalam pakan ternak oleh pemerintah, masalah kesehatan saluran cerna menjadi hal yang kerap terjadi dalam suatu peternakan. Hal tersebut disampaikan oleh Didi Widjaja National Sales Manager Jefo Nutrition Indonesia dalam sebuah webinar bertajuk "Gut Health How We Can Manage This In Challanging Time", Selasa (22/3) melalui daring Zoom Meeting. Acara tersebut digagas oleh Jefo Nutrition Indonesia dan BEC Feed Solution Indonesia.

Dalam webinar tersebut dikupas banyak mengenai cara menjaga kesehatan saluran pencernaan pada unggas. Tidak main - main, narasumber yang dihadirkan yakni para pakar perunggasan baik nasional maupun internasional. 

Presenter pertama yakni Tony Unandar, anggota dewan pakar ASOHI sekaligus konsultan perunggasan yang tentu sudah tak asing lagi di dunia perunggasan Indonesia. Dalam presentasinya Tony mengatakan bahwa gangguan pada saluran pencernaan merupakan suatu kejadian kompleks yang disebabkan oleh multifaktor. 

"Dokter hewan harus dapat menganalisis dengan cermat sebelum menegakkan diagnosis dan memberikan treatment pada kasus gangguan pencernaan, jangan sampai salah apalagi kasus yang terkait penggunaan antibiotik," tutur Tony.

Lalu kemudian Tony menjabarkan banyak fakta dan pengalamannya dalam menghadapi kasus - kasus penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan pada unggas. Secara detil ia merinci beberapa perbedaan penyakit infeksius seperti koksidiosis, nekrotik enteritis, dan salmonellosis.

Kemudian presenter berganti pada David Marks selaku Intensive Livestock Specialist Jefo. Dia menjelaskan mengenai manajemen pemeliharaan terkait pemeliharaan ayam yang mengendepankan pendekatan holistik dalam meminimalisir penyakit pada saluran pencernaan.

Lalu presentasi dilengkapi oleh Derek Detzler Global Technical Manager Poultry Jefo. Yang menarik dalam presentasinya, selain menjelaskan mengenai produk Gallinat Plus yang juga di launching pada hari itu.Gallinat Plus merupakan produk feed additif yang merupakan kombinasi antara asam organik dan essential oil yang berfungsi menjaga kesehatan saluran pencernaan pada ayam.

Yang menarik dari presentasi adalah ketika Derek juga membeberkan secara langsung trial yang dilakukan di farm miliknya. Terlebih lagi ketika dirinya menghadapi pembatasan penggunaan antibiotik di negaranya.

"Saya juga seorang peternak, pembatasan antibiotik di negara kami membuat kami beralih, dan kalau dibilang saya hanya mempromosikan produk ini secara teknik, saya rasa kurang tepat, karena saya juga mencobanya di farm saya, dan performa di farm kami overall bagus," tutur Derek.

Di akhir sesi diadakan sesi tanya jawab yang cukup interaktif dimana pertanyaan dari audiens dijawab dengan jelas dan dapat dimengerti secara seksama. Selain itu dibagikan juga beberapa doorprize kepada para audiens. (CR)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer