Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KUNCI DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN & UPAYA PERBAIKAN PERFORMA BROILER MODERN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KUNCI DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN & UPAYA PERBAIKAN PERFORMA BROILER MODERN

Gangguan pertumbuhan ini harus benar-benar bisa dideteksi lebih dini. (Foto: Infovet/Ridwan)

Pola percepatan pertumbuhan broiler modern dalam 5-10 tahun terakhir benar-benar menyita perhatian khalayak pemerhati dunia peternakan global. Tidak hanya kalangan peneliti dan praktisi, namun juga para pebisnis. Industri ini benar-benar “eye cathing” bagi pebisnis di sektor agrikultur. Bagaimana tidak, sumber protein hewani yang terjangkau dari sisi harga dibanding yang lainnya dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan konsumsi.

Berdasarkan data yang dihimpun Rabobank, pasar daging Indonesia antara tahun 2014-2023, prosentase tertinggi kontribusi terhadap pasar daging adalah broiler (67%), dibanding daging sapi (16%) dan babi (14%). Apabila dibandingkan dengan komoditas protein hewani lain, untuk daging broiler sebesar ± 6%, dimana daging sapi ±2,8% dan babi hanya sekitar 3,4%. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dunia terhadap perkembangan broiler modern selalu menjadi topik diskusi yang hangat dari waktu ke waktu.

Namun dalam 2-3 bulan terakhir, goncangan performa broiler modern dirasakan semakin berat bahkan menjadi titik kritis yang harus diwaspadai dan disikapi dengan tindakan ekstra agar kondisi performa ayam tidak semakin terpuruk. Pandemi COVID-19 ternyata tidak hanya berdampak terhadap aspek bisnisnya saja, namun performa broiler modernpun mengalami erosi dengan berbagai variasi derajat keparahan.

Selain itu ketahanan tubuh broiler modern kini dirasa semakin rentan terhadap penyakit infeksius ataupun penyakit metabolik, pertambahan berat harian ayam (ADG/average daily gain) pun mengalami koreksi meskipun dengan tingkatan keparahan yang bervariasi (telat tumbuh berkisar antara 2-5 hari vs umur yang standar). Bahkan apabila diamati keseragaman pun semakin pecah seiring dengan kebutuhan nutrisi dengan semakin besar ukuran berat tubuh ayam.

Gangguan pertumbuhan ini harus benar-benar bisa dideteksi lebih dini, sebelum kondisinya semakin parah dan pastinya akan berdampak terhadap efisiensi (FCR/feed conversion ratio). Mengingat biaya pakan pada budi daya broiler menempati porsi yang cukup tinggi sekitar 57%. Sehingga atas pertimbangan ini, penulis akan mencoba mengurai lebih rinci bagaimana deteksi dini yang harus dilakukan peternak dan bagaimana upaya penyesuaian tindakan agar performa ayam tidak semakin terpuruk lebih dalam.

Deteksi Dini Problematika Pertumbuhan & Upaya Perbaikannya
Deteksi dini sejatinya merupakan tindakan antisipatif sekaligus upaya preventif meminimalisir dampak buruk adanya suatu kejadian yang diprediksi akan berdampak fatal. Dengan upaya mendeteksi lebih awal maka diharapkan bisa terhindar dari kejadian buruk. Demikian juga deteksi dini gangguan pertumbuhan ini, semakin cepat terdeteksi maka dampak negatifnya bisa ditekan.

Ada tiga parameter kunci upaya deteksi dini terkait dengan tata laksana manajemen pemeliharaan, diantaranya... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2021.

Eko Prasetio, DVM
Praktisi perunggasan (commercial broiler farm consultant)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer