Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini SISTEM KANDANG TERTUTUP: MASALAH AMONIA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SISTEM KANDANG TERTUTUP: MASALAH AMONIA

Pemeliharaan ayam dengan sistem kandang tertutup. (Sumber: animaux.l214.com)

Oleh:
Tony Unandar (Private Poultry Farm Consultant - Jakarta)

Gas amonia alias NH3 ibarat “siluman” pada peternakan ayam modern. Dampak keberadaannya bisa dirasakan oleh peternak, tapi tak terlihat. Namun, kemahirannya dalam merogoh kocek peternak sudah tidak diragukan lagi. Walaupun publikasi ilmiah sangat terbatas terkait dengan tingginya prevalensi kasus-kasus pernapasan dengan peranan kondisi lingkungan ayam, namun informasi dalam tulisan ini mungkin dapat digunakan para peternak untuk mengurangi resiko yang akan dihadapinya.

Nitrogen sisa dalam metabolisme protein (reaksi katabolisme) makhluk hidup bisa diekskresikan (dibuang) dalam dua jenis senyawa kimia, yaitu senyawa urea atau asam urat yang dibentuk dalam hati. Berbeda dengan manusia, nitrogen sisa berupa urea dibuang lewat air seni dalam bentuk cair, sedangkan pada ayam berupa senyawa asam urat yang berbentuk pasta dengan warna putih sedikit kekuningan.  Dalam 24 jam, ayam yang mempunyai bobot badan 1 kg umumnya dapat mengekskresikan asam urat berkisar 1-2 gram. Asam urat tersebut umumnya dibuang bersama dengan komponen kotoran ayam lainnya yang berasal dari saluran cerna via kloaka.

Dalam litter, asam urat yang tercampur dengan material feses ayam akan mengalami proses dekomposisi (perubahan bentuk) menjadi senyawa urea dengan bantuan bakteri-bakteri lingkungan yang menghasilkan enzim urease. Tahap selanjutnya, dengan adanya kelembapan litter dan suhu yang relatif optimal akan membuat urea mudah terurai menjadi dua molekul gas amonia (NH3) dan gas karbon dioksida (CO2).  Perhatikan urutan proses yang terjadi:


Dalam keadaan normal, umumnya kadar amonia dalam sistem kandang tertutup memang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sistem kandang terbuka, terutama di area yang dekat dengan exhaust fan atau area outlet. Pada sistem kandang tertutup untuk ayam layer modern, kadar amonia dalam kandang bisa kadang kala mencapai 50 ppm, mulai dari area tengah kandang sampai pada area outlet. Kondisi ini tentu saja akan lebih parah jika kelembapan dalam kandang sudah berada di atas 70%.

Efek Amonia Terhadap Pernapasan
Sistem pernapasan atas ayam sangat penting bereaksi secara spontan untuk mengeluarkan debu ataupun patogen yang terhisap via udara pernapasan dalam bentuk bersin, batuk, ataupun pengenceran patogen via sekresi mukus alias lendir.

Dibandingkan dengan senyawa urea atau asam urat, gas amonia justru bersifat lebih toksik (beracun) terhadap makhluk hidup, termasuk ayam yang dipelihara. Indera penciuman normal manusia bisa mendeteksi kadar gas amonia paling rendah pada tingkat 5 ppm. Dengan kata lain, jika bau amonia sudah tercium dalam suatu kandang ayam, artinya kadarnya paling tidak sudah 5 ppm. Menurut Michael Lacy dari Poultry Diagnostic Centre, Universitas Georgia, pada kadar 5 ppm gas amonia sudah dapat menimbulkan iritasi ringan saluran pernapasan ayam modern, baik ayam pedaging atau petelur.

Pada laporan penelitian lebih lanjut, ternyata ada beberapa efek... (toe) (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2020)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer