![]() |
Mentan serahkan bantuan bibit ayam, domba, obat hewan, pakan untuk warga Karawang (Foto: Dok. Kementan) |
Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan 400 ribu bibit ayam kepada warga
miskin atau keluarga tidak mampu di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Dari
total 400 ribu bibit ayam itu, setiap satu keluarga tidak mampu akan
mendapatkan 50 ekor," katanya di sela Pertemuan Apresiasi dan Sinkronisasi
Program Kementan 2019 di Desa Pacing, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang,
Selasa (26/3/2019).
Setelah
bantuan bibit ayam itu disalurkan kepada keluarga tidak mampu, akan dibentuk
kelompok khusus penerima bantuan bibit ayam.
Ia
mengatakan, bantuan bibit ayam itu diharapkan bisa meningkatkan pendapatan
keluarga yang tidak mampu.
"Dengan
bantuan bibit ayam ini, insya Allah
pendapatan mereka akan meningkat menjadi Rp3-4 juta per bulan. Kalau berhasil,
enam bulan hingga satu tahun mereka yang sekarang keluarga tidak mampu, bisa bebas
dari kemiskinan," kata dia.
Sementara
itu, Pertemuan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 dilakukan untuk
meningkatkan produksi melalui penerapan pertanian modern, sehingga Indonesia
menjadi lumbung pangan dunia sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Pada
kesempatan tersebut, Mentan menyalurkan berbagai jenis bantuan berupa alat
mesin pertanian, 5.000 batang, benih cabai rawit, cabai keriting, mangga,
jagung manis, padi inbrida, domba serta ayam 400 ribu ekor plus kandang,
obat-obatan dan pakan gratis selama enam bulan.
"Kami akan terus membagikan bibit unggul gratis,
tapi kami minta para petani bekerja menyebarkan bibit unggul," kata dia.
Pertemuan
Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 itu dihadiri ribuan petugas penyuluh pertanian,
pendamping desa, dan petani.
Hadir
pula Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana beserta jajaran Forkominda Karawang,
Dirjen Perkebunan Kasdi Subagiyono, Dirjen Hortikultura Suwandi, Dirjen
Prasaran dan Sarana Pertanian Sarwo Edi, Kepala Badan Litbang Fadjry Djufry dan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono,
perwakilan Bulog dan perwakilan KTNA. (Sumber: antaranews.com)