Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Menyatu Bersama Keluarga di Annual Meeting

Sejak beberapa tahun ini, PT Gallus Indonesia Utama yang menaungi Infovet, Satwa, Gita Pustaka, Gita Organizer, G-Multimedia dan Gita Consultant, setiap awal tahun menyelenggarakan annual meeting yang juga sekaligus acara silaturahmi keluarga. Yang dimaksud keluarga di sini bukan hanya keluarga dalam arti karyawan perusahaan, melainkan benar-benar anggota keluarga dari karyawan, yaitu suami/istri dan putra-putri karyawan PT Gallus.

Manajemen PT Gallus menyadari, dukungan anggota keluarga sangat penting bagi kinerja karyawan yang artinya juga penting bagi kemajuan PT Gallus. Itu sebabnya antar anggota keluarga juga perlu saling mengenal, saling berinteraksi, minimal setahun sekali, yaitu dalam annual meeting tersebut.

Sebagaimana yang kami singgung di rubrik ruang redaksi edisi Februari lalu, annual meeting kali ini berbeda dari biasanya. Perbedaan ini antara lain dari segi lokasi acara, yang biasanya di Jakarta, kali ini di Bandung, tepatnya di Hotel Garden Permata. Perbedaan lainnya dari segi acara, kalau biasanya ketika karyawan mengadakan annual meeting, anggota keluarga mengadakan acara ramah tamah, kali ini anggota keluarga ada acara tersendiri yaitu tour ke lokasi wisata di wilayah Bandung. Alhasil selama 2 hari itu anggota keluarga karyawan menikmati acara rekreasi seputar kota Bandung. Sedangkan karyawan pada hari pertama mengadakan annual meeting dan baru pada hari kedua bergabung dengan anggota keluarga.

Kita bekerja adalah untuk keluarga. Sebaliknya karyawan dapat bekerja optimal dengan dukungan keluarga. Terima kasih buat keluarga besar PT Gallus Indonesia Utama. Sampai ketemu di annual meeting tahun depan dengan suasana yang lebih baik lagi. (red)


Indo Livestock merupakan pameran industri peternakan dan pakan ternak terbesar di Indonesia yang dipersembahkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. Pameran ini digelar dua tahun sekali dan diikuti oleh peserta dan pegunjung dari dalam dan manca negara.

Pameran Indo Livestock merupakan ajang temu bisnis para pengusaha industri peternakan, kalangan ahli kesehatan hewan, peternak, pengelola pakan ternak, pemrosesan makanan, pemasok dan distributor. Selain itu diselanggarakan juga seminar, forum diskusi, paparan dan peragaan produk gratis yang dapat menambah wawasan di bidang peternakan, baik bidang kesehatan hewan maupun bidang lainnya yang terkait dengan kemajuan teknologi peternakan.

Jakarta kembali menjadi tuan rumah untuk pameran dan forum industri peternakan dan pakan ternak internasional terbesar di Indonesia-Indo Livestock 2010. Lebih dari 250 peserta dari 33 negara dan 10.000 pengunjung akan berkumpul di Jakarta Convention Center, Indonesia pada tanggal 6-8 Juli 2010.


Indo Livestock 2010 secara resmi didukung oleh Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian dan mendapat dukungan penuh dari organisasi-organisasi terkait di industri peternakan, termasuk media-media publikasi internasional seperti Asian Poultry, Internationals Hatchery Practice, Far Eastern Agriculture dan media-media publikasi nasional seperti Trobos, Infovet, Poultry Indonesia, Agrina dan Sinar Tani.

Informasi lebih lanjut mengenai pameran www.indolivestock.com

Penghargaan Pahlawan Ketahanan Pangan

Untuk menghargai komitmen dan motivasi yang tinggi dari para Gubernur, Bupati/ Walikota dan Pejabat Fungsional terhadap kinerja dan prestasi yang telah dicapai dalam Pembangunan Ketahanan Pangan maka Pemerintah memberikan penghargaan sebagaimana dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertanian No. 3856/Kpts/Kp.450/11/2009.

Seharusnya pemberian penghargaan ini dalam rangka Peringatan Hari Ketahanan Pangan Nasional dilakukan pada bulan Juli 2009, namun akhirnya dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2009, di dua tempat yaitu pada pagi hari di Istana Wakil Presiden dan pada siang hari dilakukan di Gedung A, Departemen Pertanian.

Para penerima penghargaan Ketahanan Pangan Nasional dari seluruh Indonesia berjumlah 164 orang. Penghargaan diberikan dalam 2 bentuk yaitu trophy dan sertifikat. Trophy diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diwakilkan oleh Prof Dr Boediono Wakil Presiden RI. Pemberian trophy dilakukan secara simbolis terhadap 26 orang penerima Penghargaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Diantara orang-orang pilihan penerima trophy tersebut ada sosok yang akrab dikenal pembaca Infovet. Ia adalah Prof Dr Drh Soeripto MVS dari Balai Besar Penelitian Veteriner. Prop. Jabar. Infovet mengenalnya sebagai penemu vaksin mutan MGTS-11 pemberantas CRD (chronic respiratory disease) atau penyakit pernapasan kronis pada unggas. Ulasannya yang disampaikan saat pengukuhan dirinya sebagai Profesor Riset Bidang Bateriologi Veteriner oleh Badan Litbang Pertanian di Bogor, (11/8) pernah dimuat Infovet edisi September 2009.

Setelah pemberian trophy, Boediono berkenan memberikan sambutan mengenai pentingnya Ketahanan Pangan di Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah bersama Wapres dan Wakil Mentan Dr Bayu Krisnamurti.

Siang harinya kira-kira pukul 11.30 semua rombongan meninggalkan Istana Wakil Presiden dan bergerak menuju Gedung A, Departemen Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta. Kira-kira pukul 14.00 Menteri Pertanian yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian Dr. Bayu Krisnamurti berkenan memberikan Penghargaan berupa Sertifikat kepada 164 orang yang telah ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional. (wan)

April 2010, Pemotongan Unggas Hanya Boleh di Lima Lokasi

Banyak timbul pertanyaan dari peternak serta pelaku bisnis perunggasan mengenai sampai dimana keseriusan pemerintah DKI memberlakukan Perda DKI No. 4/2007, pasalnya sesuai hasil rekomendasi yang didapat dari seminar perunggasaan yang dilaksanakan oleh ASOHI beberapa waktu yang lalu mengharapkan pelaksanaan Perda ini harus dipersiapkan dengan matang, karena akan mempengaruhi kelancaran peredaran unggas untuk warga DKI. Diperkirakan apabila langsung diterapkan akan mengganggu stabilitas pasar unggas DKI karena sarana dan prasarananya belum siap.

Medik Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan DKI Jakarta, Drh Rudewi yang dijumpai Infovet dikantornya (22/1), menyatakan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian telah memberikan instruksi kepada Ka. Suku Dinas Peternakan dan Perikanan di daerah DKI Jakarta untuk melakukan sosialisasi kepada para penampung dan pemotong unggas mengenai batas akhir relokasi penampungan dan pemotongan unggas. “Sosialisasi dari dinas sudah gencar dilakukan sejak 6 bulan terakhir ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan lain, sejalan dengan pernyataan Rudewi, Kabid Kesehatan Hewan & Ikan Dinas Peternakan Kab. Bogor Drh Ramilah Erliani N, MM juga menyatakan Pemerintah DKI sudah cukup serius dengan hal ini dan Pemerintah Kab. Bogor juga telah membuat MoU antara Gubernur DKI, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten untuk dapat sama-sama mempersiapkan diri. “Kami telah melakukan persiapan, sosialisasi dan simulasi sehingga saat pelaksanaan April nanti sudah tidak ada lagi gejolak pasar yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Ramilah melanjutkan, dari hasil diskusi yang dilakukan dengan pihak terkait, beberapa simulasi yang dilaksanakan meliputi pengawasan, penertiban serta persiapan infrastruktur yang ada termasuk jalan-jalan yang dilalui ke RPU tersebut. “Di pasar-pasar yang ada, sekitar 153 pasar termasuk PD Pasar Jaya, simulasi yang akan dilaksanakan adalah dengan menyediakan fasilitas dan sarana untuk mendukung terciptanya mata rantai dingin (red - distribusi unggas potong beku) dalam penjualan karkas,” paparnya di depan peternak yang hadir dalam pertemuan diskusi PPUN di Bogor, Kamis (14/1).

Rudewi juga menambahkan sesuai Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.1909/2009 Pemerintah DKI telah menetapkan 5 lokasi penampungan dan pemotongan unggas, yaitu di daerah Pulogadung, Cakung, Rawa Kepiting, Petukangan Utara dan di daerah Jakarta Barat RPU Kartika Eka Darma (milik swasta).

“Menurut informasi yang saya terima untuk yang di Rawa Kepiting sudah penuh. Bagi brooker yang ingin memasukan unggas ke tempat tersebut silahkan mendaftar ke pemerintah DKI dan pendaftaran pemotongan sudah dibuka dan akan berakhir pada tanggal 15 maret 2010,” himbau Ramilah.

Siapa yang wajib mendaftar ke RPU di DKI adalah pihak yang memasukan unggas ke DKI (brooker) dan yang melaksanakan pemotongan unggas disana. Karena pada pelaksanaan Perda DKI No. 4/2007 ini, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu pertama harus terdaftar dulu di 5 tempat RPU tadi, kedua harus mempunyai izin pemasukan unggas ke DKI atas rekomendasi dari dinas peternakan daerah asal, kemudian membawa sertifikat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dan surat jalan.

Untuk pemasukan karkas sendiri, izin pemasukan berlaku untuk 1 tahun dan harus berasal dari RPU yang telah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV), untuk di Jawa Barat dikeluarkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat atas rekomendasi dari Dinas Peternakan Kabupaten dan kota setempat.

Test Trial Operasi Transportasi Ayam Sehat (OTAS)
Menurut informasi yang Infovet terima dari Rudewi, Kepala Dinas Kelautan Dan Pertanian, Drh Edy Setiarto MS telah membentuk dan menugaskan Tim Test Trial Operasi Transportasi Ayam Sehat (OTAS) di Jakarta Barat. Tim ini akan melaksanakan tugasnya pada minggu ketiga dan keempat di bulan Januari, Februari dan Maret .

Ramilah menambahkan bahwa pemerintah DKI akan melaksanakan penertiban unggas yang masuk ke DKI tanpa disertai SKKH dan surat jalan. Penertiban akan dilakukan dua kali dalam sebulan melibatkan instansi terkait seperti polisi, Dishub, Satpol PP dan petugas dari Dinas Pertanian dan Kelautan.(all)


Tahun 2015, Industri Perikanan Indonesia Bisa Terbesar di Dunia

Dengan tujuan untuk mengevaluasi dan menginventarisasi masalah mendasar bisnis perikanan pada saat ini, serta menjajaki dan memproyeksikan peluang perikanan 2010, majalah Trobos dan GPMT (Asosiasi Produsen Pakan Indonesia) Divisi Perikanan menggelar diskusi Outlook Perikanan 2010 pada 14 Januari 2010 lalu di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Outlook bertemakan “Industrialisasi Perikanan Menuju Ketahanan Pangan Nasional” menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan Dr Ir Fadel Muhammad sebagai pembicara kunci.

Dalam pembukaannya Fadel menegaskan bahwa dalam mewujudkan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia maka perlu membuat grand strategy yaitu memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi, mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan serta memperluas akses pasar domestik.

Untuk meningkatkan produksi untuk ekspor, tambah Fadel, akan dilakukan gerakan ekspansi perikanan budi daya di seluruh daerah yang dinilai layak. “Menjadi penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia pada 2015 adalah sebuah keniscayaan,” ungkapnya penuh semangat.

Acara ini juga menghadirkan pembicara lain yaitu Direktur Usaha dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor PH Nikijuluw, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Dr Ir Made L Nurdjana dan Ketut Sugama dari Direktorat Pembenihan Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. (all)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer