Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

South East Asia Seminar Alltech Soroti Teknologi Pakan Terbaru

Info Iptek Edisi 169 Agustus 2008

South East Asia Seminar Alltech Soroti Teknologi Pakan Terbaru

Para ahli di bidang perunggasan menggarisbawahi perlunya membuka pandangan terhadap berbagai peluang yang ada. Khususnya dalam teknologi pakan ternak dengan menggunakan teknologi-teknologi terbaru dan teknik-teknik inovatif untuk membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi produsen ternak unggas. Salah satu upaya yang bisa dilakukan melalui pengembangan potensi genetik, menggunakan by-product alternatif dan terus meningkatkan profit.
Hal inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya Alltech’s Poultry Seminar berjudul “How to achieve optimum performance naturally”. Seminar ini diselenggarakan di seluruh wilayah Asia Tenggara pada tanggal 23-27 Juli 2008.
Mr. Aziz Sacranie, Technical Poultry Director Alltech memberikan review mengenai aplikasi selenium di dalam industri perunggasan serta Mr. Cemlyn Martin, General Manager Alltech untuk Asia Tenggara, yang membuka seminar tersebut dengan memberikan gambaran mengenai industri perunggasan di wilayah Asia Tenggara.
Sacranie mengatakan, “Kondisi usaha perunggasan saat ini penuh dengan tantangan. Dimana biaya pakan dan produksi kian meningkat, di lain pihak tuntutan untuk terus memaksimalkan performa sekaligus memperoleh profit semakin menambah tekanan. Sehingga diperlukan masukan solusi terbaru untuk menyiasatinya.”
Dr Alison Leary, Key Account Technical Services Manager, Alltech bertanya kepada hadirin, “Apakah mungkin memiliki pakan yang tersedia secara ekonomis sekaligus meningkatkan performa unggas secara optimal?” Solusi yang ia tawarkan adalah menggunakan teknologi enzim kompleks Solid State Fermentation (SSF) untuk meningkatkan kecernaan dan pemanfaatan seluruh bahan baku pakan serta bahan baku mentah dari yang tersedia secara lokal misalnya singkong, dedak, PKM (palm kernel meal) dan DDGs untuk pakan ternak unggas..
Prof Peter Surai dari Scottish Agricultural College, Inggris; menjelaskan tentang bagaimana selenium organik (Sel-Plex®) memainkan peran yang penting dari banyak proses fisiologis pada unggas dan bagaimana selenium dapat membantu meningkatkan performa dan daya imun serta mengurangi stress. Beliau juga menunjukkan ilmu pengetahuan yang baru yaitu Nutrigenomics – memperlihatkan pengaruh yang kuat dari nutrisi terhadap ekspresi gen.
“Mulailah dari awal yang baik”, adalah topik presentasi dari Prof. Peter Spring. Prof. Spring yang berasal dari Swiss College of Agriculture mengilustrasikan pentingnya nutrisi awal yang diberikan kepada anak ayam dan memastikan pakan untuk pre-starter yang optimal. Termasuk didalamnya penggunaan protein yang kaya akan nukleotida (NuPro®) di dalam pakan unggas yang masih muda yang dapat meningkatkan kemampuan GIT, memungkinkan nutrisi dapat diserap lebih baik selama masa pertumbuhan unggas tersebut yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan FCR.
Drh Isra Noor, pimpinan PT Alltech Biotechnology Indonesia menjelaskan bahwa tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan adanya teknologi baru dalam ilmu nutrisi ternak yang tersedia yang dapat membantu mewujudkan potensi genetik hewan unggas dan sekaligus meningkatkan keuntungan. (Inf/adv)

Indonesia Targetkan Tekan Impor Daging

Indonesia Targetkan Tekan Impor Daging

Indonesia hanya mampu memenuhi 72% kebutuhan daging sapi. Ketergantungan kepada pasokan impor masih cukup tinggi, yaitu sekitar 28%. Jika kondisi itu dibiarkan, diperkirakan tingkat ketergantungan akan meningkat hingga 37% pada tahun 2010.
Dirjen Peternakan dari Departemen Pertanian, Dr. Ir. Tjeppy D. Soedjana mengatakan itu dalam pembukaan “Sosialisasi Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) di Aula Bapeda Jabar, Jln. Ir. H. Djuanda, Kota Bandung. “Kondisi yang diinginkan pada tahun 2010, penyediaan daging dari impor maksimal 10%. Semuanya diupayakan dipenuhi oleh dalam negeri,” ucapnya.
Untuk melaksanakan program tersebut di Jabar, pemerintah pusat mengalokasikan dana senilai Rp 7,7 miliar dari APBN tahun 2008. Dana tersebut akan digunakan di antaranya untuk kegiatan pembuatan biogas, kios daging, integrasi pertanian-ternak, konservasi lahan kawasan peternakan, konservasi daerah aliran sungai (DAS), sekolah lapang, dan irigasi tanah permukaan.
Program P2SDS akan diterapkan di 16 kabupaten dan 2 kota di Jabar. Namun, hingga saat ini Jabar masih menghadapi banyak kendala. Dari sisi sumber daya manusia, Disnak kekurangan 106 tenaga inseminator berikut 138 kendaraan roda dua untuk petugas insemintor. Selain itu, masih terdapat kabupaten yang belum memiliki pos Inseminasi Buatan (IB), yaitu Kab. Karawang, Kab. Bandung, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar. (inf/pr)

INDOLIVESTOCK TETAP BERJAYA

Lipsus Infovet Edisi 169 Agustus 2008

INDOLIVESTOCK TETAP BERJAYA

(( Simbol sekaligus harapan agar peternakan Indonesia selalu berjaya. ))

Penyelenggaraan Pameran Internasional Peternakan dan Pakan Ternak terbesar di Indonesia yang keempat, “Indo Livestock 2008 Expo & Forum” akan kembali digelar di Jakarta Convention Center, 1 Juli s/d 3 Juli 2008 mencatat prestasi tersendiri.
Sebagai Negara yang berpotensi tinggi dalam industri peternakan, maka pameran yang diagendakan setiap 2 tahun sekali ini disambut baik oleh Dirjen Peternakan Departemen Pertanian Dr Tjeppy D Soedjana yang membuka pameran pada hari pertama.
Sementara sebelumnya Herman Wiriadipoera Dirut PT Napindo Media Ashatama sebagai penyelenggara menyampaikan Penyelenggaraan Pameran Peternakan berskala Internasional yang menjadi ajang temu bisnis para pengusaha industri peternakan, kalangan ahli kesehatan hewan, peternak, pengelolaan pakan ternak, pemrosesan makanan, pemasok dan para distributor.
Memang begitu halnya, tampak dari stan-stan peserta pameran yang begitu megah dari berbagai perusahaan bidang peternakan sejumlah 300 perusahaan dari 23 negara yang memastikan diri ikut dalam ajang pameran Indolivestock 2008. Para peserta pameran ini terdiri dari perusahaan pemain lama maupun perusahaan pemain baru yang mencerminkan pergerakan dari bisnis bidang peternakan di tanah air Indonesia tercinta.
Sementara pengunjung yang senantiasa mengalir dari hari pertama sampai hari terakhir rata-rata 3000 – 4000 pengunjung setiap harinya. Pengunjung tidak hanya datang dari pulau Jawa, tetapi mereka datang dari seluruh Indonesia, mulai dari Lombok, NTT, Bali Kalimantan, Sulawesi dan daerah lain. Selama 3 hari penyelenggaraan hotel-hotel disekitar Jakarta Convention Center Jakarta selalu penuh.
Adapun seminar dan forum-forum diskusi dari berbagai institusi menyemarakkan penyelenggaraan pameran bidang industri peternakan dan pakan ternak. “Kami merasakan manfaat dari seminar-seminar itu yang menambah wawasan bidang peternakan baik dibidang kesehatan hewan maupun bidang lainnya yang terkait dengan kemajuan teknologi peternakan,” kata Fuji Kumala Dewi SPt alumni Fapet IPB yang usai pameran langsung bergabung dengan Infovet sebagai Staf Pemasaran. Infovet memang juga merasakan betapa manfaat dari pameran tersebut
Adapun menyikapi maraknya pemberitaan gizi buruk di tanah air dan masukan dari beberapa Asosiasi maupun Organisasi dibidang industri peternakan, maka dalam penyelenggaraan Indo Livestock keempat tahun ini pun diangkat kembali Kampanye Gizi melalui protein hewani, guna menyehatkan dan mencerdaskan Bangsa yang dilkaksanakan pada pembukaan serta penutupan Indolivestock 2008. Tema yang diangkat untuk kampanye ini adalah S(usu-segelas), D(aging-sepotong) dan T(elur-sebutir) disingkat menjadi SDT.
Didukung oleh Asosiasi dan Organisasi di bidang industri peternakan, Media Massa dan Pemerintah maka ditetapkan bahwa dalam penyelenggaraan Indo Livestock Expo & Forum Keempat tahun 2008, ditetapkan Program Pencanangan Program SDT Tahap Pertama yaitu Juli 2008 sampai dengan Juni 2010 menjadi “Gerakan Nasional Peningkatan Konsumsi Protein Hewani”.
Ada pula program penganugerahan “INDOLIVESTOCK AWARD” yang bertujuan memberikan apresiasi kepada perusahaan/perorangan yang berprestasi dan dapat dijadikan teladan bagi komunitas peternakan. Indolivestock Award 2008 yang dibagi 5 kategori masing-masing kepada perusahaan besar dan berskala kecil-menengah, dan 1 kategori khusus perorangan, menghasilkan peraih penghargaan:
a. Cipta Usaha Mandiri - Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Cipta Piranti Satwa Nugraha
b. Pusat Koperasi Industri Susu Sekar Tanjung - Purwosari, Pasuruan
Adiguna Satwa Nugraha
c. Pusat Koperasi Unit Desa - Nusa Tenggara Timur
Praja Mukti Satwa Nugraha
d. Kampoeng Ternak - Ciputat
Widya Karta Satwa Nugraha
e. Letnan Jendral (Purn) Bustanil Arifin, SH
Adikarsa Nugraha
f. Ir. Erwin Soetirto
Adikarsa Nugraha
g. Oetari Soehardjono
Adikarsa Nugraha
h. Perdana Putra Chicken - Bogor
Nastiti Budidaya Satwa Nugraha
i. Gema Putra - Bandung
Nastiti Budidaya Satwa Nugraha

Semua kesuksesan tersebut diraih penyelenggara PT Napindo Media Ashatama bekerja sama dengan Allied Media Worldwide, sebuah perusahaan penyelenggara pameran yang berkedudukan di Singapura dan mempunyai jaringan bisnis di Malaysia, China, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, India dan Eropa.
Kesuksesan juga diraih PT Napindo Media Ashatama yang pada pameran itu bekerja sama dengan berbagai asosiasi dan organisasi profesi seperti Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Gabungan Perusahaan Makanan Ternak Indonesia (GPMT), Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional (PINSAR UN), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Asosiasi Pengusaha Perunggasan Asean (FAPP), Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia (MIPI), Stakeholders, Masyarakat, LSM memberikan dukungan yang positif kepada pameran ini.
Dukungan juga diperoleh dari media publikasi terkemuka seperti Asian Poultry, Infovet, Trobos, Poultry Indonesia, eFeedlink, International Hatchery Practice, Agrina, dan lain lain.
Selamat berjaya Indolivestock. Selamat berjaya peternakan Indonesia! (Wan/ YR)

FOKUS 2007

[Edisi 150 Januari]
KEPASTIAN KEMENANGAN PERUNGGASAN 2007 VS PENYAKITNYA
Kilas Balik Perunggasan 2006 dan Prakiraan Situasi 2007
Krisis Pakan Diramalkan Hanya Sesaat
Perunggasan 2007 di Mata Peternak “Meski Suram tetap Ada Harapan”
Pesimis Perunggasan 2007 Tetapi Harus Tetap Optimis

[Edisi 151 Pebruari]
HUJAN, MIKOTOKSIN DAN FLU BURUNG
WASPADAI PENYAKIT PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
ADAKAH PERAN KUCING DAN BABI PADA PENYEBARAN AI?
DOKTER HEWAN FLU BURUNG TIDAK DIPERHATIKAN KESELAMATAN HIDUPNYA
LEBIH KENAL H5N1 DAN PENULARANNYA
Hujan, Jamur, Amoniak dan Pakan Ternak
Jamur dan Flu Burung
Jamur Muncul Kapan Saja
KEMBALI KETATKAN 9 STRATEGI PENGENDALIAN AI
Penyakit Jamur Terkait Pakan Ternak
Penyimpanan Pakan
Saatnya Untuk Restrukturisasi dan Kompartementalisasi
SEJARAH DAN SIKAP MENGHADAPI PEMBIAKAN KASUS AI DI INDONESIA
Robohnya Peternakan Kami
GAGAH HADAPI AI JUGA DENGAN VAKSINASI

[Edisi 152 Maret]
YANG IMPOR PUN HARUS DIKONTROL
Antibiotik Growth Promotor VS Alternatif Growth Promotor
MEMACU PERTUMBUHAN TERNAK SECARA ANGGUN DAN BERMARTABAT
PEMANFAATAN ALTERNATIF GROWTH PROMOTOR
KLAIM PEMAKAIAN PROBIOTIK
MEMBEDAH PARA PEMACU PERTUMBUHAN
PRINSIP KEHATI-HATIAN PRA PRODUKSI PRODUK TERNAK YANG AMAN PERAN OBAT HEWAN DALAM KEAMANAN PRODUK TERNAK
Alternatif Pengganti Antibiotik Growth Promotant
MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUPLEMEN DAN ALTERNATIF ANTIBIOTIK
SEMUA TENTANG HORMON

[Edisi 153 April]
PETERNAK, PENYAKIT BAKTERI DAN ANTIBIOTIK
OBAT HEWAN: SUDAH TEPATKAH PENGGUNAANNYA
MENYOAL ANTIBIOTIKA UNTUK TERNAK
DOSIS PENCEGAHAN TIDAK ADA?
PROGRAM YANG AMAN, BERMUTU DAN MANJUR
TENTUKAN SPEKTRUM ANTIBIOTIK SECARA TEPAT
PILIH SIDAL ATAU STATIK PAHAMI CARA KERJA ANTIBIOTIK
JANGAN SAMPAI TERJADI SUPER INFEKSI
Siaga Satu Serangan Coryza, Kolera dan Kolibasilosis
ZAT AKTIF, GENERIK, PATEN, OBAT HEWAN DAN MANUSIA

[Edisi 154 Mei]
AI TERBARU TERUS MEMBURU DAN DIBURU
KOLI SERANG MANUSIA DAN TERNAK
KEMBALI KE... BIOSECURITY!
BIOSECURITY, INVESTASI, ASURANSI DAN DESINFEKSI
BIOSECURITY HARUS MENYELURUH
KETIKA BIOSECURITY SELAMATKAN PETERNAKAN UNGGAS

[Edisi 155 Juni]
DARI LUMPUR LAPINDO SAMPAI PENYAKIT PENCERNAAN TERNAK
MEMILAH PENYAKIT PENCERNAAN PADA AYAM
DUKA LARA KOLERA AYAM
KOLI TAK KENAL MUSIM
JANGAN REMEHKAN KOKSI
DIARE PADA SAPI AKIBAT INFEKSI VIRUS DAN PROTOZOA
PAKAN DAN PENYAKIT PENCERNAAN
MANAJEMEN YANG BAIK: SEPERTI APA?
Waspada Kolera Merajalela

[Edisi 156 Juli]
Penyakit Pernafasan Ternak Ada Apa?
PENCEGAHAN DAN IDENTIFIKASI PENYAKIT PERNAFASAN PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
CRD, Kasus Penyakit Pernafasan Yang Tidak Pernah Tuntas
FAKTA LAPANGAN: AYAM POTONG PUN KINI RENTAN DENGAN AI
RESIKO MANAJEMEN PEMELIHARAAN JELEK
KEBIJAKAN vs KONDISI LAPANGAN
STATUS PALING MUTAKHIR PENYAKIT PERNAFASAN AVIAN INFLUENZA

[Edisi 157 Agustus]
BEBERAPA KAJIAN DAN AKSI (Yang Tetap) MENDESAK
MENGINGAT VIRUS INFLUENZA
FAKTA LAPANGAN: AYAM POTONG PUN KINI RENTAN DENGAN AI
SELEKSI BENIH VIRUS AI UNTUK VAKSINASI
Penyakit Viral Menapaki Jejak Ivanovsky
AI di DKI JAKARTA

[Edisi 158 September]
Lahirnya Ilmu Gangguan Kekebalan
Berputar-putar Soal Ketahanan Tubuh Ayam:Penyakit Avian Influenza Syarat Beban Kepentingan
SECUIL IHWAL GEN UNTUK KETAHANAN TERNAK BEBAS AI
GUMBORO, VAKSIN DAN KEKEBALAN
VAKSINASI, REAKSINYA DAN NUKLIR Untuk Ketahanan Tubuh Ternak
Sekali Lagi: DIAGNOSA YANG TEPAT
Ketika Ditemukan Kasus Flu Burung pada Manusia Pertama di Bali

[Edisi 159 Oktober]
Penyakit Parasit Itu Berbahaya Mengatasinya Sangatlah Mulia
SEBUAH TEROBOSAN KASUS MYASIS
PARASIT LALAT
Jurus Akademik Menguasai Ilmu Serangga dan Penyakitnya
Penyakit Protozoa Bukan Dusta
Ketika Ternak (Jangan) Diserang Cacing
Kasus Cacingan Pada Ayam
Kasus Cacingan Pada Ruminansia Sapi, Kambing, Domba dan Rusa
Bentuk Ketiga Cacing Pita Taenia Pada Babi
Berbagai Metode Pengobatan Penyakit Parasitik

[Edisi 160 November]
KIAT PETERNAK MENGGENJOT PRODUKTIVITAS YANG PAS
MEMBUAT OBAT HEWAN YANG BAIK
MENGUJI MUTU OBAT HEWAN
OBAT, VAKSIN DAN PUSLIT FLU BURUNG UNAIR
HARGA NOMOR SATU, KUALITAS NOMOR SEKIAN?
Broiler, Layer, Bisnis Obat dan OTT
OBAT HEWAN DAN KARANTINA
OBAT HEWAN DAN OTONOMI DAERAH
Pintar-Pintar Pilih Antibiotik
Flu Burung, Hewan Besar dan Obat Hewan
Obat Hewan, Otoda dan RPH Unggas
Lawan Flu Burung, Telur dan Obat Ilegal
Tingkatkan Produktivitas dengan Obat Hewan yang Tepat
Antibiotik Bukan Obat Ajaib?
Pasar Membaik, Flu Burung, Obat dan Retribusi

[Edisi 161 Desember]
Perunggasan Belum Memikat di Pasar Modal?
Deptan: Prospek dan Arah Pengembangan Perunggasan
Avian Influenza dan Naiknya Harga Pakan Warnai Perunggasan 2008
5 GENOTIPE FLU BURUNG DAN EKOSISTEM KESEHATAN
Rekomendasi Seminar Perunggasan ke-3: Perunggasan 2008, Saatnya Stakeholder Bersatu
Industri Obat Unggas 2008 Tumbuh 7,1%
Pakan Ternak Tumbuh 7% Pertahun Capai 8,13 Juta Ton
Broiler Naik 8,7 Persen dan Layer Meningkat 7,7 Persen

Mimbar Edisi 169 Agustus 2008

Penguatan Menghadapi Menguatnya Tantangan
Drh Heri Setiawan
Tantangan berat dihadapi industri dan bisnis perunggasan dalam paruh waktu kedua tahun 2008. Harga pakan broiler, bisa jadi, menembus angka psikologis : lima ribuan per kilogramnya. Bila hal itu benar-benar terjadi berarti harga pokok produksi ayam pedaging sekitar Rp. 12.250,00 setiap kilogram berat hidup. Maknanya, pembeli harus mengeluarkan uang dua puluh ribuan dari koceknya (mungkin masih ada kembaliannya, hanya beberapa ratus rupiah saja) guna mendapatkan 1 ekor karkas ayam.
Pada saat bersamaan harga bahan kebutuhan pokok lainnya juga bertengger lebih ke atas. Belum lagi pengeluaran dana besar guna memasuki tahun ajaran baru. Khususnya bagi orang tua yang putra/putrinya diterima di perguruan tinggi. Harus tersedia dana (jutaan rupiah) untuk membayar biaya yang berkaitan langsung dengan operasional perguruan tinggi tersebut. Apa saja ? Uang kuliah semester pertama, sumbangan pembangunan, biaya pengganti perlengkapan dan iuran-iuran lainnya. Selain itu, ada tren baru di kalangan mahasiswa baru. Kendaraan baru dan komputer jinjing yang gres pula. Jutaan lagi harus disediakan guna memenuhi kebutuhan itu agar tidak termasuk kasta mahasiswa jadul (jaman dulu).
Secara umum, daya beli masyarakat menurun karena tak ada lagi atau sedikit saja uang yang tersisa. Membeli daging ayam menjadi pilihan yang kesekian. Boleh jadi, nantinya, untuk menikmati masakan berbahan baku daging ayam akan berubah menjadi suatu angan-angan. Harga daging ayam tak terjangkau. Broiler siap potong, menumpuk di tempat-tempat pemotongan. Umur ayam yang dipanen makin mundur, karena pengambilan oleh pengepul/bakul berkurang. Peternak merugi. Animo beternakpun menurun. Populasi ayam melorot. Omset penjualan sapronak menyusut. Tak ayal lagi, situasi kompetisi semakin mencuat. Artinya, tantangan yang harus ditundukkan oleh para pelaku bisnis ini bertambah berat.
Dampak selanjutnya adalah, hantaman stres yang semakin bertubi-tubi menyerang mental para field force. Target penjualan yang sudah disusun dan disepakati bersama di awal tahun, tidak dengan serta merta dapat dilakukan revisi. Apalagi hanya diratapi. Diperlukan upaya-upaya khusus untuk bisa tetap eksis. Agar semangat bertempur dalam menghadapi kompetisi tidak meredup, dibutuhkan pencerahan. Supaya mental tidak lembek dan rontok didera badai stres akibat menguatnya tantangan, dibutuhkan penguatan.
Kedua hal itulah yang dilakukan divisi pemasaran perusahaan tempat saya bekerja. Saat itu dilaksanakan pertemuan rutin tengah tahunan. Dalam pertemuan yang digelar dua hari tersebut, materi yang disampaikan kepada para tenaga lapangan meliputi aspek teknis dan non teknis. Ada dua materi teknis yaitu mengenai pakan dan virus Avian Influenza (AI). Pemateri tentang pakan adalah Departemen Teknologi Pakan dan Departemen Produk dari Feedmill. Sedangkan pakar dan peneliti dari laboratorium Bio Security Level 3 Tropical Disease Center Universitas Airlangga membahas tentang virus AI.
Saya mendapat amanah untuk memberikan materi yang bersifat non teknis. Hal ini memang sudah menjadi tradisi dalam pertemuan rutin divisi pemasaran. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, biasanya dalam situasi genting tingkat kepercayaan diri menjadi sangat penting. Dalam kondisi gawat dibutuhkan rasa percaya diri (PD) yang kuat. Oleh karenanya, dalam momen pertemuan tengah tahunan yang diadakan awal bulan Juli itu saya sengaja mengambil tema ”Percaya Diri Untuk Meraih Prestasi”
Sebelum memaparkannya secara rinci, saya mengadakan uji tingkat kepercayaan diri. Kepada setiap peserta pertemuan (armada pemasaran) saya bagikan kuisener. Ada sejumlah pernyataan yang harus dijawab secara jujur berdasarkan pikiran/perasaan masing-masing saat menghadapi situasi sesuai dengan pernyataan tersebut. Dilakukan skoring terhadap seluruh jawaban masing-masing peserta. Dengan metode penilaian tertentu, didapatkan hasil bahwa sebagian besar peserta mempunyai derajad kepercayaan diri belum optimal. Konsekuensinya, harus dilakukan optimalisasi. Wajib diberikan penguatan agar tetap tegar menghadapi setiap tantangan. Dari manapun datangnya, apapun bentuknya dan dimanapun berada.
Beberapa hal krusial yang saya bahas saat itu antara lain adalah : posisi kepercayaan diri yang merupakan titik sentral dalam kepribadian seseorang; perbedaan karakteristik antara individu penuh PD dengan yang kurang PD; dan faktor-faktor yang berperan besar dalam perkembangan rasa PD sejak usia dini. Dan, yang paling penting adalah bagaimana strategi dan kiat-kiat untuk memperkuat kepercayaan diri. Peserta pertemuan sempat terkaget-kaget saat saya menampilkan cuplikan rekaman video dari beberapa tenaga pemasar yang tampil untuk berbagi pengalaman keberhasilan. (Secara diam-diam saya memang merekam momen itu). Cuplikan rekaman itulah yang saya jadikan contoh faktual. Komentar-komentar positif, konstruktif dan apresiatif sengaja saya berikan guna penguatan rasa PD bagi yang bersangkutan serta seluruh armada pemasaran yang hadir. Kesimpulannya : kepercayaan diri itu maha penting, dinamis dan membutuhkan seni tersendiri untuk mengelola serta mengoptimalkannya.

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer