Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MasterLab Asia Peroleh Sertifikat Uji Profisiensi

MasterLab Asia merupakan laboratorium independen yang menjadi bagian dari PT Trouw Nutrition Indonesia, telah berhasil memperoleh sertifkat kepesertaan uji profisiensi dari FAO-IAG Proficiency Test for Feedingstuffs pada Oktober 2015 kemarin. Sertifikasi tersebut diselenggarakan oleh Austrian Agency for Health and Food Safety, Institute for Animal Nutrition and Feed.
Uji profisiensi ini merupakan salah satu tolak ukur kemampuan laboratorium dalam meningkatkan kinerja dan pelayanannya. Pada kesempatan itu, MasterLab Asia menjadi salah satu diantara 119 laboratorium dari 48 negara yang mengikuti program uji profisiensi di bawah koordinasi International Analytical Group (IAG) section Feedingstuff p.a, Livestock Production Systems Branch (AGAS) of the Food dan Agriculture Organization of the United Nations (FAO).
Pada uji profisiensi ini setiap peserta harus melaksanakan pengujian terhadap contoh uji yang sama, kemudian hasil pengujiannya dibandingkan dengan hasil dari laboratorium lain. Contoh uji yang telah homogen didistribusikan ke laboratorium peserta, sehingga seluruh laboratorium menganalisis contoh tersebut secara serentak dan hasilnya dikumpulkan untuk diolah secara statistik.
Terdapat dua jenis sample dalam program uji profisiensi ini, yaitu Green Meal Pellet dan Mixed Feed. MasterLab Asia mengikuti tujuh parameter pengujian untuk jenis Green Meal Pellets dan delapan parameter pengujian untuk jenis Mixed Feed. Semua hasil analisisinya tidak ada yang outlier. Hal itu dapat terlihat pada seritifkat kepesertaan dari FAO-IAG Proficiency test 2015 for Feedingstuffs.
Dengan hasil dan pengalaman tersebut, maka MasterLab Asia akan terus meningkatkan parameter-parameter uji lain yang akan diikut sertakan dalam program uji profisiensi. Sehingga MasterLab Asia akan selalu memberikan pelayanan yang optimal untuk semua pelanggan.
Trouw Nutrition adalah salah satu perusahaan Nutreco – perusahaan global yang merupakan salah satu produsen premix terbesar, termasuk feed additives dan layanan inovatif bagi perkembangan gizi untuk industri nutrisi hewan. Perusahaan ini beroperasi di 25 negara dengan jumlah karyawan sekitar 3.000 orang. Sejak 1931, solusi-solusi pakan kami telah memenuhi kebutuhan produsen pakan, integrator, distributor dan home mixers. (wan)

Pembibitan Ayam Lokal, Ekspornya Menjanjikan

Industri pembibitan ayam lokal yang sudah sangat maju memang perlu menjadi perhatian pemerintah. Agar industri tersebut bisa semakin berkembang dan menyentuh pasar ekspor. Melihat potensi baik di industri pembibitan ayam lokal, Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian, Prof Muladno Basar, menyambangi salah satu pembibit ayam lokal di daerah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor
Dirjen PKH Muladno Basar (berbatik merah)
saat berkunjung ke pembibitan ayam lokal di Gunung Sindur, Bogor.
Kunjungan Dirjen PKH atas undangan dari Himpunan Peternak Unggas Lokal (HIMPULI) bersama dengan Gabungan Pembibitan Ayam Lokal (GAPALI) untuk melihat perkembangan di salah pembibitan ayam lokal GAPALI.
Dalam kedatangannya itu, Muladno menyebut, pembibitan ayam lokal sudah sangat maju dan bisa dijadikan skala industri untuk peluang ekspor yang menjanjikan. “Perlu ada beberapa perhatian, untuk lebih memajukan industri pembibitan ayam lokal, seperti sertifikasi bibit yang dihasilkan. Pemerintah siap untuk memfasilitasi peternak dan pembibit ayam lokal,” ujar Muladno saat kunjungannya, Jumat, 15 Januari 2016.
Sementara itu, menurut Ketua HIMPULI, Ade Zulkarnain dan Ketua GAPALI, Bambang Krista, keduanya mengaku senang atas kedatangan Dirjen PKH yang bersedia hadir meninjau salah satu tempat pembibitannya dan ingin memfasilitasi peternak dan pembibit ayam lokal agar bisa menyasar pasar ekspor.
Selain itu menurut mereka juga, perlu ada beberapa hal terkait ekspor yang harus dibenahi dan meminta kepada Dirjen PKH agar peternak dan pembibit ayam lokal tidak dipersulit. (rbs)

Direktorat Pakan dan AINI Bersinergi Rancang Sistem Logistik Pakan

Direktorat Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), dan Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) bersinergi menyelenggarakan diskusi seputar Sistem Logistik Pakan (SLP) pada 23-24 Desember 2015, di Bogor, Jawa Barat.
Usai diskusi Sistem Logistik Pakan (SLP) para peserta kompak berfoto bersama.
Dimana diskusi tersebut melihat tantangan pengembangan indusri pakan yang selalu dikaitkan dengan pangan dan energi. Kompetisi antar ketiga sektor tersebut yakni feed, food and fuel saat ini memang kian ketat. Hal tersebut diperburuk pula dengan terjadinya perubahan iklim global, yang membuat perubahan secara masif terhadap pola tanam, produksi dan distribusi pangan.
Isu lain yang juga menjadi perhatian dalam diskusi adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, sehingga menuntut terjaminnya keamanan pakan yang berpengaruh langsung terhadap keamanan pangan asal hewan.
Jaminan ketersediaan pakan secara tidak langsung berbanding lurus dengan jaminan ketahanan pangan hewani. Di Indonesia sendiri, industri pakan secara umum cukup berkembang, namun untuk industri pakan ternak ruminansia dan ternak lainnya masih perlu perhatian khusus. Sebab, sebagian besar produksi pakan ternak masih dilakukan secara individu/kelompok dalam skala kecil.
Sebenarnya, pemerintah melalui APBN telah mendukung pengembangan logistik pakan melalui berbagai fasilitas seperti, unit pengolah pakan ruminansia dan unggas, unit lumbung pakan ruminansia, unit usaha hijauan pakan ternak, unit usaha bahan pakan, dan integrasi ternak tanaman. Namun di sisi lain, sistem pemeliharaan ternak (khususnya ruminansia) skala menengah ke bawah masih mengalami kendala signifikan dalam penyediaan bibit dan bahan pakan.
Fakta di atas menjadi penyebab belum maksimalnya produksi ternak lokal. Kecukupan pakan pada usaha ternak ruminansia masih menjadi kendala yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan musim. Di mana pada musim tertentu, tingkat ketersediaan pakan akan menurun tajam dan sebaliknya.
Selain itu, ketersediaan pakan juga dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan serta menyebarnya lokasi sumberdaya pakan yang berjauhan dengan industri peternakan. Untuk itu diperlukan sinkronisasi keterkaitannya sebagai sebuah sistem. Sistem tersebut adalah SLP yang secara teknis memudahkan dalam mendapatkan pakan yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan kondisi yang tepat dengan biaya terjangkau, serta memberikan nilai tambah bagi semua pihak.
Kondisi ini tentu saja memerlukan jaminan ketersediaan secara kuantitas dan kualitas. Substansi logistiknya pun juga harus dilihat dari sisi manajemen ternak agar penggunaan pakan lebih efektif dan efisien, sehingga sesuai dengan kondisi ternak.
Turut hadir dalam acara diskusi, antara lain dari Direktorat Pakan Dr Mursyid Mas'um dan Dr Maradoli Hutasuhut, kemudian dari Balitnak Dr Arnold Sinurat dan Dr Winugroho, dan dari AINI, Prof Nahrowi, serta sejumlah narasumber penting lainnya. (AINI/rbs)

Medion Bagi-bagi Ilmu di Kamboja

Medion gelar seminar di Prey Veng, Kamboja.
Kiprah Medion dalam mengedukasi peternak tidak terbatas di dalam negeri saja, sudah banyak negara di Asia dan Afrika yang dijelajahinya. Perusahaan asal Bandung yang kesohor sebagai produsen obat, vitamin, vaksin, dan peralatan peternakan, kali ini kembali berbagi ilmu di wilayah Kamboja.
Beberapa propinsi di Kamboja seperti Kompong Chnang, Pursat, Prey Veng, Kompot, Takeo, hingga Phnom Penh menjadi tempat-tempat yang dikunjungi oleh tim dari Medion pada tanggal 6-13 Desember 2015 lalu. Beberapa seminar pun dilaksanakan dengan topik penyakit ND, Fowl Pox, Coryza, Cholera dan AI dengan pembicara Drh. Amir.
Diangkatnya topik-topik tersebut, dikarenakan kasus penyakit ND, Fowl Pox, Coryza, Cholera, dan AI memang banyak menyerang di Kamboja. Selain mengulas tentang penyakit, seminar ini juga dilengkapi dengan praktik bedah bangkai dan diagnosa setiap penyakit.
Tim Medion berfoto bersama pelanggan di Phnom Penh.
Seminar-seminar ini ternyata menarik minat dari para peternak di Kamboja, terbukti dengan padatnya peserta yang disetiap propinsi sedikitnya dihadiri 80-100 orang. Para peserta seminar merasa sangat berterima kasih atas pengetahuan yang disampaikan. Dan mereka mengaku sangat terbantu dalam mengatasi masalah yang dihadapi seraya berharap seminar seperti ini dapat dilakukan lebih sering.
Praktik bedah bangkai.
Medion semakin menancapkan eksistensinya di berbagai negara di Asia dan mengharumkan nama Indonesia. Sukses untuk Medion. (wan) 

Peternak Indonesia Mendapat Beasiswa Australia

Menyusul suksesnya program beasiswa Kursus Singkat Ketahanan Pangan untuk sektor Daging dan Ternak Sapi tahun lalu, sebanyak 65 profesional industri peternakan dari seluruh Indonesia akan melakukan enam minggu studi dan penempatan kerja praktek di pedalaman Queensland dan di universitas-universitas di seluruh Australia.
Foto bersama seluruh peserta kursus singkat di Australia
dengan Dirjen PKH dan Perwakilan Kedutaan Australia. 
Para peserta dari seluruh pelaku industri sapi di Indonesia ini tengah menerima Australia Awards Scholarships dibawah Program Kerjasama Indonesia-Australia dalam Ketahanan Pangan Sektor Daging dan Sapi Potong Angkatan ke-2 yang peluncurannya diselenggarakan di Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (26/2).
Acara yang dibuka Dirjen Peternakan dan Kesehatan Muladno ini dihadiri oleh Dean Merrilees staf Ahli Menteri Pertanian Kedutaan Besar Australia. Tim dari Australia Awards, dan Himawan Hariyoga selaku Indonesian Co-Chair.
Berawal dari Pertemuan Pemimpin Indonesia-Australia ke-3, antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, pada tanggal 5 Juli 2013 di Bogor, kedua kepala negara menyepakati Joint Announcement pembentukan forum kerj sama dalam ketahanan pangan di sektor daging dan ternak sapi.
Hal ini sejalan dengan semangat pemerintahan Presiden Jokowi. Semangat yang tertuang dalam nawacita yaitu “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan seluruh sektor strategis ekonomi domestik dan meningkatkan produktivitas rakyat.”
Daya saing menjadi inspirasi bagi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan untuk mereaktualisasi Program Pemenuhan Pangan asal Hewan. Nawacita juga berhasil menggerakkan seluruh kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan melalui fungsi perbibitan, produksi, pakan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, serta pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.
Forum kerja sama tersebut dinamai Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector. Forum ini bertujuan untuk mensinergikan kekuatan dan potensi Indonesia dan Australia dalam rangka membangun sektor ternak sapi di Indonesia, meningkatkan daya saing kedua negara, dan mengembangkan prospek investasi dan perdagangan jangka panjang antara kedua negara sebagai bagian rantai suplai daging dan ternak sapi yang berdaya saing global.
Keanggotaan Kemitraan ini meliputi perwakilan dari instansi pemerintah Indonesia dan Australia dan dari industri, termasuk sektor daging dan ternak sapi serta komunitas bisnis dan investasi. Program ini dinamai Short Course under Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector. Program ini akan membantu meningkatkan keterampilan peserta dalam hal teknis, manajerial dan bisnis dalam bidang produksi, pengolahan serta tata kelola yang terkait dengan produksi daging dan ternak sapi.
Foto bersama perwakilan penerima beasiswa dengan Dirjen PKH Muladno,
Mr. Dean Merrilees (Kedutaan Besar Australia) dan Himawan Hariyoga
Untuk angkatan ke-2 tahun 2016 ini, ada empat jenis Short Course, yakni 1) Peternakan dan Produksi Ternak sebanyak 30 orang, 2) Produksi Daging, Pengolahan dan Manajemen Rantai Pasokan sebanyak 10 orang, 3) Penyusunan Kebijakan untuk Produksi Peternakan dan Rantai Pasokan sebanyak 15 orang, dan 4) Pertukaran Pengetahuan Industri Peternakan di Australia dan Indonesia sebanyak 10 orang.
Short Course akan dilaksanakan di Australia pada tanggal 29 Februari sampai dengan 8 April 2016, dan peserta Pertukaran Pengetahuan Industri Peternakan di Australia dan Indonesia pada tanggal 4-10 April 2016. Peserta yang mengikuti short course ini merupakan hasil seleksi oleh Komite Seleksi terdiri atas Australia Awards, Kedutaan Besar Australia, Tim Partnership dan Kementerian Pertanian.
Program kursus singkat ini akan diselenggarakan di Universitas Queensland, Sydney, dan New England serta di kampus Technical and Further Education, Queensland, (TAFE QLD) dan pada usaha penggemukan, pemotongan hewan dan terminal ternak. Tahun lalu 50 peserta dari Indonesia ambil bagian dalam program ini di Queensland dan Northern Territory. (wan) 

Menyongsong Pameran Pengolahan Biji-Bijian, Beras dan Pakan Terbesar Asia

Tinggal beberapa minggu sebelum FIAAP/VICTAM/GRAPAS Asia 2016 digelar, pihak penyelenggara, Victam International, mengumumkan bahwa area pameran tersebut telah terjual habis dan berbagai perusahaan ternama internasional akan hadir di pameran tersebut.
Di FIAAP yang fokus di nutrisi ternak dan bahan baku pakan, berbagai perusahaan lokal dan supplier ternama internasional seperti Biomin, DSM, Kemin, Sopropeche, Tyson, Special Nutrients, Arm & Hammer, Olmix, SPF Diana, Dr. Eckel, Cargill dan sebagainya akan turut serta.
Begitu pula halnya dengan VICTAM. Para pengunjung dapat melihat booth-booth besar yang menampilkan teknologi terbaru dari Buhler, Famsun, ZCME, Ottevanger, Andritz, van Aarsen, Wenger, CPM, Extru-Tech, Amandus Kahl, Dinnissen, Geelen dan sebagainya.
Peserta di GRAPAS yang fokus di pengolahan biji-bijian, tepung dan beras juga tak kalah menarik. Perusahaan-perusahaan internasional seperti Satake, Buhler, Alapala, Brock, Cimbria, Kay Jay Rolls, Foss, Rueter, Petkus, Cimbria, Altuntas, Chief dan sebagainya akan menampilkan teknologi terbaru mereka.
Banyak hal yang dapat dilihat di pameran yang berdurasi tiga hari tersebut. Tidak hanya tentang teknologi pengolahan dan bahan baku, tapi juga akan ada banyak booth yang menampilkan berbagai mesin dan sistem pendukung. Contohnya mesin pengemasan, kemasan, silo, sistem konveyor, program formulasi, elevator, mesin pengering, bucket dan perlengkapan lainnya yang penting untuk sebuah pabrik pengolahan pakan dan biji-bijian.
Seluruh pengunjung juga diundang untuk menghadiri seminar ASEAN Feed & Rice Summit ke-2 yang akan berlangsung pada Rabu sore, 30 Maret di BITEC lantai 2. Pembicara-pembicara internasional ternama akan membahas berbagai topik, seperti berikut ini:
Moderator: Dr. La Van Kinh. DDG – Presiden Asosiasi Pakan Vietnam
Program sementara*:
·         Alexandra de Athayde, Direktur Eksekutif, International Feed Industry Federation (IFIF) – Berbagai perkembangan terkini di industri pakan global.
·         Archer Daniels Midland Company (ADM) – Perkembangan suplai bahan baku di ASEAN.
·         Du Van Pham, Pejabat Senior Pertanian FAO (pakar beras) – Beras dan sistem pertanian berbasis beras di negara-negara ASEAN.
·         Vinod Ahuja – Pejabat Kebijakan Peternakan FAO, Kantor Regional Asia Pasifik – Kecukupan pangan dan pakan.

Untuk program final, kunjungi www.victam.com/?i=371

Di pameran tiga hari tersebut juga akan ada berbagai seminar, di BITEC lantai 2. Beberapa judul seminarnya adalah sebagai berikut:
1.      Aquafeed Horizons Asia
2.      FIAAP Animal Nutrition Conference
3.      Petfood Forum Asia
4.      Global Milling Conference with GRAPAS Asia
5.      Biomass Asia
6.      GMP+ Feed Safety Assurance

Untuk informasi lebih lanjut, program seminar dan sekretariat, kunjungi www.victam.com/?i=356
Tak ketinggalan, juga akan ada seminar-seminar teknis, di BITEC lantai 2 dan gratis untuk semua pengunjung yang telah terdaftar. Untuk program terbaru, kunjungi http://victam.com/?i=355
Semua rangkaian acara tersebut akan bertempat di pusat pameran BITEC di Bangkok, Thailand dari 29-31 Maret 2016. Jika anda ingin berkunjung, anda diwajibkan untuk mendaftar dengan mengunjungi link ini http://www.victam.com/visreg.php. Pengunjung pameran tidak dikenakan biaya masuk. (wan)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer