Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Animo Tinggi, ASOHI Kembali Adakan Pelatihan PJTOH | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Animo Tinggi, ASOHI Kembali Adakan Pelatihan PJTOH

Ketua Panitia, Drh Forlin Tinora, saat memberikan sambutan
pembukaan PPJTOH angkatan ke-15.
Antusiasme Pelatihan Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PPJTOH) terlihat dari padatnya peserta yang memenuhi ruangan Lengkong I-III, Hotel Santika Teras Kota BSD City, Tangerang. Acara yang diselenggarakan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), 13-15 Februari 2018 ini, bekerjasama dengan Direktorat Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

Menurut Ketua Panitia, Drh Forlin Tinora, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PJTOH). “Selama pelatihan ini kita sajikan banyak materi, diantaranya soal perundang-undangan, kajian teknis obat hewan dan pemahaman organisasi, serta etika profesi sebagai PJTOH,” ujar Forlin saat menyambut peserta pelatihan PJTOH Angkatan ke-15, Selasa (13/2).

Ia mengatakan, agar peserta memperoleh pemahaman yang mendalam, pihaknya sengaja menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Diantaranya dari Direktorat Kesehatan Hewan, Pengawasan Obat Hewan; Direktorat Pakan; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH); Komisi Obat Hewan (KOH); tim CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik dan Benar); PDHI; Pusat Karantina Hewan; PPNS (Pendidik Pegawai Negeri Sipil); Ketua ASOHI beserta Dewan Pakar dan Dewan Kode Etik ASOHI. “Selama pelaksanaan pelatihan ini ada 18 materi yang akan dipresentasikan oleh 15 narasumber,” jelasnya.

Ruangan penuh, antusiame peserta PPJTOH sangat tinggi.
Selain pemberian materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan kunjungan ke laboratorium BBPMSOH. “Tujuannya agar peserta dapat melihat lebih jauh mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan di sana. Ini merupakan kesempatan yang langka,” katanya.

Ketua Umum ASOHI, Drh Irawati Fari, menambahkan, pelatihan ini menjadi sangat penting karena tugas bagi seorang dokter hewan atau apoteker sebagai penanggung jawab teknis di perusahaan obat hewan sudah diatur oleh pemerintah. “Salah satu tugasnya yakni memastikan perusahaan obat hewan (tempatnya bekerja) menjalankan usaha sesuai aturan, memastikan produk obat hewan yang dijual adalah legal (teregister) dan wajib menolak peredaran obat hewan ilegal,” kata Ira.

Sedangkan untuk di pabrik pakan, sebagai PJTOH wajib menolak penggunaan bahan baku atau obat hewan yang dilarang dicampur dalam pakan. “Seperti kita ketahui AGP yang sudah dilarang. Ini wajib dilakukan sesuai aturan,” ucapnya.

Ia pun berharap, lewat pelatihan ini semoga peserta yang hadir dari perusahaan obat hewan, perusahaan pakan maupun peternak, dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya, serta mendapat pengetahuan yang memadai.

Sementara, apresiasi datang dari Kasubdit Pengawas Obat Hewan (POH), Drh Ni Made Ria Isriyanti. Mewakili Direktur Kesehatan Hewan, ia menyatakan, pelatihan ini menjadi kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu. “Pelatihan ini lah yang kami harapkan. Sebab antusiasme mengenai peraturan obat hewan jadi semakin tinggi dan semakin aware,” ucapnya.

“Kami pun pemerintah juga terus berupaya memberikan pembinaan terhadap industri obat hewan, agar bisa memberikan solusi yang terbaik, asal usaha obat hewan tersebut mau mengikuti aturan,” tukasnya seraya membuka resmi PPJTOH.

Usai sambutan-sambutan, hari pertama pelatihan langsung memasuki inti acara. Kasubdit POH langsung memaparkan materi mengenai sistem kesehatan hewan nasional dan peraturan obat hewan, dilanjutkan oleh Direktur Pakan, Ir Sri Widayati tentang Permentan No. 22/2017 (Pendaftaran dan Peredaran Pakan), kemudian pembahasan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan terkait bidang obat hewan oleh Drh Zulfikli (Biro Hukum), peran PPNS penanganan obat hewan ilegal oleh Drh Widiarto (Koordinator PPNS) dan materi peran ASOHI dan Kode Etik ASOHI oleh Drh Irawati dan Drh Lukas.

Peserta PPJTOH saat mengunjungi lab. BBPMSOH.
Di hari kedua, ditampilakan pemateri Prof Budi Tangendjaja soal sediaan feed additive dan feed suplement, Dr Drh Agus Wiyono (tim KOH) mengenai sediaan farmasetik dan obat alami, Dr Drh Heru Setijanto (Ketua PDHI) tentang kode etik profesi dokter hewan, Drh Bambang Haryanto pembahasan tindakan karantina obat hewan, serta M. Zahid (BBPMSOH) mengenai pengujian mutu obat hewan dan rantai dingin pengiriman obat hewan. Dihari terakhir, pelatihan ditutup dengan kunjungan peserta ke laboratorium BBPMSOH di Bogor, Jawa Barat. (RBS)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer