Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini FLPI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

FLPI GELAR PELATIHAN MANAJEMEN LOGISTIK PAKAN

Panitia dan peserta pelatihan FLPI di Bogor, 26-27 Maret 2019. (Foto: Infovet/Sadarman)

Forum Logistik dan Peternakan Indonesia (FLPI) bekerjasama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) menyelenggarakan pelatihan Manajemen Logistik Pakan, yang didukung Direktorat Pakan, Kementerian Pertanian.

Pelatihan diselenggarakan di Ruang Sidang Fakultas Peternakan IPB Dramaga Bogor, 26-27 Maret 2019. Kegiatan dihadiri Ketua FLPI Prof Luki Abdullah, Ketua AINI Prof Nahrowi Ramli dan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Peternakan IPB Dr Rudi Afnan.

Rudi Afnan, dalam sambutannya memberi apresiasi FLPI yang terus mengedukasi insan peternakan. Kali ini FLPI menyasar insan peternakan soal pakan unggas. “Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk berbagi informasi,” katanya.

Pelatihan menghadirkan tiga narasumber, yakni Kasubdit Bahan Pakan Direktorat Pakan Diner YE Saragih, perwakilan PT Charoen Pokphand Indonesia Istiadi dan dari Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB Dr Heri Ahmad Sukria.

Pelatihan diikuti oleh peternak, praktisi dan akademisi terkait pakan ternak, khususnya ternak unggas. Diakhir kegiatan, panitia mengajak peserta mengunjungi PT Charoen Pokphand Indonesia, di Balaraja, Tenggerang, Banten. Kunjungan bertujuan untuk memberi informasi nyata kepada peserta mengenai manajemen logistik pakan, penyimpanan dan pergudangannya. (Sadarman)

FLPI GELAR PELATIHAN LOGISTIK RANTAI DINGIN PRODUK DAGING

Peserta pelatihan logistik rantai dingin yang dilaksanakan FLPI di Bogor. (Foto: Infovet/Sadarman)

Rantai dingin merupakan bagian dari rantai pasok (supply chain) yang bertujuan untuk menjaga suhu agar suatu produk tetap terjaga selama proses pengumpulan, pengolahan, dan pendistribusiannya hingga ke tangan konsumen. Penerapan rantai dingin untuk produk peternakan biasanya berupa daging sangat diperlukan, sebab mengingat produk ternak tersebut rentan rusak.

Penerapan rantai dingin perlu di-manage dengan baik, sehingga kegiatannya dapat dianalisis, diukur, dikontrol, didokumentasikan dan divalidasi agar berjalan efektif dan efisien, baik secara teknis maupun ekonomis.

Mengingat pentingnya rantai dingin untuk produk ternak tersebut, Forum Logistik dan Peternakan Indonesia (FLPI) bekerjasama dengan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyelenggarakan pelatihan pada 21-22 Februari 2019, bertajuk “Logistik Rantai Dingin pada Produk Daging” sekaligus kunjungan cold storage. Pelatihan dilaksanakan di Ruang Sidang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor.

Kegiatan dihadiri dan dibuka langsung oleh Dr Rudi Afnan, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Peternakan IPB. Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber kompeten, diantaranya Prof Dr Irma Isnafia Arief (Ketua Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan), Sudarno (PT Sierad Produce, Tbk), Irene Natasha (PT Adib Cold Logistics Indonesia) dan Dr Raden Didiet Rachmat Hidayat (Dosen Logistik Institut Transportasi dan Logistik Trisakti).

Dalam sambutannya, Rudi, menyebut FLPI merupakan wadah baru yang memfasilitasi, melatih dan membina pelaku usaha terkait perdagingan. “Kegiatan pelatihan yang diinisiasi FLPI penting dilaksanakan, mengingat fungsinya dapat memberikan masukkan terkait bagaimana cara logistik rantai dingin produk-produk peternakan ke depannya,” kata Rudi.

Menurutnya, produk ternak terutama daging, adalah bahan pangan yang sangat mudah rusak. “Daging itu sangat mudah rusak, sehingga perlu dikaji bagaimana logistiknya dan supply chain management-nya, sehingga produk tersebut diterima dengan aman dan tidak menimbulkan efek negatif pada konsumen yang mengonsumsinya,” pungkasnya. (Sadarman)

FLPI: Tingkatkan Kesejahteraan Ternak Saat Proses Transportasi

Foto bersama peserta workshop FLPI, Jumat (12/10). (Foto: Infovet/Sadarman)

Transportasi ternak merupakan kunci utama dalam mendistribusikan hal terkait dengan produk peternakan. Kegiatan mendistribusikan ternak dalam kondisi hidup ini memerlukan teknik-teknik khusus, hal ini bertujuan agar ternak yang ditransportasikan merasa nyaman dan aman selama dalam perjalanan.

Merujuk pada pentingnya memperhatikan proses transportasi ternak, Forum Logistik dan Peternakan Indonesia (FLPI) menyelenggarakan workshop bertajuk “Meningkatkan Kesejahteraan Hewan pada Transportasi Ternak di Indonesia”, yang diselenggarakan di Ruang Sidang Fakultas Peternakan (Fapet), Institut Pertanian Bogor (IPB), Jumat (12/10).

Kegiatan ini dihadiri Deny Kusdyana perwakilan Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Wiroi dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Drh Afriani dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

Workshop kali ini menghadirkan empat narasumber, diantaranya Edy Wijayanto (PT Sapibagus), Tri Nugrahwanto (PT Tanjung Unggul Mandiri), Soedarno (Logistics Foods PT Sierad Produce Tbk) dan Dr Ross Ainsworth (Australian Veterinary). Acara dimoderatori oleh Dr Rudi Afnan, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB.

Dekan Fapet IPB, Dr Ir Mohamad Yamin, dalam sambutannya menegaskan, FLPI merupakan wadah baru yang memfasilitasi hal terkait dengan logistik peternakan di Indonesia.

“Keberadaan FLPI dipandang sangat perlu karena fungsinya dapat memberikan masukkan mengenai cara mentransportasikan ternak dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi tidak hanya terkait memasukkan ternak ke media angkut, namun lebih intens lagi adalah perlakuan yang perlu diberikan atau yang diterima ternak selama dalam perjalanan hingga sampai tujuan,” ujar Dr Yamin. 

Sementara itu, Prof Dr Ir Luki Abdullah, Chairman FLPI, turut menyampaikan, sejak didirikan tiga tahun lalu, FLPI telah memberikan warna baru dalam ranah logistik peternakan yang menghasilkan produk pangan Indonesia.

“FLPI telah mengakomodasi dan merekomendasi berbagai hal yang berhubungan dengan logistik peternakan itu sendiri kepada pemangku kepentingan, sehingga sampai saat ini FLPI telah berkontribusi nyata dan bermanfaat bagi kemajuan logistik peternakan di Indonesia,” kata Prof Luki.

Acara yang didukung oleh IPB, Animal Logistics (ALIN), Nuffic MSM, Wageningen UR dan Aeres Groep, mendapat perhatian khusus dari perwakilan Kementerian Perhubungan.

“Banyak hal menarik yang perlu diungkap dan dijadikan bahan agar ranah transportasi ternak ke depannya lebih baik, misal perlu adanya regulasi khusus yang mengatur tata-cara mentransportasikan ternak itu sendiri,” kata Deny Kusdyana.

Sedangkan dikatakan Dr Ross dalam paparannya, bahwa kesejahteraan ternak selama ditransportasikan berkorelasi positif dengan keuntungan yang diterima oleh para pelaku usaha. Ini artinya jika ternak sejahtera selama proses transportasi, maka keuntungan yang diperoleh pun akan meningkat. (Sadarman)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer