Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KUNCI KURANGI KEMATIAN AYAM SAAT TRANSPORTASI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KUNCI KURANGI KEMATIAN AYAM SAAT TRANSPORTASI

Transportasi unggas yang baik juga menjadi kunci penting untuk mengurangi kematian. (Sumber: Istimewa)

Dalam usaha peternakan ayam broiler, layer, maupun breeder, peternak pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk  memperoleh keuntungan (profit). Kendati demikian, ada saja hal-hal yang bisa memangkas pendapatan peternak selain masalah penyakit, manajemen pemeliharaan dan lain sebagainya, salah satu adalah kematian ayam saat transportasi dari kandang menuju tempat pemasaran, atau pemindahan ke Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Semakin jauh jarak yang ditempuh dan semakin banyak muatan yang dibawa, maka semakin besar resiko kematian ayam terjadi.

Hal ini terutama disebabkan ayam mudah terkena stres panas karena ayam adalah ternak yang tidak memiliki kelenjar keringat untuk mengatur stabilitas suhu tubuhnya. Ayam menstabilkan suhu tubuhnya melalui sistem termoregulasi, yaitu meningkatkan detak jantung, meningkatkan pernapasan, membuka sayap dan konsumsi air minum. Oleh karena itu, peternak sebagai pemilik dan pelaku transportasi ayam perlu peka terhadap masalah tersebut bila ingin meminimalisir angka kematian saat pengangkutan.

Transportasi DOC
Anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) adalah makhluk yang sangat rentan, dimana secara alamiah memerlukan perlindungan dan kehangatan sang induk dan terbebas dari suhu panas yang mencekam maupun suhu dingin yang berlebihan, disamping resiko gangguan jenis hewan lainnya. Maka peternak perlu mencari solusi mengatasi ketiga permasalahan tersebut selama dalam pengelolaannya termasuk saat transportasi, yaitu:

1. Penyediaan boks DOC khusus yang terbuat dari bahan kardus, memiliki lubang ventilasi cukup di kiri-kanan, depan-belakang dan penutup boks dan memberi alas berupa potongan kertas sebagai saat terjadi guncangan atau terjadi kemiringan. Juga dinding boks dibuat agak miring agar pada saat ditempatkan berdampingan dengan yang lain tidak saling menutupi lubang ventilasi.

2. Kapasitas pengisian DOC, harus mengikuti standar internasional yang ditentukan, yaitu 100-102 ekor/boks.

3. Mengatur peletakan sementara boks DOC sebelum transportasi, yaitu boks disusun berkelompok dengan jumlah dan tinggi tertentu di ruang yang sejuk (ruang berkipas angin/AC), sehingga memudahkan penghitungan jumlah boks dan memberi kenyamanan pada DOC.

4. Fasilitas kendaraan pengangkut DOC, ada dua macam kendaraan pengangkutan DOC, yaitu kendaraan boks tertutup rapat tetapi dilengkapi kipas angin/AC untuk transportasi jarak jauh (luar kota) dan kendaraan yang baknya memiliki atap tetapi disamping kiri, kanan, depan dan belakang sebagian berdinding kawat dilengkapi tirai/terpal untuk mencegah percikan hujan pada transportasi jarak dekat.

5. Sanitasi kendaraan, kebersihan kendaraaan pengangangkut DOC sangat penting diperhatikan dengan cara pencucian, sanitasi atau fumigasi sebalum kendaraan dioperasikan, mengingat rawan kontaminasi kuman/bibit penyakit karena kendaraan sering berhubungan dengan dunia luar farm/peternakan.

6. Kehati-hatian saat pengangkutan, dalam arti kendaraan diusahakan seminimal mungkin berhenti selama melakukan perjalanan (kendaraan harus langsung menuju tempat tujuan) terutama bagi kendaraan yang tidak dilengkapi kipas angin/AC.

7. Jangan memberikan pakan/minum sebelum transportasi, hal ini karena DOC selama 2x24 jam tahan tidak makan/minum karena memiliki egg yolk sebagian cadangan makanan/minum. Oleh karena itu diusahakan DOC sampai di tempat tujuan dalam tenggang waktu 2x24 jam dan bila melebihi harus diberi pakan/minum di perjalanan. Bila DOC selanjutnya diangkut menggunakan pesawat terbang atau kapal laut, tetap kondisi penyimpanan baik di bandara, bagasi pesawat, maupun pelabuhan, diusahakan berada di ruang khusus berkipas angin/AC (suhu berkisar 20 °C).

8. Kehati-hatian saat bongkar-muat, dimana selama berlangsungnya bongkar muat jangan sampai boks DOC tertindih dan rusak, juga jangan diperlakukan secara kasar (dilempar).

Transportasi Ayam Remaja/Dewasa
Caranya sedikit berbeda dengan transportasi DOC, namun beberapa hal perlakuannya sama. Pengangkutan ayam remaja/dewasa perlu memenuhi beberapa faktor agar dapat menekan tingkat kematian, diantaranya:

1. Pilihan waktu transportasi, sebaiknya dipilih pada menjelang pagi (subuh) atau malam hari dengan pertimbangan bahwa pada kedua waktu itu udara sejuk/dingin dan jalan masih lengang (terhindar dari kemacetan), karena ayam besar sangat rentan terhadap stres panas. Namun bila terpaksa harus diangkut siang hari sebaiknya dengan kendaraan berkipas angin/AC atau truk bak terbuka.

2. Gunakan keranjang ayam plastik/bambu ukuran besar (kapasitas 15-20 ekor) atau kecil (kapasitas 12-15 ekor) dengan asumsi berat ayam 1,0-1,2 kg/ekor). Pengisian ayam jangan melebihi standar masing-masing keranjang tersebut agar terhindar dari hal buruk.

3. Jangan memberikan pakan penuh selama 8-12 jam sebelum transportasi, agar tidak banyak pakan mubazir terbuang, disamping agar dalam perjalanan tidak banyak feses yang keluar, tetapi boleh memberikan air minum bervitamin anti-stres.

4. Jangan berikan antibiotik minimal 2-10 hari sebelum transportasi, agar organ tubuh tidak terpacu menjadi berat hingga ayam tidak tahan terhadap stres fisik selama perjalanan.

5. Atur keranjang ayam pada truk pengangkut sedemikian rupa, agar ventilasi udara tetap mencukupi, dan bila diangkut siang hari berikan ranting berdaun di keranjang paling atas untuk memberikan keteduhan dan kesejukan bagi ayam.

6. Keranjang dan kendaraan transportasi harus bersih dan steril, dalam arti sebelum dan sesudah digunakan harus dicuci, disanitasi atau difumigasi untuk memotong siklus kuman penyakit yang kemungkinan terbawa dari peternakan ayam lain atau terkontamunasi selama transportasi.

7. Kendaraan tidak berhenti/istirahat di tengah jalan agar ayam tidak banyak mati. Kemudian proses bongkar muat ayam dilakukan tidak kasar, agar ayam tidak cacat (patah kaki/patah sayap) atau stres dan kemudian mati.

8. Catatan jumlah ayam di surat jalan dan di keranjang harus sesuai, ini untuk menjaga kepercayaan pemberi tugas transportasi ayam (pemilik peternakan) kepada pengendara dan petugas pengawalan ayam yang diangkut. Bila terjadi kehilangan ayam dalam jumlah tertentu harus ada sanksi.

Demikianlah mengenai kunci mengurangi resiko kematian ayam saat transportasi, semoga bermanfaat bagi semua pelaku yang terlibat. ***

Ir Sjamsirul Alam
Praktisi perunggasan, alumni Fapet Unpad

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer