Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PROBIOTIK SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT BAKTERIAL | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PROBIOTIK SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT BAKTERIAL

Dengan aplikasi probiotik secara terprogram dan pengontrolan tindakan biosekuriti yang ketat dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk mencegah sergapan penyakit bakterial. (Sumber: alibaba.com)

Pasca regulasi pelarangan antibiotik pemacu pertumbuhan di dalam Pakan (AGP), harus diakui bahwa persoalan yang masih meliputi adalah performa ayam yang menjadi kurang optimal, baik aspek pertumbuhan yang jauh dari seharusnya bahkan ada potensi kecenderungan kekerdilan, hasil program vaksinasi yang kurang optimal serta konversi pakan yang buruk.

Menurut Drh Rully Susetyawan, selaku pengelola produksi dan penanggung jawab perusahaan produksi ayam PT Januputro, mengungkapkan hal itu kepada Infovet. 

Ketika ditanya mengenai solusi terhadap persoalan tersebut, ia menjelaskan, sebenarnya problem kurang optimalnya pertumbuhan diduga karena tidak optimalnya hasil program vaksinasi. Sehingga memungkinkan infeksi sub-klinis yang disebabkan oleh agen penyakit viral yang juga berakibat pada sergapan agen penyakit bakterial.

“Potensi kekerdilan dan pertumbuan yang lambat bukan diakibatkan oleh kualitas pakan yang kurang baik, namun lebih disebabkan karena infeksi virus sub-klinis yang diperparah dengan infeksi sekunder dari agen penyakit bakterial,” ujar Rully.

Ia pun menyarankan pengaplikasian probiotik untuk mencegah agen penyakit bakterial, sebagai upaya menekan kerugian yang jauh lebih besar. Memang setelah dicermati secara seksama dalam beberapa periode pemeliharaan, terbukti hasilnya cukup baik. Meskipun upaya untuk membuat kekebalan terhadap sergapan penyakit bakterial tidak begitu maksimal.

“Memang untuk kekebalan hanya vaksinasi caranya. Meski demikian, dengan aplikasi probiotik secara terprogram dan pengontrolan tindakan biosekuriti yang ketat dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk menangani sergapan penyakit bakterial,” ungkap dia.

Selain itu, melalui program pemberian probiotik, lanjut Rully, memberikan dampak cukup baik terhadap lingkungan dan efisiensi pakan. “Kandungan amonia di dalam kotoran ayam menjadi jauh sangat rendah. Sehingga mampu membuat ayam tumbuh lebih baik dan infeksi saluran pernapasan sangat berkurang. Selain itu, konversi pakan semakin baik dan efeknya pertumbuhan optimal,” jelasnya.

Perlu diingat, bahwa pilihan aplikasi program probiotik sebagai upaya alternatif pengganti AGP... (iyo)


Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2019.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer