Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini African Swine Fever di Cina Semakin Memburuk | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

African Swine Fever di Cina Semakin Memburuk

Foto: Pixabay

African Swine Fever (ASF), flu babi Afrika, menjangkiti sebuah peternakan besar di kota Suihua, Cina. Peternakan yang memiliki 73 ribu babi itu dimiliki oleh Heilongjiang Asia-Europe Animal Husbandry Co, Ltd. Sebuah perusahaan peternakan yang didirikan di tahun 2016. Sebanyak 4.686 babi terinfeksi ASF dan 3.766 babi mati.

Seperti dilansir dari Reuters, sejak Agustus 2018 hampir 100 peternakan di Cina terinfeksi ASF. Lebih dari 200 ribu ekor babi yang terinfeksi dimusnahkan dan jumlahnya masih akan bertambah.

Daging babi merupakan daging yang paling banyak dikonsumi di Cina. ASF menyebabkan terganggunya suplai dan di beberapa wilayah harga daging babi menjadi naik.

“Situasi African Swine Fever semakin memburuk. Pertanian kecil, peternakan besar, rumah pemotongan hewan, pakan - seluruh rantai produksi pada dasarnya terdampak,” kata Yao Guiling, analis dari China-America Commodity Data Analytics.

Beijing telah melarang pemberian limbah dapur kepada babi, dan membatasi transportasi babi hidup dan produk dari daerah yang terinfeksi.

Tetapi ASF sekarang telah menyebar di 23 provinsi dan kota di Cina. Penyakit ini mematikan bagi babi tetapi tidak mempengaruhi manusia.

“Kebijakannya bagus, tetapi meningkatnya wabah menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa masalah dengan eksekusi di tingkat pemerintah daerah,” kata Yao Guiling.

Kementerian pertanian Cina mengatakan rumah pemotongan hewan harus melakukan tes pada produk babi mereka sebelum menjualnya ke pasaran.

Rumah pemotongan hewan harus memotong babi yang berasal dari daerah berbeda secara terpisah, dan hanya dapat menjual produknya jika hasil tes darah dari kelompok babi yang sama menunjukkan negatif dari ASF.

Jika virus ASF terdeteksi, rumah pemotongan hewan harus memusnahkan semua babi yang akan disembelih dan menunda operasi selama setidaknya 48 jam, menurut peraturan yang akan berlaku mulai 1 Februari 2019. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer