Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Kolaborasi Ditjen PKH dan AMI Bahas Tantangan Penyakit African Swine Fever (ASF) | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Kolaborasi Ditjen PKH dan AMI Bahas Tantangan Penyakit African Swine Fever (ASF)



Forum AMI diadakan usai makan siang hingga sore hari (Foto: Infovet/Bams)


Para pembicara workshop (Foto: Infovet/Bams)
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar Workshop Nasional Penyakit African Swine Fever (ASF), Rabu (30/10/2018). Bertempat di Indraprastha Hall UNS Inn, kegiatan ini dibuka Direktur Kesehatan Hewan Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa PhD.

Lebih dari 150 orang dari kalangan peternak babi, perusahaan pakan, obat hewan, utusan dinas peternakan kesehatan hewan,  perguruan tinggi, karantina hewan dan lembaga terkait lainnya menjadi peserta workshop.

Lebih dari 150 peserta mengikuti workshop ASF. (Foto: Infovet/Bams)

Acara workshop menghadirkan pembicara Drh Tri Satya Putri Naipospos PhD, Prof Dr drh Widya Asmara PhD, Prof Dr drh Ida Bagus Komang Ardana MKes (ADHMI), dan Drh. Andro Jati Kusuma (FAO ECTAD Indonesia).

“Kegiatan workshop ini diadakan dalam upaya menindaklanjuti munculnya wabah ASF di Republik Rakyat Tiongkok bulan Agustus lalu, sebagai salah satu langkah kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini untuk mencegah serta mengantisipasi menyebarnya agen penyebab ASF di Indonesia,” jelas Fadjar.

Usai makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan Forum Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI) yang diikuti oleh anggota AMI dan beberapa utusan perusahaan maupun pemerintah. AMI adalah organisasi yang menghimpun pelaku usaha peternakan hewan monogastrik khususnya babi serta pelaku usaha pendukung serta kalangan ilmuwan. Organisasi ini didirikan oleh penggagas Dr. Rachmawati Siswadi dari Fakultas Peternakan Unsoed didukung oleh para pengurus ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia)  pada saat itu antara lain H. Abdul Karim Mahanan, Drh. Tjiptardjo SE, Drh. Sri Dadi Wiryosuhanto, serta Bambang Suharno dari majalah Infovet.

Pada saat berdiri, ditetapkan Dr. Rachmawati sebagai Ketua Umum AMI dan selanjutnya pada pemilihan pengurus tahun 2014  terpilih Dr. Sauland Sinaga (pakar babi dari Unpad) sebagai ketua umum dan Rachmawati sebagai penasehat. Kegiatan AMI antara lain menjembatani kepentingan pelaku usaha peternakan babi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya. Adanya workshop dan forum ini, Ketua AMI Sauland Sinaga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah khususnya Direktorat Kesehatan Hewan yang dengan cepat merespon keresahan peternakan babi tentang ancaman masuknya ASF. Melalui acara ini para peternak maupun pihak terkait menjadi lebih paham langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah masuknya ASF.


Pada acara Forum AMI, Ketua AMI Dr Sauland Sinaga bertindak sebagai moderator didampingi Penasehat AMI Dr Rahmawati dan wakil dari pemerintah Drh Arif Wicaksono MSi (Kasubdit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan /P3H).

Forum AMI menghasilkan beberapa rekomendasi untuk pemerintah diantaranya perlunya kepastian hukum mengenai lokasi peternakan babi. Selain itu, peternak babi juga mengungkapkan kesulitannya dalam mendapatkan jagung untuk bahan baku pakan. Situasi yang dialami para peternak babi ini sama seperti yang dirasakan peternak unggas self-mixer.

Mengenai tindak lanjut seminar, direncanakan akan diadakan kerjasama lanjutan antara Ditjen PKH khususnya Direktorat Kesehatan Hewan dengan AMI dalam membina peternak melalui program pelatihan biosekuriti. (NDV/bams)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer